Cahaya matahari menyelinap masuk pada sela-sela gorden yang tidak tertutup rapat. Di sebuah kamar berukuran luas, dihiasi dengan beberapa bunga kecil pada pot, memberikan kesan flora pada kamar tersebur. Apalagi dindingnya didominasi oleh kayu. Setelah semalam hujan mengguyur beberapa jam lamanya, suhu kamar tersebut menjadi meningkat dingin. Faktor penambah suhu ruang dingin, karena dinding kayu. Kayu membuat ruang selalu sejuk, hingga Javier haru mematikan pendingin ruang juga.Di bawah selimut tebal, tubuh Javier memeluk erat Isabella yang tampak kedinginan. Respon wanita itu juga seperti mencari kehangatan pada tubuhnya, Javier bagaikan serigala yang tengah menghangatkan tubuh sang kekasih manusianya. “Dingin sekali…” Isabella kian menenggelamkan kepalanya di dada Javier, hingga Javier bisa merasakan dada ranum Isabella yang menempel di dadanya. Mereka masih telanjang bulat.“Sayang, jangan banyak bergerak,” tegur Javier, sebab Isabella terus bergerak kecil mencari posisi nyaman
Sudah terasa enam hari mereka berada di Hawaii dan besok sudah bersiap untuk pulang. Isabella pikir honeymoon-nya kali ini akan diisi oleh nasfu gila Javier saja. Namun, Isabella juga dibuat takjub pemandangan sekitar pulau. Bahkan Javier juga mengajaknya masuk ke dalam pulau tersebut lebih dalam untuk melihat pemandangannya.Walaupun begitu, nafsu gila Javier tidak pernah hilang. Pria dengan tingkat kemesuman di atat rata-rata tersebut setiap hari tidak absen untuk bercinta dengan Isabella. Ya, walau tidak separah sewaktu honeymoon pertama. Pada saat honeymoon pertama mereka pergi ke Swiss, negara yang bagaikan dongeng. Pemandangan di Swiss sangat indah, Isabella jadi terasa seperti di negeri dongeng. Namun, sayangnya Isabella tidak bisa menikmati pemandangan di sana.Sebab, Javier terus mengajaknya bercinta. Jadi tubuh Isabella lelah dan menjadi tidak sempat untuk jalan-jalan menikmati pemandangan yang indah di Swiss. "Aku sangat menyukai tempat ini," seru Isabella. Ia sedikit tid
“Sayang, sepertinya aku harus ke China malam ini.” Javier menghampiri sang istri yang sedang membaca sebuah buku tebal dengan kaca mata bulat yang menjadikan Isabella semakin cantik serta manis bersamaan. “Hm?” Isabella hanya menolehkan kepala, namun matanya masih tetap fokus pada bukunya. Badan Javier bergeser agar lebih dekat dengan Isabella, pria ingin tahu apa yang sedang wanita itu baca sehingga ia sampai diabaikan. “Kau sedang baca apa?” Dahi Javier mengekerut bingung melihat deretan kata yang memakai bahasa Russia. “Buku dokter.”“Buku dokter?”“Bukun mengenai perjalanan para dokter,” jelas Isabella. Javier hanya menangguk. “Kau mengerti bahasa Russia?”“Iya.”Cukup kaget dengan jawaban Isabella. “Aku tidak mengetahui kau mengerti bahas Russia.” Jujur saja Javier takjub, sebab dahulu semasa di bangku kuliah, Javier berminat untuk belajar bahasa Russia. Namun, ternyata tidak semudah yang dibayangkan, menurutnya bahasa Russia lebih sulit dari bahasa Arab. “Aku menyukai bahas
Beruntungnya penumpang bisnis class hanya sedikit, jadi tidak dapat banyak protes dari kebisingan yang dibuat Javier. Di bilik bangungnya Javier membuka laptopnya terburu-buru, hingga tak sengaja menjatuhan gelas yang berada di mejanya.Kebetulan ia baru saja Javier selesai makan malamnya. Saat mendapatkan ponselnya berdering, jantungnya berdebar kencang. Salah satu pengawalnya memberitahu dengan panik bahwa Isabella diculik. Ingin berteriak kencang, namun Javier tahu tempat, kini ia sedang berada di pesawat. Coba saja ia menggunakan pesawat pribadi sekarang, mungkin Javier langsung memerintahkan pilot untuk mendarat di bandara yang terdekat. Pesawatnya sedang berada di sekitaran negara Kazakhstan, tidak mungkin Javier memerintah pilot untuk mendarat darurat. Ini bukan pesawatnya. Tadi ia ingin bertindak bodoh dengan memaksa masuk ke kokpit, tetapi ia urungkan. Lebih baik Javier secepatnya mencari keberadaan Isabella melalui laptopnya. Mata Javier membelak kaget saat menemukan tit
Javier melangkah cepat saat sudah sampai di lantai yang di tuju, lalu langsung menempelkan kartu akses yang akan membuka pintu apartment Daren.Kartu yang Javier dapatkan secara paksa pada resepsionisnya. Tentu saja mereka akhirnya memberi kartu akses apartment Daren, karena mereka juga tahu sedang berhadapan dengan Javier Coullard.Langkah kaki Javier semakin cepat, memandang ruang apartement Daren yang bersih seperti apartement baru. Tidak ada perabotan di dalamnya. "Sial!" umpat Javier saat Daren sudah berhasil membawa Isabella pergi. "Cepat lacak kembali!" perintahnya pada Tayler. Tayler selalu membawa tablet yang menampilkan map serta sebuah titik keberadaan Isabella berada. Sebuah kalung berlian yang diberikan Javier untuk Isabella, di dalamnya terdapat alat pelacak. Isabella tidak tahu menahu mengenai alat pelacak yang ada di dalam kalungnya, Javier hanya meminta Isabella untuk memakainya setiap saat. Untungnya wanita itu menuruti, kalau Isabella tidak menggunakan kalung ter
Entah sudah berapa banyak barang yang dilempar atapun dibanting hingga hancur oleh Javier. Setelah menelusuri bandara terus menerus, tidak ada satupun jejak keberadaan Isabella dibawa kemana.Bahkan Javier menghampiri boarding lounge VIP yang tadi ia lihat di cctv terdapat sosok Wiliam, penjaga yang mengatakan di sana memang ada ciri-ciri yang Javier sebutkan, namun Wiliam hanya sendiri dan anehnya pria itu tidak menaiki pesawat justru balik ke arah pulang."Bagaimana pria itu ada di rumahnya?" Javier langsung menodongkan pertanyaan pada Tayler yang baru masuk ke dalam ruangannya. "Maaf, Tuan. Menurut informasi dari pengaja rumahnya, Tuan Wiliam tidak ada di rumahnya sejak 3 hari yang lalu," balas Tayler, ia menudukan kepalanya saat Javier kembali membanting sebuah vas bunga. "Sialan!" teriak Javier. "Hubungi Xander secepatnya!" perintahnya pada Tayler.Javier harus meminta bantuan juga pada adiknya itu. Sebab Xander cerdas dalam dunia hacker semacam itu. Niat Javier melacak pesawat
"Bagaimana ada kemajuan?" tanya Javier pada Xander yang sedang melacak pesawat pribadi yang terbang di saat waktu Isabella hilang. Kepala Xander menggeleng. "Ini aneh. Sudah ku cari berulang kali tidak ada private jet yang terbang dipukul itu." Saat mendengar berita mengenai Isabella diculik oleh Wiliam, jantung Xander seperti ingin keluar. Pria itu sedang berada di Jerman untuk pekerjaannya dan langsung terbang ke Italia setelah mendengar kabar Isabella diculik. Javier mengacak rambutnya. Sudah satu hari ini mereka tanpa henti mencari Isabella, bahkan Javier sampai mengabaikan pekerjaannya. "Sudah ada kabar dari Dad?" tanya Xander. Javier menggeleng, Victor belum menemukan tanda-tanda Isabella dibawa pergi kemana. "Aku rasa mereka sudah merencanakannya dengan matang, buktinya tidak ada satupun di bandara itu menerbangkan private jet," ujar Xander. "Apa mungkin mereka memang sengaja pergi ke bandara itu, namun tidak berangkat di sana? Agar kau terkecoh kedua kalinya?"Perkataan
Sudah sebulan lamanya Javier belum masih menemukan keberadaan Isabella. Kehidupannya menjadi berantakan, namun atas keberadaan kedua anaknya di sisinya membuat Javier harus kuat dalam menghadapi masalah ini.Pria itu kira kekuasaan Daren tidak sebesar dirinya, tetapi jika diingat pasti Wiliam membantunya. Sampai saat ini pun Javier tidak mengetahui Wiliam dan Daren mempunyai hubungan apa? Teman? Sahabat? Rekan bisnis? atau Anak? Kalau anak tidak mungkin. Latar belakang Wiliam yang suka bermain wanita sempat membawa pria tua itu pada kesialan. Ada salah satu wanita tidur Wiliam yang dinyatakan mengandung dan Wiliam langsung memerintahkan mengugurkannya. Jadi, Javier simpulkan pria itu tidak ingin memiliki anak. Cerita dari Victor pun yang mengatakan Wiliam ingin hidup sendiri dan pandangan mengenai anak menurut Wiliam adalah kesulitan. Wiliam tidak ingin mempunyai anak, sebab nyawa anaknya selamanya akan diincar oleh para musuhnya. Sama seperti Javier, Wiliam berniat menculik Jayden