Share

91

Kebahagiaan terlihat dari wajah Dean dan Keira. Saat makan malam bersama mereka saling memberikan perhatian.

“Sayang ini dimakan. Kamu ‘kan belum makan sore,” ucap Dean memberikan ayam goreng di piring Keira.

“Sudah cukup Sayang. Ini kebanyakan,” sergah Keira.

“Loh makin banyak kamu makan akan semakin membuatmu cepat pulih.”

“Ini sih namanya kamu ingin membuat aku jadi gentong Sayang.”

“Mau kamu gentong, tower air, bak mandi, aku akan selalu menerima kamu apa adanya.”

“Apa adanya atau ada apanya, nih?”

“Mau yang apa adanya dan ada apanya kayaknya lebih cocok.”

“Sekalian borongan dong.”

“Iya Sayang. Kalau bisa dipermudah kenapa harus dipersulit.”

Dean mengambilkan Keira nasi putih dan ditaruh piring istrinya. Keira tidak bisa protes lagi, mau bagaimana lagi tidak ada pilihan lagi. Apa lagi saat ini ada Ayah dan Ibunya. Kalau dia membantah omongan Dean bisa-bisa dia sengsara dan kena omelan tak henti-hentinya.

“Mau aku suapin Sayang?” tanya Dean dengan serius.

“Aku bukan anak kecil lag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status