Setelah menunggu pelanggan datang, akhirnya pintu karaoke terbuka. Dengan sigap Laura mematikan rokok yang ada di tangan.
Namun saat melihat sosok lelaki yang masuk ke dalam ruang karaoke VIP membuat Laura tersentak, akan kehadiran pelanggan yang sudah ditunggunya.
"Daniel?"
Laura tersentak saat melihat sosok Daniel lagi. Bukan di rumah sakit, melainkan di tempat karaoke VIP. Lelaki di masa lalu Laura itu, kini berada satu ruangan dengannya. Daniel pun menghampiri Laura.
"Maaf kalau aku lagi-lagi membayarmu dengan uangku," ucap Daniel s
"Aku yang akan bertugas membuatmu mabuk kepayang malam ini."Daniel menyergap bibir Laura dengan beringas. Karena tidak jauh dari sofa, Daniel mendorong Laura untuk duduk disana. Setelah berhasil mendorong Laura di atas sofa, Daniel mengambil alih malam itu. Daniel setengah menunduk sambil memegangi leher jenjang Laura, agar bisa membuatnya nyaman menikmati ciuman panasnya.Ciuman Daniel berbalas panas dan liar dari Laura. Lecapan demi lecapan bibir, membuat suasana semakin beringas. Sekarang giliran Laura mengubah posisinya yang berada di bawah menjadi di atas. Perempuan itu berhasil menjatuhkan Daniel di atas sofa berwarna navy blue berbahan bludru. Laura duduk di pangkuan Daniel dengan kaki yang setengah terbuka. Tangan Laura tak
Laura dan Daniel menjalani hubungan secara diam-diam. Terutama dengan Raline. Bagi Laura sekarang bukan waktu yang tepat untuk memberitahu tentang keberadaan Daniel di hidupnya. Apalagi niat Daniel untuk membawanya pergi jauh, bukanlah hal mudah untuk dijelaskan kepada anak gadisnya. Sebentar lagi ujian sekolah Raline akan dilaksanakan, maka dari itu Laura memilih untuk menyimpan rapat hubungannya dengan Daniel sementara waktu.Daniel akan menyempatkan waktunya sesering mungkin untuk menemui Laura. Meskipun harus melalui Mami Lisa dengan iming-iming uang. Sebenarnya banyak perempuan lain yang bisa melayani Daniel dengan harga yang sedikit lebih ringan dibandingkan harga seorang Laura. Wajah cantik blasteran Laura menjadi andalan gembong germo terbesar di Ibukota itu, untuk menjadikan Laura primadona di club miliknya. 
Istana Mami Lisa …Berdiri dengan wajah tertunduk, tubuh Laura gemetaran saat dipanggil untuk ke istana milik Mami Lisa. Perasaan tidak nyaman sudah terasa saat dirinya diseret oleh Derek, bodyguard yang selalu berada di depan germo besar itu."Kamu tahu aku suka bicara to the point. Jadi, apa kamu menjalin hubungan dengan member VIP bernama Daniel itu?" tanya Mami Lisa sambil menghisap cerutunya penuh penekanan.Laura menggeleng untuk memastikan tidak terjadi apapun, antara dirinya dengan Daniel. Sekalipun itu kebohongan, Laura ingin mati dalam keadaan berbohong hal itu tidak masalah baginya.
"Kenapa memangnya?" tanya Gavin langsung beranjak berdiri.Melihat sikap Gavin yang berlebihan saat dirinya menyebut tentang Raline, membuat Aletta yakin kalau lelaki itu menaruh hati dengan si cupu."I-itu dia lagi sama Devin pacaran. Bisa-bisanya dia di sekolah kayak gitu," jawab Aletta berbohong telak.Bukannya membuat Gavin marah atau berterima kasih, malah lelaki itu pergi begitu saja meninggalkan Aletta dan kerumunan sahabatnya."Ada apa sih, tumben banget itu si Gavin peduli sama Devin? Baru sadar kalau Devin itu Adik?" tanya Rio salah satu sahabat Gavin yang berada di kerumunan.Mendengar pertanyaan Rio, Aletta langsung
"Sekarang aku boleh balik nanya gak?" tanya Devin mulai intens."Hmp? Tanya apa?" jantung Raline berdebar tanpa sebab saat ditatap oleh Devin.“A-apa kamu punya--” kata-kata Devin tertahan saat terdengar bunyi bel sekolah yang memekakkann telinga di ruang UKS. “Ah, sudah jam pulang sekolah ternyata.” lanjut Devin mengubah topik pembicaraan.“Iya, sudah jam pulang ternyata.” ucap Raline sambil melihat ke arah jam tangannya. “Makasih ya, Dev sudah mengobati luka ku.”Devin mengangguk dengan sangat manis sehingga membuat Raline ser
Malam harinya …Raline dan Laura beserta Maria tengah makan malam bersama. Tampilan Laura dan Maria malam ini sudah on point, dengan lipstik berwarna merah merona. Begitu juga dengan pakaian mereka yang benar-benar binal, terutama Maria yang mengenakan crop tee kerucut hingga memperlihatkan dengan jelas dadanya membulat sempurna.Sepanjang makan malam Raline hanya banyak diam. Sikap diam Raline yang selama makan bersama membuat Laura dan Maria saling bertatap pandang melihat wajah sedih anak gadis remaja itu."Ehem! Sepi banget nih?" goda Maria melirik ke arah Raline namun gadis itu mengabaikan tante kesayangannya be
DI CLUB HOUSE …Laura dan Maria tengah bersantai menanti giliran mereka ke ruangan VIP. Sambil menyulut rokok dengan pemantik, Laura memperhatikan suasana yang sangat ramai di club. Malam itu banyak sekali perempuan cantik dan masih terlihat muda berseliweran di tengah club.“Mar, ngerasa gak malam ini kayaknya banyak ayam baru.” lontar Laura sambil menghisap rokoknya.Maria langsung memperhatikan sekitarnya, “Kayaknya iya.”“Harus kerja ekstra nih, biar bisa dapat duit banyak.” tandas Maria beranjak berdiri.
123 ROOM HOTEL VIPLaura tengah bersandar di pundak Daniel dengan selimut putih tebal yang menutupi tubuh keduanya. Perempuan itu tengah menunduk seakan ingin mengatakan sesuatu hal yang besar dengan perasaan takut."Ada apa?" tanya Daniel tiba-tiba."Uhm?" Laura hanya menjawab dengan deheman karena terkejut lelaki di sebelahnya itu tiba-tiba bertanya, seakan paham akan sesuatu."Bicara sampai kamu siap, aku tidak akan memaksa." ucap Daniel penuh pengertian.