Share

Chapter 30: Menyerah?

"Naisya, kenapa bisa seperti ini?" tanya Doni mengelus pipi perempuan yang sedang berbaring di atas brankar.

Perempuan yang di panggil Naisya itu hanya diam, menatap ke arah lain dengan mata yang sudah berkaca-kaca, perempuan itu seperti enggan menatap Doni.

"Papah minta maaf, sayang ...."

Tidak ada suara yang di keluarkan perempuan itu.

Doni menarik bibirnya tersenyum. "Baiklah, yang terpenting sekarang kamu baik-baik saja, itu membuat Papah lega. Kamu sudah makan?sudah minum obat?" Doni memberikan banyak pertanyaan kepada putrinya.

Namun hanya anggukkan kepala yang menjadi jawaban dari perempuan itu.

"Papah bawain permen jelly kesukaan kamu," ujar Doni semangat, tangannya merogoh paper bag yang berisi banyak permen jelly.

"Tapi, apa kamu boleh makan ini? Nanti Papah tanyain dulu sama Abang Sam ya ... eum kalo sedikit sepertinya boleh," kata Doni tersenyum, lalu tangannya membuka bungkus kemasan permen jelly itu.

"Ayo di makan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Biyungealifanam
disya sama fatya satu bpk...trus disya panggil Gina bunda..lah terus ibu dina ibunya disya gimana sihhh...bingung jadinya
goodnovel comment avatar
Lanymarlin Mendrofa
bisa GK sih buka bab nya koin jgn banyak'
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
makanya disya,jdi cwek jgn kegatelan,klw disuruh sekolh ya sekolh aja dlu,gk usah carik laki.kan akhirnya di lepaskan juga,,itu lh akibatnya terlalu posesif pada laki2.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status