Jarvis sampai dikediaman pribadi Xander saat waktu tengah malam hampir tiba.
Xander sudah mabuk berat. Bahkan sejak di perjalanan pulang tadi Xander terus mengigau tak menentu.
Jarvis dibantu oleh Raga, sang supir untuk kembali memapah tubuh Xander memasuki apartemen pribadi sang Bos.
Seorang wanita bergaun satin merah berhambur menyambut kedatangan mereka.
Sore tadi Mendy baru saja kembali dari Singapura setelah menyelesaikan syuting film terbarunya. Dia teramat merindukan Xander sampai dia tak sempat pulang ke apartemen pribadinya melainkan langsung menuju apartemen pribadi kekasihnya itu.
Mendy tak menyangka ternyata Xander pulang dalam keadaan mabuk.
Pakaiannya berantakan dan ada beberapa tanda merah dileher lelaki itu.
"Apa yang terjadi Jarvis?" tanya Mendy dengan wajah panik.
Mendy menyingkap selimut di ranjang tempat tidur Xander su
Dua tahun yang lalu...Acara pesta malam itu begitu meriah.Mendy Clarissa baru saja mendapat penghargaan dalam festival film Indonesia sebagai aktris pendatang baru terbaik.Seluruh keluarga sepakat mengadakan pesta besar untuk merayakan ulang tahun Mendy yang ke-25 sekaligus merayakan kesuksesan Mendy di dunia hiburan.Tak hanya kalangan aktris dan aktor terkenal yang datang, tapi para pebisnis besar turut hadir atas undangan Ayahan Mendy yang memang seorang pengusaha.Dari sekian banyak lelaki tampan dan mapan yang datang dan berkenalan dengan Mendy, hanya satu lelaki yang sukses menarik perhatian seorang Mendy Clarissa.Dia adalah Alexander Gavin Malik yang saat itu diperkenalkan oleh sang Ayah pada Mendy."Kenalkan Mendy, dia adalah Tuan Xander, pemilik Malik Grup yang
"Selamat malam nona Mendy, kebetulan Tuan Xander belum pulang. Tapi tadi Tuan menelepon saya jika Nona Mendy datang, Nona diminta menunggu Tuan Xander sebentar. Saya sudah menyediakan hidangan untuk makan malam, apa Nona ingin makan lebih dulu?" Bi Diah selaku asisten rumah tangga di kediaman pribadi Xander langsung menyambut kedatangan Mendy saat itu."Terima kasih Bi. Tapi sepertinya saya mau mandi dulu, biar nanti saya makan malam bersama Xander saja," jawab Mendy dengan sikap ramahnya.Apartemen Xander sudah Mendy anggap rumah ke duanya. Bahkan kamar pribadi Xander pun sudah seperti kamar pribadinya juga. Mendy bisa dengan leluasa keluar masuk kamar itu tanpa siapapun yang melarangnya. Bahkan di dalam kamar itu Mendy sampai menyiapkan beberapa helai pakaian tidur dan pakaian gantinya jika dia sedang menginap dan menghabiskan malamnya bersama Xander.
Malam harinya Mischa benar-benar memutar otak untuk mencari cara agar dia bisa memenangkan hak asuh atas perwalian Arsen.Sempat terpikir untuk kembali menghubungi Aldrian, tapi Mischa sendiri tidak yakin akan ketulusan niat Aldrian dalam membantunya. Apalagi setelah dia tahu bahwa antara Xander dan Aldrian itu sempat saling bersiteru akibat hubungan dendam pribadi keluarga mereka.Mischa hanya takut dirinya dan Arsen akan dijadikan kambing hitam oleh Aldrian.Mischa menoleh ke arah Arsen yang sedang asik bermain mobil-mobilan di lantai. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan menyerah. Jika ada jalan lain yang bisa dia tempuh untuk bisa menjalani hidup tenang bersama Arsen, maka Mischa akan melakukannya.Mungkin dengan pergi jauh dari tempat ini.
Pagi harinya saat Lulu hendak mengantar makanan ke Rusun Mischa, Lulu mendapati sepucuk surat yang diselipkan Mischa di pintu rusunnya.Dari situlah Lulu tahu bahwa Mischa telah pergi.Lulu pun panik dan langsung menelepon suaminya."Mas-Mas Dion, gawat Mas! Mischa pergi dari rumah sama Arsen, aku takut terjadi sesuatu sama mereka, Mas..." ucap Lulu di telepon. Lulu menelepon sambil berjalan keluar dari pintu gerbang rusun untuk menemui Paman Diwan. Mungkin Paman Diwan mengetahui sesuatu tentang kemana perginya Mischa.Namun saat Lulu sedang berjalan di tepi trotoar menuju jalan raya, Lulu mendapati Mischa yang sedang menggendong Arsen di balik punggungnya. Pakaian Mischa basah dan dia terlihat sangat lelah. Sebuah koper besar dengan susah payah ditariknya dengan satu tangan.
Sebuah pesta mewah dan berkelas dengan alunan musik Cozy di adakan di tepian kolam renang sebuah mansion megah.Pesta itu terlihat sangat bebas dengan beberapa wanita yang berbikini ria di dalam kolam renang.Sementara di sisi lain kolam, beberapa orang berkerumun di lantai dansa sambil berjoget dan berjingkrak mengikuti alunan musik yang terdengar memekik telinga.Beberapa aktor dan aktris terkenal pun terlihat di sana.Mischa sungguh merasa ini bukan dunianya. Dia benar-benar canggung dan malu, hingga dia terus berjalan dengan kepala yang tertunduk. Belum lagi dengan gaun berwarna abu-abu gemerlap yang dipakainya. Gaun itu hanya sebatas paha dengan model press body dan bahkan tanpa lengan. Sesekali tangan Mischa terlihat menarik gaun itu ke bawah untuk menutupi paha mulusnya yang terekspos, lalu dia menarik kembali ke atas untuk menutupi belahan payudaranya yang juga tampak sedikit menyembul karena model gaun itu memiliki belahan dada yang sangat rendah
"Sebelumnya, aku ingin meminta maaf padamu Mischa. Pagi ini, aku baru saja mendapat perintah dari pemilik restoran untuk memberhentikanmu dari restoran ini. Jabatanku memang sudah manager, tapi aku masih seorang karyawan di sini, bukan pemilik resmi restoran ini. Mau tak mau aku harus menuruti perintah atasanku. Awalnya aku sudah menjelaskan pada Ibu Regina, kalau pekerjaanmu baik. Tapi sepertinya Ibu Regina tidak juga berubah pikiran. Bahkan dia sempat bilang, restorannya akan terancam tutup bila dia tetap memperkerjakan dirimu di sini. Aku sendiri juga tidak mengerti kenapa Ibu Regina bisa berkata seperti itu. Tapi, ketika aku tahu masalah pribadi yang sedang membelitmu saat ini, yaitu mengenai perebutan hak asuh atas anakmu dengan Tuan Xander, perlahan-lahan aku mengerti. Tuan Xander itu memiliki kekuasaan yang mendominasi di Jakarta. Banyak sekali perusahaan kecil yang takut dengannya. Jadi, ada kemungkinan, alasan itulah yang membuat Ibu Regina menyuruhku untuk me
"Ini uang mukanya, sisanya akan dibayar setelah majikanku menerima hasil pekerjaanmu," ucap seorang wanita berjas hitam dengan rambut sebahu. Dia memberikan sebuah amplop coklat berisi uang pada seorang lelaki yang mengaku berprofesi sebagai fotografer.Lelaki itu tersenyum dan mengambil cepat uang di dalam amplop itu."Katakan pada majikanmu, aku tak akan mengecewakan orang-orang yang telah memakai jasaku. Malam ini juga, foto-foto bugil wanita itu akan langsung kukirim pada Nyonya Sarah,"Ke duanya saling berjabat tangan sebelum akhirnya berpisah.Si wanita berambut sebahu tadi masuk kembali ke dalam mobil mewahnya, sementara si lelaki tadi melanjutkan perjalanan menuju lokasi tempat di ma
Seorang wanita setengah baya terlihat sedang menikmati hidangan makan malamnya seorang diri di dalam rumah besar dan meja makan yang begitu panjang. Dia duduk di ujung meja dengan angkuh. Dentingan sendok dan garpu terdengar sesekali saat dia memotong daging steak di atas piringnya.Seorang wanita lain berpakaian serba hitam ketat berjalan ke arah meja makan dan memberikan gawai super canggih miliknya."Selamat malam Nyonya, maaf jika saya mengganggu makan malam Nyonya. Saya hanya ingin memberitahukan ini pada Nyonya. Ini adalah foto-foto hasil jepretan Bimo," ucap Sean pada sang Nyonya besar.Wanita yang dipanggil Nyonya oleh Sean itu pun menghentikan sejenak aktifitas makan malamnya. Dia mengambil gawai itu. Sambil memulas senyum simpul dia menatap satu d