Share

OTW 24

Bagastya termangu di samping tempat tidur rumah sakit di mana sang ibu terbaring. Wajah wanita itu terlihat pias dan bibirnya sangat pucat. Sebuah selang yang mengalirkan darah tambahan tengah terpasang. Ia tak menyangka kondisi ibunya bisa turun secepat ini. Saat ia tinggalkan hari Jumat pagi lalu, wanita itu masih lebih segar walaupun memang kurus. 

Diam – diam Bagastya menyesal, mengapa berbohong menggunakan alasan kesehatan sang ibu. Sekarang wanita itu benar – benar perdarahan. Mana deras pula. Setiap bergerak, cairan merah segar mengalir ke kedua paha. Kalau tidak ingat bahwa dirinya adalah satu – satunya sandaran sang ibu, barangkali ia sudah pingsan melihat darah berceceran sebanyak itu.

Lastri merintih perlahan. Kantong darah ke

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status