Share

Aku hamil.

"Mari kita akhiri semuanya sampai di sini, aku tak bisa melihatnya menangis lagi." Lanjut Bagas, sembari hendak berdiri dan beranjak pergi dari sana.

Semakin lama ia di sana, semakin mungkin untuk lebih membenci wanita itu.

Vanesa yang melihat gelagat Bagas, segera meraih tangan itu dan kembali berkata. " Lalu...lalu bagaimana dengan aku?, aku juga bersedih dan menangis, apa itu tidak berarti untukmu?."

Tangan Vanesa memegang kuat pergelangan tangan Bagas, ia tak ingin pria itu beranjak pergi.

"Jangan membuat segalanya semakin sulit, sejak awal semuanya salah, kita berdua yang salah, dan..." Suara Bagas terjeda sejenak, seolah ia tengah membawa beban berat yang sulit ia tanggung.

"Dia belum memaafkan ku." Tambahnya lirih.

Mendengar perkataan tersebut, Vanesa merasa lucu dalam sekejap. Di sini dirinya seperti pengemis memintanya untuk tinggal, sementara Bagas bersikukuh untuk segera pulang, dan mengemis pengampunan dari istrinya.

Apakah ia yang seorang Vanesa Prawirya kalah dengan sosok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status