Share

Mengadu

"Kamu usir kami dari rumah ini, Wi?" tantang Bu Santi. "Kamu lupa rumah ini rumah siapa? Rumah ini berdiri di atas tanah siapa?"

Dewi menghela napas dan membuang muka. Ia ingat betul rumah ini memang berdiri di atas tanah almarhum ayah Gibran. Dulu ia sangat tidak setuju membangun rumah di tanah ini, tetapi Gibran dan keluarganya bersikeras untuk mendirikan rumah Gibran dan Dewi di sini.

"Harga tanah itu sekarang mahalnya luar biasa, Wi," bujuk Gibran saat itu. "Ini kita udah punya tanah gratis, tinggal bangun rumahnya, enggak perlu keluar uang ratusan juta lagi untuk beli tanah. Kamu mau nolak?"

"Bukan nolak, Mas, tapi aku mau bangun rumah di atas tanah hasil keringat kita!"

"Bukan keringat kita, tapi keringat kamu!" hardik Gibran saat itu. "Kamu sama sekali enggak ingin aku bisa sedikit aja memberi sumbangsih untuk keluarga kecil kita, kan, Wi? Ini tanah warisan dari ayahku! Aku tahu kamu mampu membeli tanah luas dan membangun rumah besar dan megah tanpa campur tanganku, Wi. Tapi ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status