Share

Bab 22

***

"T-Tidak," elak Yerinsa segera mengurai pelukan.

"Lalu?" tanya Gabriella memicing serius sambil menyeka anak rambut yang lepek di dahi, pelipis, dan pipi Yerinsa.

"U-Uh, itu ... aku hanya terlalu sesak napas sampai menangis," kata Yerinsa sambil mengusap jejak air mata.

Gabriella mendadak menatap datar adik tersayang itu, tak lama menoyor kepala Yerinsa gemas membuahkan protesan tidak terima.

"Kamu membuatku panik sampai kupikir kamu diperkosa, lalu sekarang- ... Ahh, dasar!" gerutu Gabriella kesal sambil mengusak rambut Yerinsa hingga setengah kusut.

Yerinsa tertawa renyah dengan wajah lembab. "Tapi, aku serius ke sini untuk bertemu denganmu. Ada yang ingin kutanyakan," elaknya sambil melindungi rambut.

Gerakan menyerang yang Gabriella gencarkan terhenti, duduk tenang kembali dengan delikan sinis.

"Bertanya apa?"

Yerinsa tersenyum sambil membenahi duduk. "Itu ... saat kamu tampil tadi, apa kamu melihat tamu yang duduk di sofa di depanku?" tanyanya dengan nada serius kali ini.

Gab
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status