Beranda / Romansa / Obsessed with You / Bab 147. Tidak Ada Negosiasi

Share

Bab 147. Tidak Ada Negosiasi

Penulis: Nafish Grey
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-20 23:55:15

"Ivy sudah tenang, jangan ganggu dulu." Mr. Jacob mengusap wajah tuanya. "Kita harus mempersiapkan kedatangan Daniel."

Nicolas mengangguk setuju. "Apa kita perlu pindah dari rumah?" Nicolas merasa sayang jika rumah penuh kenangan ini harus hancur karena pertempuran.

"Tidak! Lebih baik di sini. Rumah kita jauh dari rumah penduduk." Mr. Jacob menepuk pundak putranya. "Nak, bersikaplah lemah dan tak berdaya, dengan begitu, kita bisa menjebak mangsa besar."

Nicolas mengangguk mengerti. "Daniel pasti membawa bodyguardnya."

Mr. Jacob menggeleng pelan. "Bisa juga sendiri, Nak. Hal paling berbahaya di dunia ini adalah kesombongan. Dia menganggapmu di bawahnya selama ini, dia kira bisa menghabisi kita dengan mudah."

"Kali ini, kita harus membalas sakit hati yang sudah dia torehkan. Tidak ada ampun." Nicolas menggenggam buku jarinya sampai memutih.

***

Mobil Daniel memasuki gerbang desa, ia menyipitkan mata, hari sudah gelap, sedikit susah mencari tanda panah yang mengarahkannya ke ujung desa,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nye Nyeng
ada aja yg menghalangi kisah ivy dan daniel
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Obsessed with You   Bab 150. Kalah

    Dor! Satu tembakan mengenai lengan atas Daniel. Pria itu terjerembap jatuh bersama teriakan memilukan Ivy."Daniel!" Ivy melindungi tubuh suaminya dengan badannya sendiri."Iv, pergilah." Daniel berusaha mendorong Ivy menjauh, dia harus membereskan Nicolas di sini. Hidup atau mati."Tidak! Aku tak akan meninggalkanmu, tidak lagi." Ivy berbalik menghadap Nicolas, berdiri dengan kedua tangannya direntangkan."Ivy! Ini masalah antar lelaki! Menjauhlah!" Nicolas berjalan semakin dekat. Ivy merasa putus asa tak bisa melakukan apa pun. Tidak! Dia tak ingin menjadi wanita lemah lagi, tidak lagi!Wanita itu merangsek maju tiba-tiba, memeluk tubuh Nicolas dan berusaha merebut pistolnya. Daniel yang melihat hal tersebut segera mendekat untuk membantu.Sayangnya sebelum dia bisa terlibat suara tembakan terdengar keras."Ivy ... kenapa? Kau ...." Mata Nicolas membelalak tak percaya. "Tidak ada lagi ... yang harus diperebutkan. Aku ... tak mau melihat ada yang mati lagi." Ivy berdenguk, darah m

  • Obsessed with You   Bab 149. Ketegangan

    Di mana? Mata Ivy terus mencari di sekeliling, dia kesulitan melihat saat hujan turun sangat deras. Suara sesuatu yang keras jatuh, membuat Ivy terkesiap. "Daniel!" teriak Ivy panik. "Daniel please, di mana kau?!" Tangisnya ditingkahi suara guntur yang menyambar kuat. "Daniel!" Suara Ivy semakin parau.Tanah becek dan licin membuat langkah Ivy terseret-seret. Kakinya terperosok beberapa kali. Namun ia terus berlari, menembus lebatnya pepohonan yang basah. Hujan mengguyur deras dari celah-celah dedaunan, membasahi tubuhnya hingga kuyup. Napasnya terengah, dadanya sesak bukan hanya karena lelah, tapi juga karena panik yang menumpuk. Daun-daun yang terhantam angin berdesir keras. Dahan-dahan bergoyang dan ranting-ranting patah berserakan di jalur kecil yang dilaluinya. Di kejauhan, suara petir menyambar, membuat Ivy terlonjak. Suasana hutan semakin lama semakin gelap.Ivy mengangkat wajah, air hujan mengaburkan pandangannya, tapi ia terus berjalan. Pikirannya kacau, kabar terakhir Dan

  • Obsessed with You   Bab 148. Lari

    Kesalahan terbesar Daniel adalah meremehkan kemampuan lawan. Dia kira Nicolas dan ayahnya hanya orang biasa yang tak terlibat dunia hitam terlalu dalam. Daniel sendiri punya banyak pengalaman menghadapi orang licik, tapi karena Nicolas pernah mendekatinya tanpa takut. Dia berpikir Nicolas berbeda dari orang-orang berengsek yang ia kenal. Daniel memang tak pernah suka dengan Nicolas, tapi tak pernah terpikirkan bahwa pria itu berani menantangnya sejauh itu.Ia terbangun saat merasakan tanah menghujani tubuhnya. Daniel mengerang kesakitan, ia berusaha bangkit berdiri, menatap ke atas sana. Nicolas sedang menyekop tanah untuk menguburnya Daniel hidup-hidup. Mr. Jacob sudah tak terlihat lagi, tampaknya pulang ke rumahnya karena hujan mulai turun. "Sekarang siapa yang tertawa Daniel?" Nicolas mencemooh. "Kau pasti berniat membunuhku 'kan? Lihat ini." Pria itu memperlihatkan pistol Daniel. "Tak salah jika aku yang duluan membunuhmu 'kan?" Tawanya pecah, meningkahi suara guntur yang mengg

  • Obsessed with You   Bab 147. Tidak Ada Negosiasi

    "Ivy sudah tenang, jangan ganggu dulu." Mr. Jacob mengusap wajah tuanya. "Kita harus mempersiapkan kedatangan Daniel."Nicolas mengangguk setuju. "Apa kita perlu pindah dari rumah?" Nicolas merasa sayang jika rumah penuh kenangan ini harus hancur karena pertempuran."Tidak! Lebih baik di sini. Rumah kita jauh dari rumah penduduk." Mr. Jacob menepuk pundak putranya. "Nak, bersikaplah lemah dan tak berdaya, dengan begitu, kita bisa menjebak mangsa besar."Nicolas mengangguk mengerti. "Daniel pasti membawa bodyguardnya."Mr. Jacob menggeleng pelan. "Bisa juga sendiri, Nak. Hal paling berbahaya di dunia ini adalah kesombongan. Dia menganggapmu di bawahnya selama ini, dia kira bisa menghabisi kita dengan mudah.""Kali ini, kita harus membalas sakit hati yang sudah dia torehkan. Tidak ada ampun." Nicolas menggenggam buku jarinya sampai memutih.***Mobil Daniel memasuki gerbang desa, ia menyipitkan mata, hari sudah gelap, sedikit susah mencari tanda panah yang mengarahkannya ke ujung desa,

  • Obsessed with You   Bab 146. Terulang

    Namun baru beberapa langkah keluar dari restoran, tangannya tiba-tiba ditarik, tubuhnya dipeluk dan matanya ditutup. Semua terjadi begitu cepat. Dalam sekejap saja Ivy sudah dilemparkan ke dalam mobil.Ia memberontak, berteriak, tapi di dalam mobil, seseorang melakban mulutnya. Mobil segera melaju pergi dengan kecepatan penuh.Tiga jam kemudian Ivy tersadar dalam kondisi terikat di tempat tidur. Matanya mengedip lamat-lamat, menyadari ruangan yang tak asing.Plafon kayu, dinding, juga lemari. Ivy membelalak tak percaya menyadari ranjang yang ia tempati saat ini sama persis dengan rumah Mr. Jacob di desa.Pintu terbuka, Nicolas masuk dengan nampan makanan di tangannya. "Kau ingin memakiku? Lakukanlah.""Kenapa kau lakukan ini?" Lagi, pria ini menculiknya. Tak ada yang bisa Ivy benar-benar percayai di dunia. Baru saja keluar dari kandang singa, sekarang dia malah masuk ke mulut buaya."Kenapa? Aku berani mempertaruhkan hidupku dengan Daniel demi mendapatkanmu. Aku tak akan membiarkan se

  • Obsessed with You   Bab 145. Pisah

    Ivy berdiri di sisi jalan, tak jauh dari pintu masuk hotel tempat Daniel menginap. Lampu-lampu dari lobi menyinari sebagian wajahnya, memperlihatkan ketegangan. Tangannya gemetar ringan saat menggenggam ponsel, lalu menekan nama yang tersimpan di layar.Suara dering memenuhi telinganya saat ia melangkah menjauh dari pintu hotel, mencari tempat yang lebih nyaman. Ia berhenti di balik tiang reklame, menunduk. "Hallo, Nic!""Ivy! Kau di mana?" tanya Nicolas cemas."Perjalanan, kau di mana Nic?""Masih di restoran. Aku jemput ya?""Tidak! Tunggu sebentar, aku segera ke sana." Tak ada penjelasan panjang. Nada bicaranya singkat dan tergesa.Selesai menelepon, Ivy menyelipkan ponsel ke dalam tas, matanya melirik ke arah hotel satu kali lagi. Lalu, tanpa menoleh, ia berjalan cepat menembus keramaian lalu lintas, membawa serta keputusan yang mungkin tak bisa ia tarik kembali.Nicolas tampak cemas, sesekali menatap ke luar restoran."Kenapa kau tak jemput lagi?" Mr. Jacob memarahinya."Ivy sen

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status