Share

Bertemu kembali

Di kantor saat jam istirahat Sofia mendapatkan tugas tambahan untuk mengantarkan beberapa dokumen penting ke kantor clien mereka.

"kamu beneran enggak apa-apa sendirian kesana, diantar supir kantor ya ? " tanya Bu Listin meyakinkan

"enggak usah bu, kalau naik mobil takutnya macet dijalan. Biar saya naik motor aja, dokumen-dokumen ini harus secepatnya diserahkan"

"baiklah , tapi kamu hati-hati ya di jalannya nanti. Jangan sampai dokumen-dokumen ini rusak. Ini proyek penting untuk kantor kita"  ucap Bu listin

Sofia pamit pergi dari kantor sambil menenteng sebuah tas berisikan dokumen-dokumen kantornya

ia memang staff biasa di kantor tempatnya bekerja, namun dedukasinya yang tinggi membuatnya di percayai oleh atasannya.

sementara itu di tempat yang berbeda di sebuah coffe shop tampak dua  pria dan dua orang gadis cantik yang tengah berbincang

dua orang gadis itu bernama mikayla dan nayla, mereka adalah model blasteran yang akan menandatangani kontrak dengan blossom agency milik Ken dan Yuki

" aku juga bisa menyanyi loh pak Ken, mungkin anda bisa mempertimbangkan kami tidak hanya sebagai model video clip saja" ucap Mikayla mendesah, satu matanya ia genitkan kepada pria dihadapannya itu

"oh ya, aku ingin mendengarnya kapan- kapan" jawab Ken, ia tahu kemana arah pembicaraan ini akan berakhir. Para gadis akan mencoba merayunya, beberapa bahkan rela ditiduri karena ambisi mereka.

"malam nanti, kami punya waktu luang loh " goda Nayla

"baiklah, malam nanti aku akan berusaha menyempatkan waktu untuk mendengar suara kalian" jawab Ken

yuki yang jengah melihat pemandangan ini pamit pergi meninggalkan mereka. Ia tahu kelakuan Ken dan para gadis itu, karena ini bukan yang pertama kalinya

ia mengeluarkan sebatang rokok dari saku celananya, menyalakan zipponya lalu menghisap rokoknya kuat-kuat. ia menyandarkan tubuhnya ke dinding balcon coffe shop. Pemandangan dari tempatnya sekarang lebih melegakan, ia sebenarnya sudah muak melihat para gadis yang rela melakukan apapun agar bisa mendapatkan kontrak dengan perusahaan agensi yang sedang ia dan kakaknya kembangkan

yuki melirik dari pantulan kaca pintu disampingnya berdiri. Sekarang ken dan kedua gadis itu sudah tidak lagi duduk disana.

Yuki membuang puntung rokoknya,

sial, mereka cepat sekali melakukannya . Padahal malam masih beberapa jam lagi , umpat Yuki di dalam hatinya

Di dalam mobil yang terparkir di basement gedung

Ken duduk di antara Mikayla dan Nayla

" sekarang saja, aku ingin mendengar suara kalian disini " perintah Ken

" tapi kalau ada orang yang lihat bagaimana?"

"tenang saja, kaca jendelanya sudah didesain agar orang lain di luar tak bisa melihat apa yang terjadi di dalam mobil" ucap Ken sembari mengelus dagu Nayla dengan lembut

Nayla menerima sentuhan itu , ia mendesah pelan

tangan Ken tak berhenti sampai disana, ia terus mengelus sampai turun ke leher jenjang Nayla dan  menyusup ke dalam bra Nayla, mencubit kecil diujung putingnya 

"aww geli pak ken" Nayla pura-pura protes

kini ken dan Nayla tengah berciuman, Ken sangat ahli dalam menaklukan wanita. Setiap sentuhan dan lumatan yang ia lakukan akan membuat para wanita bergelinjang puas

Mikayla tersenyum , rencana mereka berjalan sukses. Jalan sebagai artis akan terbentang dihadapan mereka sekarang

"aku tidak akan menggangu kalian, aku akan menunggu di luar" ucap Mikayla, ia pergi dari mobil dan berjalan menjauh dari sana. Ia akan menunggu gilirannya nanti

pintu mobil ia tutup, ia tersenyum .

"ahh mudah sekali merayu lelaki mesum seperti dia, jadi rumor tentang pak Ken itu benar adanya, cih "

sementara itu Sofia sudah tiba di basement gedung yang dimaksud. Ia memarkirkan motornya , kedua tangannya memegang hati-hati map mica  berisi dokumen dari kantornya. Sofia melirik jarum jam di pergelangan tangannya. Tidak akan sempat jika harus memutar lewat loby depan jadi gadis itu putuskan masuk lewat pintu basement saja. Keadaan basement terlihat sepi, karena ini memang belum jam makan siang

Saat kakinya baru berjalan beberapa langkah, Sofia melihat sebuah mobil yang terletak diujung blok basement terlihat bergoyang di tempat

" Ya ampun, hari masih siang bolong begini  bukannya pada kerja udah ada yang mesum . Kalau gw lagi ga diuber waktu, gw kerjain dah tuh manusia-manusia yang di dalem mobil" gerutu Sofia, ia memilih melewati mobil itu dan terus berjalan memasuki gedung

ia memasuki lift, dan ketika pintu hampir menutup seorang pria berusaha mencegahnya, refleks jari Sofia menekan tombol lift agar pintu terbuka kembali.

"Terima kasih" ucap pria itu tersenyum kepada Sofia. Gadis itu melongo tak percaya dengan pria yang yang berdiri di sampingnya sekarang. Pria itu adalah Yuki.

Sofia tak akan pernah lupa dengan sosok Yuki, mereka bertemu enam tahun yang lalu.

"ya ampun mata gw ga salah liat kan ? dia cowok yang malam itu gw ketemu" gumam Sofia di dalam hatinya . Ia terus saja mendongakan wajahnya ke samping dimana Yuki berdiri

"dia ga berubah sama sekali, dia tetep handsome sama kayak dulu" batin Sofia berbunga-bunga

Yuki yang sadar sedang diperhatikan gadis di sebelahnya, akhirnya bersuara

"Maaf nona, apa yang sedang kau lakukan? apa kita pernah bertemu sebelumnya " tanya Yuki dengan ekspresi datar di wajahnya

Sofia tersenyum " ahh, tidak. Kita tidak pernah bertemu ko he he he " ucap gadis mungil itu salah tingkah

"Kalau begitu, bisa kau palingkan wajahmu dari hadapanku?" pinta Yuki

"Apa...."

"Wajahmu..." tunjuk Yuki

"wajahku? memangnya ada apa dengan wajahku ?" Sofia masih tak paham maksud perkataan lelaki di sampingnya. Karena Sofia masih saja mendongakkan wajahnya ke Yuki yang tubuhnya terpaut tinggi dari tubuh mungil Sofia

"Wajahmu, putar wajahmu menghadap kesana" perintah Yuki sambil mengangkat jari telunjuknya

namun Sofia tak bergeming , ia masih saja terus memperhatikan Yuki. Yuki mulai geram, ia tak tahan terus ditatap oleh gadis yang tak dikenalnya

kedua telapak tangannya menyentuh pundak gadis itu, ia hendak memutarnya agar menghadap ke arah lain dan disaat ia melakukannya tiba-tiba lift berguncang dengan kencang

Penerangan di dalam lift padam, keadaan menjadi gelap dan guncangan lift yang cukup keras membuat Sofia reflek memeluk Yuki yang ada di sampingnya

Aaaaaaaaa Teriak Sofia sambil memeluk erat Yuki. Yuki berusaha melepaskan pelukan gadis itu namun sia-sia , tubuhnya tak bisa bebas bergerak karena guncangan lift

satu menit kemudian guncangan lift berhenti,  lampu kembali menyala . Sofia yang sadar tengah memeluk Yuki , langsung melepaskan dirinya

" Maaf ya pak, eh om, eh mas Yuki . Tadi aku reflek karena takut he he he " kilah Sofia, gadis itu memundurkan langkah kakinya sampai mentok ke bagian pintu lift. ia memencet tombol di sampingnya namun pintu tak mau terbuka. Ia kembali menekan tombol yang lain dan hasilnya tetap sama , pintu lift tak mau terbuka

"Kau kenal denganku?, kenapa kau bisa tahu namaku ?" tanya Yuki

"aku membaca beritamu di tabloid, kau dan kakakmu siapa namanya aku lupa. Berita tentang perusahaan yang kalian bangun ada di surat kabar" jawab Sofia sedikit gugup .

Sofia mencoba membuka pintu lift berkali-kali dengan kedua tangannya, tapi pintu lift itu begitu keras baginya. Sofia tak menyerah  ia menyandarkan punggungnya berusaha mendobrak pintu lift sambil berteriak minta tolong

Yuki mendesis melihat tingkah Sofia yang konyol.

" Apa kau idiot? berhentilah melakukan itu"

"tapi pintunya tak mau terbuka, bantuin aku dong bukannya malah duduk santai begitu" ucap Sofia berkacak pinggang . Ia tak habis pikir di situasi genting seperti sekarang, Yuki malah duduk dengan kaki yang diselonjorkan santai

"Percuma kau berteriak, suaramu tidak akan terdengar keluar  " ucap pria itu , tangannya mengambil sebuah handphone dari saku jasnya

ahh benar juga, desah gadis itu. Sofia pun membuka tasnya mencari handphone miliknya.

Sofia mengacak isi di dalam tas . Wajahnya sangat panik karena handphonenya tak ada. Ia baru ingat, ia meninggalkannya   di meja kantornya

"Tenanglah, aku sudah menghubungi pihak securiti, mereka akan segera kesini" ucap Yuki

Sofia merangkak mendekati Yuki

"Pinjami aku handphone milikmu, kumohon" pinta Sofia dengan wajah mengiba

"Tidak" tolak Yuki , ia mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi . Handphone itu ada ditelapak tangannya

"oh ayolah, aku mohon. aku ada kerjaan kantor yang sangat penting. Lihat dokumen yang aku bawa ini , aku harus menyerahkannya sekarang. Aku harus memberitahu bossku kalau aku sedang terjebak di lift"

"Itu bukan urusanku" jawab Yuki jutek

"oh ayolah aku mohon, nanti aku dipecat gimana?"

"Itu juga bukan urusanku" Yuki masih menolak permintaan Sofia

"Kau.... kau sungguh manusia tak punya hati ya"

"Aku tidak perduli, kita tidak saling mengenal"

"Apa... jadi kau hanya mau membantu jika saling mengenal saja, begitu maksudmu"

"Tidak juga, aku juga tidak suka membantu orang yang aku kenal"

"Cih,manusia macam apa kau? apa hatimu terbuat dari es? manusia itu mahluk sosial, mau kenal atau tidak kenal , tetap harus saling membantu. Itu pelajaran dasar di sekolah " desis Sofia

Yuki diam saja, tak menghiraukan ucapan gadis itu

Sofia langsung mencengkeram kerah kemeja Yuki,

"Kau membuatku kesal tahu, pinjami aku sebentar handphone milikmu, aku sering membaca berita tentangmu di tabloid, kau dan kakakmu itu terkenal dermawan loh, apa itu hanya kedok saja ?" ancam Sofia , kini tubuh gadis mungil itu sedikit merunduk

"kau mengancamku?" tanya Yuki tertawa, tak nampak sedikitpun ketakutan di wajahnya

"ya aku mengancammu, setelah pintu lift terbuka aku akan membuat confrensi press, itu ide yang bagus bukaan, aku akan membuat skandal tentangmu, bagaimana?"

"Tidak akan ada orang yang mempercayai gadis rendahan sepertimu"

"kau bilang apa barusan? kau bilang aku gadis rendahan, kau minta dihajar hah?"  geram Sofia.

ia menarik kerah kemeja Yuki dengan kencang membuat pria itu kesulitan bernafas dan tiba-tiba tubuh pria itu jatuh . kedua mata Yuki terpejam, tubuhnya mengejang. Sofia melepaskan cengkramannya

"ma.... maaf, maaf aku gak sengaja " ucap sofia,ia menyesal telah menggunakan kekuatannya

Sofia menggigit jari jemarinya, ia terlihat panik

ia takut terjadi sesuatu yang buruk menimpa Yuki karena ulahnya lagi

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status