Share

Bertahanlah

Tiga puluh menit sebelumnya.

Juan melepas sabit yang tersampir di punggung dan dilemparkan begitu saja ke atas tempat tidur. Bagaikan sihir, sabit besar itu perlahan mengecil menjadi seukuran gantungan kunci yang siap dibawa ke mana pun. Bersamaan dengan itu pula pakaian serba hitamnya sudah berganti menjadi celana training abu-abu dan kaus oblong putih. Alhasil, kini Juan telah kembali menjadi seorang dosen matematika yang disegani oleh para mahasiswa.

Diiringi helaan napas berat, Juan duduk di atas tempat tidur asrama khusus dosen Universitas Seirios. Menggaruk kasar bagian kepala dan mengusap wajahnya berkali-kali. Lelah, karena hari ini dirinya kebagian tugas penjemputan sebanyak empat arwah. Dua di antaranya tidak mudah. Penuh drama yang itu-itu saja. Sampai Juan ingat berapa kali dia menguap selama menunggu drama penjemputan berakhir. Membuat Juan penasaran perihal apa susahnya menerima takdir? Mudah memang bicara. Padahal dia sendiri tidak pernah merasa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status