Share

BAB 18 I Si Tuan Arogan

“Kau membunuh Brandon Brown?” Camellia terkesiap.

Gadis itu kembali mendekati jendela dan melihat ke arah Hagen yang masih berdiri di tempatnya semula.

Pria itu tersenyum dingin dengan tatapan yang menunjukkan seolah-olah perkataannya barusan layaknya sebuah pujian terhadap cuaca, meskipun jelas sekali hari itu badai akan turun.

“Ya, Princess. Jadi kuharap kau berhenti melakukan hal-hal tidak masuk akal dan memberiku jawaban secepatnya.”

Sudut bibir Hagen bekedut sedikit, membuat Camellia menatap pria itu geram. Dan tanpa sadar, dia pun meremas ponsel di telinga sembari menutup panggilan lebih dahulu.

Keduanya masih tetap saling berpandangan sebelum akhirnya Camellia memutuskan untuk menyudahi pekerjaan hari itu.

Dia merasa sangat marah, karena Black Hagen seolah mempermainkan hidupnya. Pria itu bahkan tampak sangat santai. Namun, Camellia merasa tidak percaya Hagen dapat melakukan sejauh itu, sehingga dia pun menghubungi kantor Brando

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status