หน้าหลัก / Romansa / Obsessed with You / Bab 51. Dia Tak Suka yang Normal

แชร์

Bab 51. Dia Tak Suka yang Normal

ผู้เขียน: Nafish Grey
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-03-17 23:52:27

Bukannya Daniel sudah memberi kebebasan pada Ivy, semua hanya kedok karena Amy Forrester datang ke rumah. Pria itu ingin menutupi permasalahan rumah tangganya dari orang tuanya.

Jenna mengekori langkah Ivy sampai ke dalam kamar. Kedua tangannya bertaut cemas. Ivy tahu, di luar pintu kamarnya pasti sudah dijaga para bodyguard Daniel. Mereka membiarkan bebas berkeliaran di mansion ini, tapi diam-diam membuntuti langkahnya.

Sama saja Ivy hidup dalam sangkar raksasa penuh kemewahan. Dia tak bisa bebas, terikat pernikahan yang membuatnya terluka.

"Mana Christ?" tanya Ivy.

Jenna tampak terkejut mendengar pertanyaan Ivy. "Sekretaris Tuan Daniel?"

"Ya, dia tak datang hari ini?"

"Tidak Nyonya."

Ivy tahu Jenna juga mata-mata Daniel, tapi belakangan, sikap wanita ini terhadapnya melembut.

"Nyonya sudah waktunya minum vitamin."

"Bawakan kemari." Ivy berjalan ke balkon, dia butuh udara segar sekarang. Berusaha tak memikirkan apa yang mungkin Daniel dan Amy lakukan di kala mereka ditinggal berdua
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Obsessed with You   Bab 52. Godaan

    Amy berjalan menghampiri Daniel, mengalungkan tangannya di leher pria tampan itu. Mata mereka bertemu. "Aku tahu, pada akhirnya ... kau akan kembali padaku, Daniel."Daniel menatap ke bawah, pemandangan bukit kembar milik wanita cantik itu begitu menggoda. Dengan berani Amy hanya memakai lingerie tipis yang menampakkan siluet tubuhnya.Daniel terdiam, perasaannya bercampur aduk. Amy semakin mendekat dan meskipun dia tahu apa yang sedang dilakukan ibunya, dia tak bisa mengabaikan godaan itu."Aku tak mengerti maksudmu," jawab Daniel dengan suara serak, berusaha untuk mundur sedikit. Akan tetapi, Amy dengan liciknya meraih lengannya, menariknya lebih dekat. "Daniel, lihat aku," bisiknya sambil mengangkat dagu Daniel agar matanya bertemu pandang dengan iris hijau pria itu. Amy perlahan mendongakkan wajahnya, begitu dekat dengan wajah Daniel. "Ivy tak akan tahu. Tidak ada yang akan tahu."Daniel merasa terjebak. Dia tahu harus menahan diri, tapi hatinya bergejolak, ada dorongan untuk mer

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-18
  • Obsessed with You   Bab 53. Kebohongan

    "Kau yakin? Bukan hanya karena kemarahan sejenak saja?" Christian tak ingin Ivy menyesal setelah memilih pergi bersamanya.Ivy menahan air mata. Ia benci harus menangis karena pria berengsek itu. Daniel nyatanya tak pernah berubah dan dia ... lagi lagi terjebak dalam kalimat manis suaminya."Ya. Aku tak menyesal, aku tak akan menyesal. Kupastikan akan membalas semua bantuanmu, Christ. Aku ... tak ingin berutang kepada siapa pun." Juga, tak ingin jatuh cinta pada siapa pun lagi.Christian terdiam cukup lama."Apa pun, akan kuberikan asalkan kau membawaku pergi.""Ivy, aku ingin hatimu ... bisa kau berikan itu?"Setetes air mata jatuh, Ivy membekap mulutnya. Di saat dia berbicara dengan Christian, kenapa wajah Daniel hadir dalam benaknya. pria itu mencium Amy. "Sorry ...."Christian menghela napas."Yang kupunya hanya tubuhku.""Jangan menangis." Ucapan Christian semakin membuat Ivy menangis keras. "Iv, aku tak sama seperti Daniel. Aku tak akan membuatmu menangis."Sayangnya, Ivy tak

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-19
  • Obsessed with You   Bab 54. Tak Ada yang Mau Mengalah

    Daniel menatap Ivy dengan mata menyipit tajam, tampak berpikir lama."Kau ingin aku stres di sini? Kau tak kasihan dengan bayimu?" Ia sengaja memegang perutnya.Daniel yang membuatnya seperti ini, ya! Dialah yang mengajari Ivy bagaimana caranya berbohong dan memanipulasi orang dengan rasa cinta."Ok! Kau boleh pergi dengannya. Beli apa pun yang kau mau selagi keluar."Kemewahan bukanlah sesuatu yang menarik bagi Ivy, tidak lagi sejak dia tahu orang seperti apa suaminya."Tentu, sebagai nyonya Forrester aku harus berpenampilan menarik bukan? Jangan sampai aku kalah dengan ibu tirimu." Ivy melangkah menjauh. "Mandilah, aku mual mencium bau parfumnya di tubuhmu."Daniel menghidu pakaiannya diam-diam. Ia mendesah kesal dan beranjak ke kamar mandi.Bahkan setelah kejadian tak mengenakkan di kamar basement, Amy tak jua pergi. Wanita bermuka tebal itu bertindak layaknya nyonya rumah. Ketika Ivy turun ke lantai satu keesokan harinya, makanan sudah tersedia. Ivy tahu Amy sengaja membuatnya kes

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-20
  • Obsessed with You   Bab 55. Kencan

    Suasana di kedai es krim itu terasa sangat hangat dan mengundang. Lampu-lampu gantung kecil dengan cahaya lembut menyinari interior kedai yang penuh warna cerah. Dinding-dindingnya dihiasi dengan gambar-gambar retro es krim dan poster-poster vintage, membawa nuansa nostalgia yang menyenangkan.Bau manis dari es krim yang baru dibuat tercampur dengan aroma waffle yang sedang dipanggang di bagian belakang kedai, membuat siapa saja yang masuk tak bisa menahan diri untuk mencicipi.Lantai kayu yang halus berderit lembut di setiap langkah, menambah kesan homy. Rak-rak es krim berisi berbagai pilihan rasa, mulai dari cokelat klasik yang pekat hingga rasa buah segar yang ceria, masing-masing tertata rapi dalam wadah-wadah kaca berkilau. Di balik konter, pelayan muda dengan senyum ramah sibuk melayani pelanggan, menggali es krim dari tabung besar dan menyiapkannya dalam cangkir atau cone dengan topping yang berlimpah. Meja-meja kayu kecil dengan kursi nyaman yang tersebar di seluruh kedai,

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-21
  • Obsessed with You   Bab 56. Cemburu

    Film yang dipilih Ivy membuat Christian melongo tak percaya, dia kira wanita lembut ini akan memilih genre romansa, siapa yang menyangka Ivy justru memilih film horor.Christian mencengkeram sandaran kursi, menatap layar bioskop besar yang memancarkan cahaya terang ke dalam ruang gelap, menciptakan suasana mencekam yang semakin tegang seiring dengan dimulainya film horor. Suara dentuman musik keras dan cepat mengisi udara, membuat jantung setiap penonton semakin berdebar, termasuk pria tampan itu.Para penonton terkumpul dalam keheningan penuh antisipasi, mata tertuju ke layar. Bau popcorn dan permen manis menguar di udara, tapi tidak cukup untuk menghilangkan ketegangan yang terasa mencekam. Setiap kali adegan menegangkan muncul, suara teriakan pelan terdengar dari penonton, bercampur dengan desahan cemas. Beberapa penonton menutup mata atau memeluk teman mereka dengan erat, mencoba melindungi diri dari bahaya yang tidak bisa mereka hindari. Tawa canggung juga terkadang terdengar,

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-22
  • Obsessed with You   Bab 57. Penolakan

    "Daniel!" Ivy hampir menangis diperlakukan seperti ini, Daniel mengecup sisi lehernya tanpa ampun, meninggalkan jejak merah merona di sana.Tak sampai di sana, tangan pria itu mulai merambah area pribadinya, memaksa masuk tanpa diundang. Rasanya perih, tentu saja, karena Ivy belum siap. "Aku suamimu, bukan dia! Kenapa kau bisa tertawa bersamanya, tapi tidak denganku?" Daniel menarik napas dalam, membaui tubuh Ivy. Ia ingin menguasai tubuh wanita ini, ingin melahapnya sampai tak bersisa sehingga siapa pun tak bisa memilikinya. Ya! Ivy adalah miliknya, hanya miliknya seorang."Lepaskan kubilang!" Ivy menggertakkan gigi, jantungnya bertalu kuat melihat kegilaan di mata hijau indah milik suaminya.Daniel melepaskan pakaiannya sambil menahan tubuh Ivy."Daniel, jangan melakukan sesuatu yang membuatmu menyesalinya." Ivy memberi peringatan, meskipun dia mulai merasa takut.Mata Daniel berkilat oleh nafsu, ia tak peduli lagi dengan kondisi istrinya yang sedang hamil muda. Daniel menindih Ivy

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-23
  • Obsessed with You   Bab 58. Siasat

    Amy Forrester bukanlah wanita biasa yang akan membiarkan apa yang sudah berada di tangannya direbut oleh orang lain. Dia tahu, dalam kondisi saat ini tak akan mungkin membongkar hubungannya dengan Daniel pada suaminya. Pria itu tak akan memaafkannya, tidak saat dia telah memiliki wanita lain.Amy menggigit kukunya, menatap layar ponsel dengan cemas. Angkat teleponmu sekarang juga! Ketiknya cepat.Tak lama kemudian ponselnya mulai berdering. "Hallo, kenapa lama sekali?" hardik Amy marah."Sudah kubilang jangan menghubungiku jika tak penting.""Aku juga tak akan menghubungimu jika tak perlu, rencana kita gagal. Daniel tak takut dengan ancamanku."Terdengar tawa kecil di seberang sana. "Tentu saja dia tak takut, sekarang dia sudah melebarkan sayapnya di bisnis senjata. Bahkan Mr. Forrester sekarang tak akan bisa menganggunya.""Apa?!" Amy menggigit bibir. "Jadi, apa yang harus kita lakukan?"Terdengar tarikan napas keras. "Aku tak menyangka bekerja sama denganmu ternyata sia-sia. Kau t

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-24
  • Obsessed with You   Bab 59. Sebuah Ciuman

    Amy menyadari, walaupun Daniel tidak langsung menanggapi godaannya, ada sesuatu yang tersirat di matanya—sebuah ketertarikan yang tak bisa ia pungkiri. Saat dia menyentuh lengan Daniel, ada keheningan sejenak sebelum akhirnya Daniel menarik napas panjang dan menggeser gelasnya menjauh dengan kasar."Amy," ujarnya dengan suara lebih berat, penuh peringatan, "Kita tidak perlu bermain-main seperti ini."Amy hanya tertawa pelan, menarik kembali tangannya, lalu mundur beberapa langkah dengan senyum penuh arti. "Baiklah, Daniel. Aku kalah. Dia memang luarbiasa sampai bisa membuatmu seperti ini."Amy tersenyum penuh arti, langkahnya tenang, tapi penuh keyakinan saat dia mundur sedikit, berbalik hendak meninggalkan Daniel. Namun, sebelum dia bisa pergi lebih jauh, sesuatu dalam diri Daniel seolah pecah. Rasanya seperti ada dorongan yang tak bisa dihentikan—sesuatu yang mendalam dan mengganggu—dan tanpa sadar, dia bangkit dari kursinya dan meraih tangan Amy, menariknya kembali.Amy tampak terk

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-25

บทล่าสุด

  • Obsessed with You   Bab 102. Hasrat dan Cinta

    Tak pernah terpikirkan dalam benak Ivy sebelumnya, kalau dia akan berakhir di tangan Christian. Baginya, Christian berbeda dari pria yang selama ini mendekati Ivy. Pria itu selalu sopan. Siapa yang menyangka, justru Christian menyembunyikan watak aslinya dengan sangat baik. Mengkhianati bosnya, menjebak Nicolas, dan sekarang memerangkap Ivy dalam nafsu butanya. Semua pakaian Ivy sudah berserakan di lantai. Christian menindihnya dengan buas, memasuki Ivy tanpa pemanasan sama sekali. Ivy hanya bisa menutup matanya, menggigit bibir sampai berdarah. Berusaha menahan kesakitan. Semua akan berakhir, dia terus mengulang satu kalimat yang sama.Namun nyatanya, air mata terus bergulir membasahi wajah cantik wanita itu. "Jangan menangis. Aku akan memberikan semua padamu, Iv. Kau hanya perlu berperan sebagai seorang istri. Seperti kau melayani Daniel."Tidak akan sama bagi Ivy, hatinya mencintai Daniel, tapi tidak dengan Christian. Ia tak pernah jatuh hati pada pria ini."Iv. Cinta akan tum

  • Obsessed with You   Bab 101. Topeng

    Ivy sedang menikmati kesendiriannya di ruang tamu, ketika tiba-tiba suara mobil memasuki halaman mansion. Dengan cepat, dia melangkah menuju pintu depan, berharap melihat suami yang ditunggu-tunggu akhirnya pulang.Namun, ketika pintu terbuka, bukan wajah Daniel yang dilihat, melainkan Christian. Pria itu berdiri di ambang pintu dengan senyum yang agak canggung. "Christian? Kamu ... bagaimana kamu bisa ada di sini?" tanya Ivy dengan nada terkejut dan bingung. Wajahnya yang semula cerah seketika berubah pucat. Matanya melebar, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. "Maaf, Ivy, aku tahu ini mengejutkan," ujar Christian, melangkah masuk sambil melihat sekeliling. "Ada hal penting yang perlu kita bicarakan tentang suamimu."Ivy merasa jantungnya berdetak lebih kencang, tangannya gemetar. "Apa maksudmu, Christ? Dia baik-baik saja, 'kan?" tanya Ivy, suaranya terdengar lirih dan khawatir. Christian menghela napas, matanya menunjukkan keberatannya untuk menyampaikan kabar yang dibawanya

  • Obsessed with You   Bab 100. Pelarian

    Peluru melesat mengenai kepala anak buah Christian, tepat di tengah kening. Pria itu jatuh ke lantai dengan percikan darah mengenai Christian."Serang!" teriak Daniel.Sayangnya, tak ada yang bergerak. Semua anak buahnya malah berkecak pinggang, menatapnya dengan ekspresi penuh cemooh."Apa yang kalian lakukan?!"Christian tertawa kecil. "Dia kira, dia masih bosnya."Semua senjata terarah pada Daniel, tanpa terkecuali. "Kalian semua!" Daniel menggertakkan gigi, tak menyangka jika Christian berhasil mempengaruhi semua anak buahnya."Satu jentikan jari dariku saja, kau akan mati Daniel." Christian mengangkat tangan ke atas.Jantung Daniel berdetak kencang, matanya awas melihat sekeliling, jika dia menembak Christian pun tak ada kesempatan karena peluru dari anak buah pria itu akan menembus tubuhnya. Daniel hanya ingin pulang ke pangkuan Ivy. Dia tak ingin mati sebelum bertemu langsung dengan putranya."Akan kuberikan semuanya, beri aku kesempatan bertemu putraku sebelum kau membunuhku.

  • Obsessed with You   Bab 99. D-Day

    "Tidak! Tidak! Berapa kali harus kukatakan, bukan aku pelakunya!" teriak Amy marah di ruang interogasi."Lalu kenapa Mrs. Forrester harus berangkat hari ini? Jelas tiket baru dibeli hari ini." Sang penyidik melampirkan kertas berisi informasi pembelian tiketnya. Pengacara Amy berusaha menjelaskan dengan singkat, bahwa ini sebenarnya bukan mendadak, tapi Amy lupa membeli tiket. Alibi yang sungguh buruk. Amy mengusap wajahnya lelah. Siapa yang membunuh suaminya?"Ini juga ditemukan di kamarmu." Tumpukan berkas ditaruh di meja, menampilkan aset atas nama Amy. "Nyonya, kau mengincar harta suamimu bukan?""Tidak!" Astaga, jangan katakan kalau dia sudah ditipu oleh Christian. Apa Christian yang telah membunuh Mr. Forrester? Kenapa? Bukankah hubungan mereka terlihat baik. "Oh tidak! Tidak! Kalian!" Amy berdiri tiba-tiba, menarik tangan salah satu petugas. "Cepat! Kalian harus menyelamatkan Daniel Forrester!""Tenanglah Nyonya. Kami sudah memeriksa Daniel Forrester, dia baik-baik saja. Alibi

  • Obsessed with You   Bab 98. Sang Dalang

    Puri Forrester, jam 9 pagi,Sinar matahari pagi menyinari garasi mewah milik Mr. Forrester. Di dalamnya, sebuah sedan hitam mengilap terparkir rapi. Seorang pria berpakaian teknisi, salah satu anak buah Christian, masuk dengan langkah tenang. Ia membawa tas peralatan dan berpura-pura memeriksa kendaraan.Dengan cekatan, ia memasang sebuah Under Vehicle Improvised Explosive Device (UVIED) di bawah kursi pengemudi. Bom ini dilengkapi dengan tilt fuse, sebuah tabung kecil berisi merkuri yang akan mengalir dan menutup sirkuit listrik saat kendaraan bergerak, memicu detonasi."Sudah selesai." Pria itu tersenyum, mengangguk pada bodyguard yang mengira pria teknisi ini adalah orang suruhan Mr. Forrester."Beri tahu Tuanmu untuk hati-hati lain kali, biayanya bisa dua kali lipat."Bodyguard terkekeh. "Bos punya banyak uang," ucapnya sombong."Ya, tapi kalau mogok di jalan lagi, dia harus mengganti mobil baru ini dengan yang lain.""Mobil mahal memang hanya tampilannya saja yang keren, isinya b

  • Obsessed with You   Bab 97. Hot Night

    Cinta, benci, kecewa, marah, semua berpadu dalam hormoni bernama rumah tangga. Ivy sudah merasakan semua itu. Setiap orang bisa mengatakan bahwa dia bodoh. Ya! Dia bodoh, dia sangat bodoh karena ingin kembali bersama pria yang sudah mengkhianatinya. Tak hanya sekali, tidak ... berkali-kali.Namun, satu hal juga yang Ivy pahami, dia juga sang pendosa. Apa haknya menghakimi Daniel. Dia juga berkhianat walaupun bukan inginnya. Bersama Nicolas selama beberapa waktu membuatnya merasa nyaman. Bukankah itu juga bentuk pengkhianatan? Ketika suaminya mencarinya setengah mati, dia malah menikmati hidup.Jika Ivy hanya melihat dari perspektifnya, tentu saja ego yang akan berbicara. Ya. Bagaimana dia bisa bersama pria yang sudah membuahi wanita lain. Bahkan mereka sudah memiliki anak.Akan tetapi, hidup dalam kesendirian membuat Ivy menjadi pengamat. Dia selalu menempatkan dirinya di belakang, melihat melalui kacamata orang lain. Hal terakhir yang bisa wanita baik itu lakukan adalah menghakimi o

  • Obsessed with You   Bab 96. Penerimaan

    Mobil Christian sampai di puri. Kepala pelayan yang mengenali pria itu langsung mempersilakannya untuk masuk.Amy duduk di sofa mewahnya, mengenakan gaun satin berwarna merah anggur. Di tangannya, secangkir teh hangat berkilauan di bawah cahaya lampu gantung. Ketukan pelan di pintu membuatnya menoleh."Masuk saja, pintunya tidak dikunci."Pintu terbuka, menampilkan Christian yang berdiri dengan ekspresi datar, tapi matanya menyimpan bara."Kau sendirian saja, mana Mr. Forrester?"Amy tersenyum tipis, menepuk sofa di sebelahnya. "Duduklah. Aku yakin kita punya banyak hal untuk dibicarakan."Christian melangkah masuk, tapi tidak duduk. Ia berdiri tegak, menatap Amy dengan tajam. "Langsung saja. Aku tahu kau yang mengirim orang-orang itu ke rumah Ivy."Amy tertawa pelan, mengangkat alisnya. "Tuduhan yang serius. Apa buktimu?"Christian mendekatkan wajahnya, ia mengecup bibir Amy. "Di antara kita, apa masih perlu bukti?""Kau menganggapku seperti penjahat, Christ." Amy meletakkan cangkir

  • Obsessed with You   Bab 95. Kerja sama

    "Jika bukan kau, Amy ....""Apa yang sebenarnya terjadi?" Nicolas masih tak mengerti jelas dengan tingkah aneh Christian. Dia kira Christian merebut Ivy darinya dan diserahkan pada Daniel, tapi pria itu malah datang mencarinya dengan raut penuh kekhawatiran.Christian menatapnya sejenak. Mungkin bisa menjadikan Nicolas sebagai rekan lagi. Dia sudah cukup menoleransi sikap gila Amy, kali tak akan lagi. Christian merasa sudah melakukan bagiannya dalam menebus rasa bersalahnya."Ada darah di rumah yang ditempati Ivy, tapi aku belum pasti darah siapa?""Apa?! Oh tidak, tidak! Bagaimana dengan Dean?" Nicolas panik, tangannya mencengkeram ujung baju, sedikit gemetar."Entahlah, aku tak tahu." Christian sama sekali tak peduli dengan nasib Dean, dia hanya khawatir dengan nasib Ivy."Aku akan meminta bantuan Mr. Sean. Apa kau yakin Amy pelakunya? Siapa tahu Daniel yang sudah menculik Ivy.""Mungkin saja, tapi Daniel tak akan pernah melukai Ivy.""Kau yakin sekali. Mungkin saja dia dendam karen

  • Obsessed with You   Bab 94. Menyelamatkannya

    Ivy membekap mulutnya tak percaya, antara lega dan takjub. Daniel berhasil menahan serangan pria itu dan malah membalikkan serangan dengan memuntir lengan si pria hingga menusuk dirinya sendiri.Temannya tak tinggal diam, ia langsung menyerang Daniel menggunakan pisau dapur."Daniel awas!" teriak Ivy histeris.Satu hal yang mereka tak tahu, Daniel bukan orang sembarangan. Dia sudah terbiasa dengan kerasnya dunia hitam hingga mempelajari banyak jenis beladiri.Buk! Prak!Pria satunya lagi terkapar di lantai dengan tangan kanan patah. Keduanya mengaduh kesakitan.Daniel berjongkok, menjambak rambut pria yang ia patahkan lengannya. "Siapa yang menyuruhmu?"Pria itu membungkam mulutnya, tapi matanya jelas memperlihatkan ketakutan mencekam."Oh, jadi kau memilih mati daripada berbicara?" Dengan kasar, Daniel mengambil pisau dan menggores lengan pria itu.Si pria mengerang semakin keras. "Le-lepaskan kami! Kami hanya orang suruhan!" Keningnya sudah banjir oleh keringat."Siapa yang menyuruh

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status