International Hospital.
Ingatan Katya sudah kembali.
Kyle melirik pada Aeron yang duduk di sofa sudut ruangan.
"Kakak, aku ingin kembali ke Perancis secepatnya!" desak Katya lagi pada Kyle.
Kyle menatap Katya yang terlihat bingung.
"Kakak... bagaimana ini, aku sudah meninggalkan Perancis terlalu lama..." ucapan Katya terhenti karena Kyle menggeleng pelan, Mengisyaratkan sesuatu.
"Aeron sebaiknya kau pulang sekarang." Perintah Kyle pada Aeron.
Katya yang menyadari Aeron ada diruangan yang sama dengannya, menunduk takut dengan keberadaan laki laki itu.
Aeron berdiri dan berjalan mendekati ranjang kemudian menyorot Katya tajam walau wajah wanita itu membelakanginya.
"Kalau kau sudah mengingatnya, berarti kau sudah mengingat Aeron kan, dia yang menolongmu tadi. apa ada yang mau kau sampaikan padanya?" tanya Kyle pelan.
Katya menatap cemas pada Kyle seraya memohon.
"Katya..."
Martin Family Mansion"Kalau kalian sudah cocok, kenapa kalian tidak bertunangan saja? Harry Hartono menghubungi ayah; katanya kalian ingin melangkah ke jenjang yang lebih serius. Benar begitu Katya?""Tidak." tolak Katya."Kenapa?""Karena aku tidak menyukainya, kami dekat karena berteman, itu saja." lanjut Katya."Mungkin kalian akan saling menyukai seiring berjalannya waktu." Robert bersikap lembut pada Katya."Tidak ayah, aku tidak suka padanya. Dan aku tidak akan menemuinya lagi." Ucap Katya sedikit parau karena teringat kejadian kemarin."Apa kalian bertengkar, Setahu ayah Biyan anak yang baik.""Sudahlah ayah, Katya tidak menyukai Biyan karena dia terlalu pemaksa, Katya bercerita padaku dia kurang nyaman bersama Biyan." Kyle memotong dan memberi pendapatnya tentang Biyan agar ayahnya tidak terlalu memaksa adiknya."Begitukah?"Katya mengangguk, yang pasti ia tidak mau berhubungan lagi denga
"Hei, what are you doing with my mom?!" teriak anak itu.Aeron sontak kaget dan melihat anak itu bergantian dengan Katya."Mom?" Aeron menatap Katya seraya bertanya.Setelah terlepas dari Aeron, Katya mendekati Axel dan langsung memeluknya. " kenapa kau bisa ada disini?" tanyanya menggunakan bahasa Perancis."Axel!" dari jauh tante Reva memanggil Axel dan mendekati Katya."tante? Kenapa kalian bisa ada disini?" Katya penasaran sekaligus cemas."Nanti tante jelaskan." Reva sedikit melirik kearah Aeron yang berdiri didekat Katya dan memperhatikannya."Katya!!" Dari arah ballroom Kyle memanggil dan mendekati mereka. Axel yang mengenal Kyle tiba-tiba berlari menghampirinya dan Kyle menyambut dan mengendongnya."Kyle!" serunya senang."Hallo boy, kau sudah datang." tanya Kyle lembut dan mengelus kepala Axel sayang. Kyle sama sekali tidak terlihat kaget dengan kedatangan mereka berdua."Kakak tahu mereka datang ke
Martin Family Mansion."Sebaiknya kalian berbaikan, jangan tambah penderitaan anak itu dengan melihat kedua orang tuanya tidak bersama."Katya menunduk dengan kedua telapak tangan menutupi wajahnya."Katya?" Reva memanggil untuk memastikan keponakannya itu mengerti maksudnya."Aku.. tidak tahu." jawab Katya. "Kakak tahu aku tidak terlalu mengenal Aeron delapan tahun lalu, bagaimana aku bisa bersamanya apalagi mencintainya sekarang." keluh Katya.Kyle menghela nafas, Katya ada benarnya."Lakukan perlahan, Kau tidak perlu mencintainya sekarang, yang harus kau lakukan adalah kalian bersama dengan Axel. Buat anak itu nyaman bersama orang tuanya." timpal Reva."Tapi kalau pada akhirnya kami tidak bisa bersama, bukankah itu lebih menyakitkan untuk Axel apalagi setelah dia mengenal ayahnya." ujar Katya."Tepat sekali!" Reva mengangguk,"Kau tidak ingin menyakiti Axel lebih dalam lagi bukan? Berusahala
Martin Building Tower. "Mommy, i pick you up." ujar Axel saat masuk kedalam ruangan. Katya dan Aeron menoleh pada anak yang tiba tiba masuk dan berteriak memanggil mommy. Axel tertegun sejenak mengetahui Katya bersama orang lain di dalam ruangan yang ia masuki. "Ah.. aunty.. where's my mom?"Axel kembali bertanya pada Katya dengan wajah menekuk. Sekarang Axel mulai mencari alasan dan Katya tahu itu. "Maybe in my office." jawab Katya grogi. "I call my mom and she didn't answer the phone." Ucapnya pelan sambil menunduk. Katya mendekati Axel dan berbisik pelan hampir tidak terdengar di telinga anak itu."I'm sorry." "Ayo Axel kita ke ruanganku untuk bertemu ibumu." Katya memegang tangan Axel dan mengajaknya menggunakan bahasa Perancis. Aeron menatap Katya dan Axel dengan wajah datar tidak terbaca. "Mau kemana kau?" tanya A
Martin Building Tower.KATYA JAWAB AKU! APA AXEL ANAKKU?!" Aeron bertanya sambil menyentak Katya di depannya.Katya diam tidak menjawab sambil menunduk.Aeron benar-benar habis kesabaran, iapun memegang kdua pundak Katya dan mencengkramnya erat."Lihat aku Katya! Apa benar Axel anakku?!" Sekali lagi Aeron bertanya.Katya mendesah, "Iya, dia Anakmu!" jawab Katya pada akhirnya, matanya mulai basah.Aeron perlahan melepaskan tangannya dari pundak Katya, tubuhnya terasa lemas mendengar kenyataan yang baru ia ketahui. Dia punya anak, Anaknya dengan Katya."Axelle Aeron Martin, Kyle yang memberikan nama untuk Axel dulu. Dia bilang seandainya Axel tidak bisa bertemu dengan ayahnya, setidaknya nama ayahnya ada didalam namanya." Ujar Katya menatap Aeron yang sudah pucat pasi."Kau... kenapa menyembunyikan hal ini dariku?!" Kembali Aeron berteriak.Katya menatap nyalang kearah Aeron. "Kau kira aku akan menemuimu s
Danadyksa Family Mansion"Karena aku sudah mempunyai anak dari seorang wanita yang aku cintai dan aku hanya akan menikahi Ibu dari anakku." ujar Aeron pada ayahnya di hadapan Sabina dan Biyan.Ketiganya tersentak kaget tidak percaya."Aeron, kau bercanda kan?" Sabina di sebalah Aeron mengerjapkan matanya berkali-kali."Sabina, Biyan, kalian pulang dulu. Aku akan bicara dengan Aeron." pinta Asher tegas.Biyan melihat suasana sudah tidak kondusif, akhirnya ia pun berdiri dan mendekati Sabina. "Ayo sis, sebaiknya kita pulang." ajak Biyan pada Sabina yang masih melihat Aeron."Tapi kak, Aeron.." Sabina tidak mau pergi, tapi Biyan sedikit menariknya dan kembali memberi pengertian."Kita akan kembali lagi." Ajak Biyan pada Sabina.Setelah kepergian mereka, Aeron melihat matanya ayahnya berkilat penuh amarah."Apa maksudmu Aeron?" Asher mengeram. "Kau punya anak? Apa kau menghamili seorang wanita da
Dimana mereka sekarang? Berikan alamatnya. Aku akan menjemputnya. • tidak perlu, untuk sementara mereka tinggal di apartment ku di Anandamaya. *** Anandamaya Resident Apartment, Jakarta Kyle, Katya dan Axel baru sampai di Apartment Kyle di Anandamaya. Baru kali ini Katya menginjakan kakinya di apartemen Kyle, dulu dia sempat berfikir untuk apa kakaknya membeli apartemen toh rumah mereka juga ada dan luas. Ternyata di saat seperti ini apartemen ini malah sangat membantu Katya. "Kalian disini dulu sampai kondisi ayah tenang dan dapat berbicara dengan kepala dingin." Axel kemudian mulai melihat-lihat isi apartment ini, ia keluar masuk ruangan yang ada di sana. "Di sini ada 3 kamar, 1 kamar utama dan 2
Ayo masuk ke mobil, aku antar kau ke apartment bertemu mommy." ajak Aeron.Axel berdiri dan mulai berjalan cepat menuju mobil Aeron yang terparkir di sisi jalan karena masih hujan."Ke apartment Anandamaya pak." Perintahnya pada supir.Aeron dan Axel duduk bersebelahan di kursi belakang dan mereka hanya diam tidak bersuara. Ingin sekali Aeron memeluk anaknya itu tapi ucapan Kyle ada benarnya juga. Ia tidak akan memberitahukan dirinya pada Axel sekarang karena dia tidak ingin menambah beban Axel.Tangan Axel saling menggenggam satu sama lain karena dingin dan sedikit menggigil karena pendingin yang menyala dalam mobil.Aeron melihat kemudian mengambil jacket yang selalu ada di dalam mobilnya."Pakai ini." ujar Aeron.Axel melihat jacketnya yang diberikan Aeron dan melirik padanya."Kau kedinginan jadi pakailah jacket ini untuk sementara." lanjut Aeron.Axel menerimanya dan memakainya ." Terimakasih."***