Share

Bab 22

Sera lelah. Sangat. Mimpi buruknya tak berhenti datang, bahkan setelah memutuskan berhenti bekerja di rumah Mirna. Perempuan itu merasa amat berdosa dan hina. 

Berbohong pada ibu dan adik-adik. Berbicara, menasihati Hares seolah dirinya benar, padahal pernah melakukan kebusukan. 

Ia sudah berusaha melupakan. Hidup harus berlanjut, satu kesalahan hendaknya bisa diperbaiki dengan terus berbenah diri. Namun, tetap saja. Akan ada hari di mana Sera merasa dirinya itu sangat bersalah, kotor dan tak pantas hidup. 

Hari itu salah satunya. Saat akhirnya Sera memtuskan menyayat pergelangan tangan. Berharap kematian menjemput, agar semua beban rasa bersalah berakhir, dan keluarganya lepas dari jerat aib. 

Ingin tinggal ingin. Bukannya meregang nyawa dan mengurangi beban keluarga, Sera malah menambah berat pikulan ibunya. Gagal mati, ia membuat Tina kelimpungan mencari biaya rumah sakit. Tidak mungkin memberitahu tabungan rahasia, Dimitri malah da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status