Share

Kejadian enam tahun yang lalu

enam tahun yang lalu

Satu bulan setelah Sofia menyadari kekuatan barunya, ia tak lagi menjadi siswi yang dibuly oleh teman-teman disekolahnya. Sofia melawan dan menghajar mereka semua yang berani mengganggunya

Sofia senang sekali dengan kekuatan ajaib yang ia miliki sekarang, selain bisa menjaga dirinya ia menggunakan kekuatan itu untuk pekerjaan part timenya. Ia nekat melamar pekerjaan sebagai debt collector ilegal . Ia terpaksa melakukan pekerjaan ini karena kedua orangtuanya tak pernah lagi mengiriminya uang untuk kebutuhan sekolah dan kebutuhan makan dirinya dan neneknya

pak Bara, dia adalah pemimpin dari perusahaan peminjaman uang ilegal. walaupun rambutnya memutih namun fisiknya masih terlihat tegak dan menakutkan. Pria paruh baya itulah yang memberi pekerjaan kepada Sofia sebagai penagih hutang di lapangan.

"ini foto wajah dari nasabah kita yang mencoba melarikan diri, aku tidak perduli cara apapun yang kau pakai, kau harus membuatnya membayar semua hutang-hutangnya" tutur Pak Bara sambil menyerahkan selembar foto pria yang dimaksud

Sofia mengangguk

"Biasanya dia bermain di bar XXX setiap malam, apa kau bisa menyelesaikannya?"

"ya ,bisa " jawab Sofia

" jangan membuat keributan dan curiga orang-orang di sekitar, aku tak ingin keberadaan kita terendus pihak berwajib, kau mengerti?"

"ya, aku akan melakukannya dengan hati-hati"

Sofia pun pamit dari ruangan pak Bara dan melajukan motornya menuju bar XXX yang dimaksud

🛵🛵🛵🛵🛵🛵

Dalam remang lampu bar , Sofia memperhatikan seorang lelaki yang wajahnya sama dengan foto yang ia pegang sekarang. Sofia memperhatikan gerak gerik pria yang tengah asik berjoged itu sambil menikmati lemon ice nya

ketika pria tersebut pergi memasuki toilet , Sofia langsung mengikuti pria itu dari belakang .

Dengan cekatan Sofia mendorong masuk pria itu masuk kedalam salah satu bilik toilet. Beruntungnya keadaan toilet sepi, ini sangat menguntungkan Sofia

Sofia memelintir kedua lengan pria itu ke belakang dan mengancamnya agar menyerahkan semua isi dompet pria itu

Sofia mengambil semua lembaran uang berwarna merah dari dompet milik si pria

"Sisanya masih dua puluh lima juta lagi hey pak ...?" gertak Sofia

" besok.... besok saya bayar sisanya"

" apa jaminannya ?" tanya Sofia sambil menodongkan pisau lipat ke leher pria itu

"ambil jam tangan di lenganku, itu sebanding harganya"

Sofia mengangkat alisnya,melihat jam tangan emas yang melingkar di pergelangan tangan milik pria yang sedang diancamnya sekarang

"baiklah, aku ambil ini sebagai bunganya sekarang tapi kau tetap harus membayar hutangmu besok di kantor bosku,mengerti "

pria mengangguk ketakutan, ia tidak menyangka kekuatan gadis mungil ini begitu menakutkan. Ia yang notabene seorang pria bahkan tak bisa melawannya

Saat Sofia melonggarkan cengkramannya, pria itu langsung melarikan diri keluar dari toilet berlari secepat yang ia bisa

Sofia segera menghubungi pak Bara, memberitahu tugasnya telah selesai

Sofia tersenyum melihat hasil tugasnya. Pak Bara akan senang melihat belasan lembaran uang pecahan seratus ribu, sebuah jam tangan emas dan sebuah kunci mobil yang Sofia ambil diam-diam dari saku celana pria itu sangat lengah

Sofia menyimpan semua hasil rampasannya ke dalam celananya, dan membuang pisau lipatnya ke dalam tong sampah

lalu seorang pria muda masuk ke dalam toilet, pria itu berjalan sempoyongan dan menabrak Sofia yang hendak keluar dari toilet

Ueeeekkkkk..... pria yang ditaksir berusia 25 tahun itu muntah di baju Sofia

" Ya, sialan apa yang kau lakukan. Kau muntah dibajuku berengsek, kau tidak punya mata ya" teriak Sofia marah , ia menampar pria itu

pria itu bernama Yuki

dalam keadaan mabuk , Yuki melihat bayangan Sofia yang ia kira adalah tunangannya yang telah mencampakkannya

" Kenapa kau meninggalkanku Silvia, kenapa? apa salahku? apakah semua pengorbananku tidak cukup untuk membuktikan sayangku kepadamu?" kedua lengan Yuki mengguncang bahu Sofia

Sofia tahu, pria yang ada di hadapannya sekarang sedang mabuk berat

"jawab aku Silvia, jawab kenapa ? aku harus apa lagi "

kini wajah Yuki jatuh ke pundak Sofia yang tubuhnya jauh lebih mungil darinya

entah kenapa Sofia merasa kasihan, saat Yuki menangis di pundaknya. Reflek Sofia menepuk-nepuk pelan pundak Yuki

Yuki memperlihatkan jari manisnya, dimana sebuah cincin melingkar disana lalu Yuki melepaskan cincin itu dan melemparkannya ke dalam tong sampah

Sofia melihat ke arah tong sampah dan memungut cincin itu

"Ya ampun ini kan cincin berlian, serius kau mau membuangnya, buatku saja boleh ya" Sofia menggosok cincin itu dengan bajunya

seumur hidupnya baru kali ini ia melihat cincin seindah ini, cincin berlian berwarna putih dengan sebuah ruby merah di tengah-tengahnya

"ini kalau dijual, bisa buat biaya sekolahku nih" gumam Sofia senang.

namun lengan Yuki menarik lengan Sofia

"Siapa yang bilang kau boleh mengambilnya, kau sudah mencampakkan cinta kita, kau tidak berhak menyentuh cincin ini"

" apaan sih, aku kan bukan pacarmu" Sofia melepaskan genggaman tangan Yuki dan mendorongnya ke dinding

JEDUG..... tubuh Yuki terpelanting ke dinding karena dorongan Sofia

sekujur tubuh Yuki tiba-tiba mengejang membuat Sofia ketakutan

"ahh maaf om.... mas, om ehh ya ampun kenapa ini " Sofia sangat panik melihat keadaan Yuki . Kedua matanya melotot ke atas, tangannya mengepal dan gigi pria itu beradu satu sama lain menimbulkan suara seperti gejala bruxism

Sofia melihat kain celana pria itu basah di area pangkalnya

" apa dia, apa dia epilepsi " Sofia menerka-nerka

ketika Sofia berumur sepuluh tahun, ia pernah melihat bibinya terkena serangan epilepsi di rumahnya. Saat itu tidak ada orang lain di rumah. Nenek mereka sedang pergi berbelanja kebutuhan rumah. Sofia kecil hanya bisa meringkuk memperhatikan tubuh bibinya mengejang . Sofia kecil terlalu takut mendekati bibinya yang kehilangan kesadaran dan menggigit lidahnya sendiri sampai terputus

Sofia kecil tak bisa berbuat apa-apa, ia hanya duduk di sudut melihat bibinya tergeletak di lantai sampai kematian merenggut bibinya akibat pendarahan parah karena lidah bibinya yang terputus

kini ia kembali melihat lagi seseorang yang mengalami serangan epilepsi, Sofia mendekati Yuki , ia melonggarkan ikatan sabuk di celana pria itu. Sofia juga melonggarkan kancing kemeja , dan melepaskan sepatu pria itu. Meskipun ia mengalami trauma berat sejak peristiwa yang merenggut bibinya, ia belajar banyak segala hal tentang epilepsi.

epilepsi bukanlah penyakit menular . Epilepsi merupakan gangguan yang terjadi pada sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik yang abnormal.

dan kejadian enam tahun yang lalu , terjadi kembali.

Sofia mendekati tubuh Yuki yang mengejang, rahangnya kaku mengeras, kedua mata pria itu terpejam . Sofia kembali melakukan ulang apa yang dilakukannya enam tahun yang lalu. Gadis itu melonggarkan ikatan pinggang di celana Yuki, melonggarkan kancing kemeja dan dasi yang dikenakan pria itu. Penderita epilepsi butuh ruang agar jalur pernafasannya lancar. Sofia memposisikan dirinya duduk dan memangku kepala Yuki. Menjadikan pahanya sebagai sandaran kepala pria itu, Sofia juga memiringkan sedikit wajah dan tubuh Yuki ke samping agar muntahan yang keluar dari mulut Yuki keluar, agar tidak tersedak

Sofia berusaha tetap tenang, ini bukan hal baru baginya.

"kau bisa mengatasi ini Yuki,kau akan baik-baik saja, aku ada disini, tenanglah ...... " ucap pelan gadis itu , ia menyandarkan bahunya ke sisi lift, tanpa terasa air matanya menitik  keluar dari pelupuk kedua matanya .

ia sadar hanya mereka berdua saja yang terjebak di lift ini. Sofia berharap , orang-orang di luar sana segera menolong mereka

tanpa sofia tahu, ucapan gadis mungil bermata indah itu menembus alam bawah sadar Yuki. Meskipun Yuki kehilangan kesadaran, telinganya  mendengar ucapan tulus Sofia

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status