Share

Obat Yang Diberikan Suamiku Ternyata Racun
Obat Yang Diberikan Suamiku Ternyata Racun
Penulis: Atiek S

Fakta Mengejutkan

"Maaf kalau Om harus menyampaikan hal ini, Maya. Tapi hasil lab memang mengatakan demikian. Memang ada racun dalam obat yang kamu konsumsi selama ini," jelas Dokter Wira setelah menerima hasil uji lab obat yang dikonsumsi Maya.

Dokter Wira adalah dokter keluarga Maya sekaligus sahabat almarhum papanya.

"Tapi siapa, Om? Siapa orang yang tega melakukan hal ini?" Maya berkata lemah. Saat ini Maya tengah berada di ruang Dokter Wira, menunggu dijemput untuk pulang setelah tiga hari dirawat di rumah sakit.

Butiran air mata nampak meleleh di kedua pipinya. Maya tak menyangka ada orang yang tega meracuni dirinya. Disaat dia berjuang melawan penyakit autoimun yang dideritanya, justru dia dihadapkan pada kenyataan pahit. Ada orang yang menginginkan dia mati.

Maya coba mengingat siapa kira-kira yang tega berbuat jahat kepadanya. Obat itu diantarkan suaminya ke kamar setiap pagi. Ditaruh dalam sebuah piring kecil dan diletakkan di meja dekat jendela kamarnya. Tidak mungkin rasanya kalau Mas Bram yang menaruh racun itu. Suaminya itu adalah orang yang paling menginginkan kesembuhan Maya. Dia sangat menyayangi Maya. Selalu bersikap lembut dan tak pernah sekalipun marah.

Mama Widya? Rasanya juga tidak mungkin. Meskipun hanya seorang ibu tiri, Mama Widya sangat menyayangi Maya. Dia sudah menganggap Maya sebagai anak kandungnya sendiri.

Apakah Andini? Adik tirinya itu? Hubungannya dengan Maya memang kurang harmonis dan Andini bukanlah orang yang peduli dengan kehidupan Maya. Bahkan Andini tidak tahu kalau Maya sakit. Andini hanya peduli dengan penampilan dan sibuk jalan-jalan saja.

Ataukah Bi Munah? Asisten rumah tangganya itu sama sekali tidak bisa dicurigai. Dia sangat mengenal Bi Munah luar dalam. Perempuan separuh baya itu sudah seperti Ibu bagi Maya. 

Atau ah entah lah. Maya tidak dapat menebak. Karena semua orang yang ada dalam rumahnya tidak ada yang mencurigakan. Kehidupan di rumah besar itu juga berjalan sebagaimana mestinya. Semua baik dan sangat menyayangi Maya.

"Maya, kamu baik-baik saja?" tanya Dokter Wira menyadarkan Maya dari lamunan.

"Oh iya Om, maaf. Aku hanya kaget dengan kabar ini," ucap Maya sambil menghapus air matanya.

"Ada fakta lain yang Om temukan."

"Apa itu, Om?"

"Racun itu bersifat adiktif."

"Adiktif? Maksudnya, Om? Aku belum mengerti."

"Racun itu bersifat adiktif artinya orang yang mengkonsumsi akan ketergantungan. Sama seperti mengkonsumsi narkotika."

"Jadi aku akan kecanduan dengan racun ini, Om?"

"Ya ... tepat sekali. Dan ada fakta satu lagi yang tak kalah mengejutkan. Selain adiktif racun ini juga bersifat sistematik. Perlahan namun pasti, racun ini menggerogoti organ tubuhmu, Maya."

Ya Tuhan ... Maya syok, dia sampai menutup mulut saking terkejutnya. Sekejam itukah orang yang menaruh racun itu? Air mata semakin deras mengalir.

"Dan ... menurut perhitungan Om, puncak kerja racun ini adalah tiga bulan. Orang ini sangat pintar Maya. Dia bisa mengatur dosisnya sedemikian rupa, hingga tepat tiga bulan nanti kamu akan meninggal karena racun ini."

Maya menangis sesenggukan. Dia menengok kiri dan kanan mencari squishy bintangnya. Dia mengambil clutch dan mencarinya di sana. Ah sayang sekali tidak ada, entah dimana dia menaruh benda kecil itu. Dia lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Sungguh Maya masih tidak percaya ada orang sekejam itu yang menghendaki kematiannya. Dokter Wira membiarkan Maya menenangkan dirinya. Dia tahu Maya tidak baik-baik saja setelah mendengar kabar mengejutkan ini.

Maya menarik nafas dalam. Setelah agak tenang, gadis cantik dengan rambut panjang itu menghela nafas perlahan dan menghapus sisa air mata.

"Om tadi bilang tiga bulan? Jadi orang ini menghendaki aku mati dalam jangka waktu tiga bulan?"

Dokter Wira hanya mengangguk. Tunggu ... sepertinya Maya menemukan fakta baru. Jika benar orang ini menghendaki Maya mati dalam waktu tiga bulan, itu artinya bertepatan dengan agenda besar yang akan diadakan di perusahaannya. 

Tiba-tiba Maya seperti menemukan kekuatan baru. 'Aku tidak boleh lemah, aku harus kuat. Aku harus melawan mereka yang menginginkan kematianku. Baiklah ... aku tahu tujuanmu apa, aku akan ikuti permainanmu. Kita lihat tiga bulan nanti, saat agenda besar itu diadakan aku akan berikan kejutan yang jauh lebih besar untukmu,' tekad Maya dalam hati.

"Om, saya boleh minta tolong?"

"Tentu saja, Maya. Kalau Om bisa bantu, Om akan lakukan."

"Tolong rahasiakan semua ini dari siapapun, Om. Termasuk sama Mas Bram dan Mama."

Dalam situasi seperti ini Maya tidak boleh mempercayai semua orang. Bisa saja orang yang menaruh racun itu adalah orang terdekatnya sendiri.

"Baik, Om janji. Om akan rahasiakan semua ini."

"Terima kasih, Om."

Maya sedikit lega meski hatinya masih sakit. Kata-kata Dokter Wira lumayan membuat hatinya sedikit tenang.

Situasi hening. Baik Maya maupun Dokter Wira sama-sama melayani pikiran masing-masing. 

Dokter Wira tampak sedikit tidak tenang. Raut wajahnya menyiratkan sesuatu yang tidak bisa diterjemahkan.

Sedang Maya masih berfikir keras menebak kira-kira siapa orang yang menaruh racun ke dalam obatnya.

"Tapi, Om. Saya mengkonsumsi obat ini sudah dua minggu semenjak saya divonis menderita autoimun. Apakah tidak bahaya, Om? Separah apa keadaan saya sekarang?"

"Racun itu tetap ada efeknya dalam tubuh kamu. Pusing, mual, rasa haus yang parah dan perasaan seperti melayang itu adalah reaksi kecil dari racun itu. Sedang reaksi besarnya adalah kamu bisa pingsan. Orang ini membuat gejalanya halus sehingga siapapun mengira efek ini karena penyakit kamu."

Maya berfikir lagi. Pintar sekali orang ini. Dia bisa mengatur dosisnya sedemikian rupa sehingga orang tidak akan tahu kalau sebenarnya yang Maya alami adalah efek dari racun yang ditambahkan ke dalam obatnya.

" O iya saya baru ingat. Kenapa Om Wira tiba-tiba melakukan uji lab pada obat saya?"

"Ada seseorang yang meminta saya melakukannya untukmu, Maya."

"Siapa? Siapa orang itu, Om?"

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Neny nina
kira kira siapa ya, orang baik yang meminta pemeriksaan lab itu...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status