Share

Bab 19

"Enggak sadar apa bangkainya segede tiang listrik?"

Kalimat bermuatan rasa kesal itu Dante lontarkan sembari melempar tubuh Dimitri ke sofa di ruang tamu. Memegangi pinggang yang lumayan pegal, ia mengumpati si kakak. Pulang di dini hari, dalam keadaan tak sadar karena mabuk pula. Beruntung Mama mereka sedang pergi dan baru akan kembali lusa.

"Sera. Nasi goreng."

Rahang Dante nyaris jatuh ke lantai mendengar itu. Si pemabuk di sofa meracau barusan. Menyebut nama Sera, mantan asisten pribadinya.

"Kamu dengar saya, Sera?! Wajah saya di sini, bukan di lantai!" Suara bentakan menggema, Dimitri duduk dan menatap tak fokus pada sekeliling.

Dante mendekat ke pinggir dudukan kakaknya. Ditatapnya lamat-lamat wajah merah dan kacau itu. Sebuah asumsi menggelitik, tak suka penasaran, segera disuarakan.

"Kamu ... mabuk karena Sera? Kamu ... suka Sera, Dim?"

Mata Dimitr

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status