Share

99

Tidak semua orang mampu mengatasi masalahnya sendiri dengan berbagai macam sifat, karakter, pemikiran yang berbeda-beda. Apalagi disertai rasa bersalah. Semakin membuat hati dan pikiran menjadi terpuruk.

Vanessa menatap langit-langit kamarnya. Dia terlalu lelah dengan permasalahan dalam hidupnya. Tidak ada kesempatan lagi untuk dia memperbaiki semua kesalahan.

“Seandainya dulu aku bisa untuk mencegah semuanya. Memiliki keberanian untuk mengatakan hal yang sebenarnya tentu Ettan masih bersamaku. Ettan dan aku bisa hidup bahagia,” ucap Vanessa dengan sangat menyesal.

“Tunggu aku, Sayang. Kita akan bertemu lagi. Cinta kita akan abadi.” ucap Vanessa dengan tersenyum lalu menutup matanya. Berharap tak akan pernah bangun lagi untuk selamanya.

Pak Syarif, pihak keamanan perumahan Diego Hills segera menuju rumah Vanessa. Dia berkali-kali menekan bel rumah walau tidak ada yang jawaban.

“Aduh kumaha ieu? naha teu aya anu kaluar ti imah muka panto?” Syarif berkata dengan bahasa Sunda kebingunga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status