Share

Bab 102

***

Abrady menegang di posisi memangku Yerinsa, merasakan moncong dingin revolver menyentuh tepat di pelipis sama seperti sebelumnya dialami Luga. Selain itu, tanpa diduga sederet pria kekar bersenjata yang sebelumnya mengancam Luga, kini malah berpaling mengancam Abrady.

Pertemuan mengharukan yang diimpikan akan berakhir indah nyatanya tidak semulus yang dibayangkan. Rencana diam-diam memang sudah disusun sebelum keberangkatan, membayar sejumlah penembak jitu sebagai pelindung dan bisa digunakan mengancam.

Namun, siapa menyangka Luga tau satu langkah di depan Abrady.

"Kupikir manusia, ternyata memang serangga yang tidak memiliki akal," desis Luga dengan sorot mata kelewat dingin.

"Apa yang sudah kamu lakukan pada orang-orangku?" tanya Abrady geram.

Seringai Luga tersungging lebar. "Sejak kapan mereka orang-orangmu?" tanyanya mengejek.

"AYAH!" teriak Gabriella saat situasi dua pria itu mendadak terbalik.

Margareth menangis melihat sang suami berada di bawah target ancaman Luga sekaran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status