Home / Romansa / Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk! / 79. Michael Lorenzo López

Share

79. Michael Lorenzo López

Author: Ray Basil
last update Last Updated: 2025-05-18 01:07:50

Puri Lombardy tiada lagi berseri sejak ditinggalkan sang pemilik. Catherine Wilson bersikap arogan bagai ratu menguasai seluruh puri beserta isinya. Namun, satu ruang yang tidak boleh disentuh. Kamar kerja Michael Delano Carleone begitu rahasia sejak tinggal di sana.

Beruntung kali ini puri sepi. Cathy segera menyusup masuk ke sana mencari tahu kekayaan keluarga Delano Carleone. Sial! Meja kerja kosong. Ia berusaha membuka laci tapi terkunci. Akalnya tidak berhenti mencari benda tajam mencukil laci tetapi belum berhasil juga.

"Brengsek!" umpatnya kesal memukul meja. "Bagaimana caranya mengetahui harta milik Michael jika tidak ada petunjuk satupun di sini?"

Tangannya meraba ke bawah meja kerja, sudut-sudut penting memungkinkan menyembunyikan kunci laci. Gotcha! Cathy akhirnya mendapatkan yang dicari. Dan buru-buru membuka rahasia besar di dalamnya.

Laporan dokumen perusahaan milik suami Belevia di berbagai negara. "Wow!" serunya terkejut memandang nominal proyek bisnis di Amerika,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   81. Kembali ke Milan

    Milan Di sebuah apartemen, Dokter Henry kaget menerima perintah langsung sang pemilik rumah sakit untuk menyiapkan kamar operasi demi pasien misterius. "Sayang, kenapa wajahmu pucat?" Clarissa terbangun setelah dering telepon kekasih mengganggu tidurnya. Hari ini mereka mengambil libur kerja menikmati waktu scandal cinta rahasia. "Tidurlah lagi," tukas Henry sambil bergegas mengambil baju. "Ada panggilan darurat di rumah sakit, pasien dari luar negeri datang sore ini, aku harus berada di sana memastikan semua sesuai procedure!" Raut Clarissa cemberut, "Bukankah Dokter Eric dapat menangani langsung tanpa harus memanggilmu? Ayolah sayang, kembalilah ke ranjang." "Tidak!" Henry berdiri menatap tajam ke wanita lebih pantas menjadi putrinya. "Perintah Michael Delano Carleone harus dilaksanakan secepat mungkin, bila tak sesuai keinginan maka jabatan kita taruhannya!" Pria berselingkuh dengan dokter sejawat, belum lagi korupsi tersembunyi dari kontrak bisnis pengadaan alat rumah

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   80. Operasi Penyelamatan

    Granada Operasi pasien berjalan lambat sebelum kedatangan Dokter Luis Santiago dari Mallorca. Untunglah pesawat jet pribadi berhasil menembus waktu lebih cepat dari yang ditentukan. Captain Leroy mengontak menara bandara mengenai keadaan darurat mengantar dokter bedah ke kota Granada. Di kursi tunggu, Michael dan Damien menanti kabar baik pasien yang berusaha diselamatkan. Tiba-tiba seorang perawat keluar dari ruang operasi mengejutkan mereka, "Apakah anda kerabat pasien? Kami butuh donor darah cepat sesuai dengan golongannya." "Coba periksa kami berdua," saran Michael tanpa pikir panjang lagi. "Jika belum cocok, anak buahku yang lain akan datang lagi ke sini!" Perawat bergegas mengajak ke ruang periksa untuk menganalisa golongan darah mereka. Hasilnya, Michael Delano Carleone paling sesuai dengan pasien. Tidak diragukan lagi bila keduanya memang kembar identik. Tak seorang pun menyangka jika putra bungsu Delano bukan cuma Michael, tetapi juga seseorang terbaring di kamar o

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   79. Michael Lorenzo López

    Puri Lombardy tiada lagi berseri sejak ditinggalkan sang pemilik. Catherine Wilson bersikap arogan bagai ratu menguasai seluruh puri beserta isinya. Namun, satu ruang yang tidak boleh disentuh. Kamar kerja Michael Delano Carleone begitu rahasia sejak tinggal di sana. Beruntung kali ini puri sepi. Cathy segera menyusup masuk ke sana mencari tahu kekayaan keluarga Delano Carleone. Sial! Meja kerja kosong. Ia berusaha membuka laci tapi terkunci. Akalnya tidak berhenti mencari benda tajam mencukil laci tetapi belum berhasil juga. "Brengsek!" umpatnya kesal memukul meja. "Bagaimana caranya mengetahui harta milik Michael jika tidak ada petunjuk satupun di sini?" Tangannya meraba ke bawah meja kerja, sudut-sudut penting memungkinkan menyembunyikan kunci laci. Gotcha! Cathy akhirnya mendapatkan yang dicari. Dan buru-buru membuka rahasia besar di dalamnya. Laporan dokumen perusahaan milik suami Belevia di berbagai negara. "Wow!" serunya terkejut memandang nominal proyek bisnis di Amerika,

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   78. Photo Misterius

    Malam yang tenang bagi keluarga Michael Delano Carleone untuk sementara ini. Luis Santiago menyambut kedatangan sang mafia dengan suka cita. Informasi pihak rumah sakit menyatakan situasi aman dan tidak ada hal mencurigakan. "Misimu sungguh berhasil, kukira bakal terjadi beradu senjata di ruang perawatan pasien ternyata semua bersih tidak ada kehancuran dimana-mana!" pujinya. Michael tersenyum tipis sambil menuang botol minuman ke gelas, "Itu pekerjaan mudah bagi pria yang sering memegang senjata membunuh lawan, bukan seperti dirimu menolong dan merawat orang terluka." Mereka hidup di dunia berbeda, tetapi kali ini Luis setuju menghabisi musuh bebuyutan yang menghancurkan keluarga sepupunya. Dan akhirnya bersulang karena itu. "Apa Belevia masih marah enggan diajak pulang ke Milan?" sidik Michael ke Luis. "Ma petite Belle... bukan wanita mudah dirayu, apalagi sedang hamil begini hormonnya berubah-ubah, entah bagaimana cara menyakinkan lagi bahwa hanya kau satu-satunya pria menjadi s

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   77. Melenyapkan Musuh

    Di dalam ruang perawatan, Santiago Luis mendatangi sepupunya yang terbaring lemah. "Belle, apa yang terjadi denganmu?" tanyanya panik kemudian menoleh ke Michael. "Apa yang kau lakukan pada adikku?" "Apa kau pikir aku menyakiti istriku sendiri, huh?" Sang mafia bersiap ingin memukul dokter sialan menuduh sembarangan mengira berbuat jahat selama berada di apartemennya. Dokter Julia buru-buru melerai pertengkaran. "Luis, sepupumu sedang hamil muda, mual dan muntah proses alami baginya," ujarnya menahan sahabat sejawat di rumah sakit. "Sebaiknya kalian bicara dengan tenang, jangan sampai mengganggu psikis Nyonya Belevia." Michael pun duduk di samping ranjang. Luis Santiago berdiri di sisi lain, dan berucap, "Terima kasih Dokter, kau boleh lanjutkan pekerjaanmu." Suasana kembali hening beberapa saat. Sepeninggal dokter kandungan pergi, barulah Belevia menjelaskan, "Bukan Michael menyakitiku, aku hanya trauma ketika musuh lama kami mencoba menyerang hingga ke kota ini." "Musuh?"

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   76. Musuh Bebuyutan

    Belevia mengamati apartemen Luis Santiago berisi dua kamar tidur, ruang tamu luas dan dapur minimalis jadi satu. "Sejak kapan tinggal di sini, bukankah keluargamu berada di kota lain, kenapa malah memilih kerja di Granada?" Luis menjawab sambil menyeret dua koper ke kamar tamu, "Hanya pekerjaan sementara, dan tak lama aku kembali bertugas ke rumah sakit di Barcelona atas rekomendasi pimpinanku." Wow! Belevia terkagum karir sepupunya begitu pesat meningkat karena cerdas dan berpengalaman sebagai dokter bedah yang handal. "Bagaimana karirmu di Milan?" Luis ingin tahu, menunggu tubuh kecil Bianca yang sedang tidur dibaringkan ibunya pelan-pelan di atas ranjang empuk, menyelimuti dan mengecup kening sebelum keluar kamar. Ia mengikuti langkah Belevia ke dapur, dan bergegas membuat teh hangat untuk mereka. Percakapan serius berlanjut di meja makan. "Jabatan terakhir wakil kepala pimpinan rumah sakit milik keluarga Delano Carleone dan tetap membuka praktek dokter anak," balasnya lirih.

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   75. Ma Petite, Belle!

    Hari sudah menjelang sore, Belevia duduk tertegun lama di sebuah taman rumah sakit menunggu seseorang. Di samping Bianca sedang menikmati kue begitu asyik seolah melupakan kejadian di Milan Utara. Kenangan bersama Michael Delano Carleone sangat sulit dilupakan walau mereka jauh dari puri Lombardy. Dunia yang berbeda, ia tak akan mampu meraihnya kembali. "Ma petite, Belle ..... " Santiago Luis mengenali langsung sepupu berbadan mungil dari Perancis Selatan, memeluknya sesaat lalu berpindah ke Nona kecil. "Bianca Elenora, kau gadis kecil yang cantik seperti tantemu!" "No, sekarang Tante Belevia jadi Mamaku!" protes bocah berumur tiga tahun, dan memandang serius. "Om Luis, boleh aku minta minum?" "Ah okay, tidak masalah, Tuan Puteri," sahutnya senang, bocah itu mengingat kerabat ibunya di Spanyol. "Ayo kita ke Cafe saja, kau bebas memilih makanan dan minuman apa saja." Belevia terdiam mengikuti sepupu yang terus berbicara dengan ponakannya. Ia tak ingin merepotkan namun sesuatu yang

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   74. Cathy Terjebak

    Pagi yang indah dan tenang. Cathy berdandan luar biasa, mengenakan gaun elegant untuk menarik hati suaminya. Hubungan mereka sedang tidak baik, tapi kini tiada benalu menghalangi hidup mereka lagi. Wangi perfume mahal membangkitkan semangat hidupnya merebut pria yang baru kembali dari perjalanan bisnis. Sesaat ia keluar kamar betapa terkejut memandang Michael bertelanjang dada melintas begitu saja tanpa menyapa. "Oh, sayang, darimana saja dirimu?" Dipeluk suaminya penuh kerinduan. "Ayolah, kita bercumbu di dalam kamar sebelum sarapan." Sang mafia menghentak lengan wanita sialan sedang bermain api. "Bercumbu, katamu? No way, Belevia itu istriku, cinta satu-satunya yang tak akan pernah terbagi dengan wanita manapun termasuk kau, brengsek!" Cathy membelalak, "Kau sudah gila, aku ini istrimu dan Mike putramu, mengapa pungkiri bukti nyata kamilah bagian dari hidupmu, bukan jalang perebut suamiku!" Sekejap Michael mencengkram rahang wanita asing yang telah menghancurkan rumah tangganya.

  • Om Mafia, Nikahi Tanteku, Yuk!   73. Test Kehamilan

    "Nyonya Belevia, sebaiknya anda dan Bianca kembali ke puri Lombardy karena Tuan Michael sore ini pulang dari Spanyol," Damien meyakinkan lewat telepon. "Terima kasih infonya, aku tak mau ke sana selama wanita brengsek itu tinggal mengacaukan hidupku!" tegasnya terburu-buru menutup panggilan lalu berlari ke toilet. Perut terasa mual ingin memuntahkan semua sarapan pagi tadi. Keringat dingin dan lemas secara tiba-tiba membuat Belevia terduduk di lantai dingin. "Ada apa denganku?" batinnya bergemuruh. "Dua hari lalu tidak apa-apa saat pergi dari puri, kenapa kekuatanku berkurang belakangan ini?" Hoekkk! Mual tak tertahankan datang menyerang lagi. Isi perutnya terbuang begitu saja. Nyeri begitu menusuk, beberapa kali muntah sedikit melegakan tubuh dan pikirannya. "Mama, kenapa?" Bianca cemas ketakutan memeluk ibu sambungnya. "Mama sakit ya, biar aku telepon Papa Michael cepat datang kemari." Belevia segera membersihkan wajahnya yang pucat, lalu mengajak Bianca ke ruang tamu. "Mama b

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status