Home / Young Adult / PANGGUNG HEBOH / Joker dan Cat Woman In Action

Share

Joker dan Cat Woman In Action

last update Last Updated: 2022-01-22 11:23:26

            Tawa Charlie sebetulnya terasa ‘garing’ alias kurang lucu bagi Dedot. Di kalimat terakhir malah tidak ada lucu-lucunya sama sekali. Agak heran juga Dedot. Apa yang membuat Charlie mudah sekali tertawa-tawa?

            “Lu dari tadi ketawa melulu, Lie. Nggak salah minum obat nih? Tau nggak, terus-terusan ketawa itu nggak bagus.”

            “Bisa dicap gila?”

“Bukan cuma itu. Gue jadi keingetan nasib tetangga gue, namanya Engkong Ni’ih. Engkong ini sebetulnya lumayan kaya. Tapi dia jadi miskin gara-gara keseringan ketawa.” Dedot menyeruput lagi minumannya. “Keseringan ketawa ternyata bisa bawa musibah.”

“Bo’ong ah. Dasar ilmiahnya di mana?”

“Engkong itu murah senyum dan malahan gampang banget ketawa. Di pasar dia ketawa, di jalan ketawa, di angkot ketawa. Denger humor garing aja, dia pun ketawa. Kayak lu gitu lah. Suatu hari, gara-gara liat ada kambing dicebokin, dia ketawa ngakak. Huahahaha, gitu. Nah, kejadian itulah yang bikin dia miskin.”

 “Kok bisa?”

 “Waktu ketawa ngakak ada perampok ngeliat mukanya. Itu perampok jadi tau kalo Engkong Ni’ih orang kaya. Gimana nggak kaya, giginya aja dari emas. Pas Engkong pulang, dirampok tuh rumahnya.”

“Waduh.”

 “Kesian hidupnya, Lie. Biasanya kalo dia kepepet, dia kan jual sedikit-sedikit hartanya.  Setelah perampokan, dia stres. Hartanya dicolong…. termasuk giginya.”

Akibat terkejut Charlie yang sedang menghirup minuman, tersedak tiba-tiba. Begitu terkejut sampai air minuman yang sempat terminum jadi keluar lagi.

Tersemprot melalui hidung.

*

            Saipul pernah tidak naik waktu kelas I. Apip tidak naik waktu kelas II. Dan sekarang keduanya di satu kelas yang sama.  Track record kebandelan mereka memang luar biasa. Hari ini kedua-duanya bolos. Bukan karena malas tapi karena menantang guru yang menegur mereka. Kalau hanya tidak mengerjakan PR itu hanyalah dosa kecil buat mereka. Tapi kebandelan mereka sudah lebih dari itu.

            Adik kelas dipalak, sudah menjadi kebiasaan mereka.

            Teman sekelas ramai-ramai dikurung dalam kelas, itu adalah ulah kebandelan mereka.

            Kakak kelas diajak berkelahi, itu cerita lama.

            Penjaga sekolah dibuat berantakan pekerjaannya, itu banyak anak yang tahu – walau kemudian mereka tidak berani melaporkan.

            Guru dikerjai, itu juga mereka lakukan. Dan khusus untuk yang satu ini mereka sangat jago menutup bukti sehingga tidak ada tuduhan yang bisa diajukan.

            Intinya, mereka berdua lantas menjadi public enemy number one. Alias musuh masyarat nomor satu. Tentu saja pengertian masyarakat di sini adalah siswa dan guru di sekolah. Kebengalan mereka kemudian menjadi jalan menjadi kandidat yang cocok yang dibutuhkan oleh Bayu. Tugas mereka sudah jelas dan pasti yaitu tidak boleh lagi ada anak yang mengerjai Bayu. Kalau ketahuan, mereka dihabisi, baik secara verbal maupun fisik.

*

            Dalam perjalanan dari toilet menuju kelas BJ, sesuatu yang buruk terjadi. BJ menabrak seseorang yang berjalan dari arah berlawanan persis di tikungan koridor.

            “Lu lagi?“ bentak orang itu.

            “Aku, eh... gue... nggak sengaja.“ BJ terbelalak melihat orang yang ditabraknya. “Sori, Lichelle.“

            “Sori, sori. Tapi teledor jalan terus!“ Lichelle sebagai orang yang baru saja ditabrak BJ mendelik marah. “Lihat nih akibat perbuatan lu! Damned you!

            Ucapan Charlie bahwa Lichelle itu dingin, pemarah, angkuh benar-benar terbukti. BJ merasa menjadi orang terbodoh sedunia ketika melihat akibat perbuatannya. Ia malu betul. Mulutnya ternganga. BJ tak menyangka bisa melakukan perbuatan yang mirip dengan ulah di hari pertamanya di sekolah saat menumpahkan es krim ke baju Lichelle. Hari itu, siang itu, ia menabrak Lichelle yang sedang menikmati es krim coklat dan membuatnya kembali mengotori seragamnya!

            “Sori Lichelle, sori. Sori, sori, sori. Gue nggak sengaja. Sumpah, nggak sengaja.“       Begitu kesadarannya pulih BJ langsung nyerocos. Memberi alasan panjang lebar bahwa ia sedang terburu-buru dari toilet menuju kelas.

            “Di jam istirahat lu jalan buru-buru kayak gitu emang di kelas ada tugas penting?“

            “Nggak sih.“

            “Ada yang nungguin?“

            “Nggak.“

            “Kalo gitu ngapain buru-buru? Bilang aja lu emang sengaja nyari cara untuk ngusilin gue. Iya kan? Iya? Iya?“

“Aku, eh... gue nggak sejahat itu.“

“Terus kenapa? Dimana-mana orang kalo buru-buru itu dari kelas ke toilet karena kebelet. Nah lu malah sebaliknya. Dasar tukang bo‘ong.“

“Gue nggak bo‘ong.“

“Lu mau kasih alasan apa untuk ngebuktiin kalo lu gak bohong?“

“Gue perlu buru-buru ke kelas karena, anu, gue sering diusilin.“

“Sering diusilin gimana? Ngaco.“

“Gue trauma kalo jam istirahat dan lebih suka di dalam kelas aja. Kalo nggak gitu pasti ada aja yang diumpat.“

“Diumpat?“

“Disembunyikan.“

“Bilang dong: di-um-pet-in. Bukannya diumpat. Terus?“

“Iya, mulai dari penggaris, kalkulator, buku, tas, sepatu. Semua. Mangkanya gue perlu buru-buru ke kelas. Kalo kelamaan dikit aja pasti ada yang diumpetin.“ BJ mengeluh. “Gue udah ngurung diri dalam kelas tapi tetap aja kita bisa ketemu dan konflik lagi. Kurang apa lagi usaha gue untuk ngurangi masalah dengan lu?“

“Lu terlalu lugu sih,“ walau intonasi Lichelle tetap galak BJ merasa gadis itu seperti sedikit memahami persoalannya.

Mendadak muncul sepasang siswa teman sekelas BJ berlari-lari keluar sambil membawa sebuah tas. Dari tingkah polahnya, kentara bahwa keduanya hendak menjahili pemilik tas dengan menyembunyikannya.

Joker dan Cat Woman lagi beraksi,“ bisik BJ sambil memberi isyarat agar Lichelle diam saja.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PANGGUNG HEBOH   Sebuah Epilog

    “Lagu kamu udah selesai, Je?” “Ssshhhh,” BJ meminta Lichelle diam dan menikmati saja lagu riang, menghentak, yang memang diciptakan BJ untuk gadis itu. Purnama, tahukah dirimu. Mentari, sadarkah engkau. Ada api cinta yang membara tiap hari Ku ingin kalian tahu Lichelle terperangah. Hasil akhir ini dibuat lebih indah dari sebelumnya karena penuh dengan improvisasi. Dengar curhatku wahai alam Bantulah aku wahai semesta Karena mabuk aku dalam romansa Beriku kekuatan saat ku ekspresikan cinta Lichelle menggenggam telapak tangan BJ yang berada di tuas kopling. Sebuah remasan lembut dilakukan BJ menanggapi sentuhan tadi persis ketika musik memasuki reffrain. Dalam serenada cinta kulantun lagu ini Because everytime I see you I fall in love all over again Tapaki waktu bersamamu itu rinduku Dalam serenada cinta kulantun tembang ini Together with you, Lichelle Is my favorite place to be Gapai masa depan bersamamu itu rinduku Lagu itu hanya berdurasi tiga menit lebih sekian de

  • PANGGUNG HEBOH   Jadi Bencong Deh

    Tidak ada pekerjaan untuk nyambi yang bisa menghasilkan uang yang sebelumnya mereka bisa dapatkan dari Bayu membuat Saipul dan Apip cekak. Tidak punya uang sama sekali. Ini menyengsarakan buat mereka yang sudah mulai boros dan orangtua mereka pun bukan orang berada. “Lu ada rokok? Mulut gue asem nih,” kata Apip sambil menadah tangan pada Saipul. “Dasar mental gretong lu. Gue ada tapi itu buat akika sendiri, tauk!” “Masa’ gak ada sebatang lagi?” “Cacamarica aja sendiri.” “Tadi gue liat di kantong lu ada tiga batang Surya.” “Surya? Itu rokok maharani, akika gak sanggup beli.” “Nggak lah, masa’ Surya kemahalan.” “Ember. Lagi susah begindang, beli Surya. Gilingan banget dah.” Apip menggaruk kening. “Nasib oh nasib. Kenapa kita jadi cekak begini ya?” “Akika ada sih duit goceng. Belalang aja dua batang gih.” “Beli dua batang? Hhh malu-maluin.” “Capcus. Mau

  • PANGGUNG HEBOH   Kemanusiaan Yang Terusik (2)

    Seperti biasa BJ memesankan makanan untuk dibungkus. Tapi Adhul menolak. Sepertinya ia sungkan karena BJ terus-terusan berbaik hati padanya. Dari saku celananya ia mengeluarkan ponsel candybar sederhana miliknya dan menunjukkan pada BJ. “Adhul gak usah dibeliin kak. Tadi pak Rokib, tetangga, nelpon minta Adhul cepetan pulang ke rumah sebelum maghrib.” “Maghribnya kan masih lama. Udah gak apa-apa biar kakak pesanin mie buat kamu.” Adhul terlihat malu sebelum kemudian mengangguk. “Mau yang goreng atau kuah?” “Yang kuah.” “Pake sambel?” “Iya tapi dikit aja.” Belum lagi kalimat itu usai, terdengar dering feedback dari panggung yang berada tak jauh dari lokasi mereka berada. Sepertinya manajeman pusat grosir sedang menyiapkan sebuah acara yang akan digelar beberapa jam lagi. Standing mike sudah terpasang beberapa unit berikut ampli dan terminalnya. Testing audio menyebabkan dengin

  • PANGGUNG HEBOH   Kemanusiaan Yang Terusik (1)

    Lichelle memegangi pipi BJ. “And I trust you.” Petir menyambar, disusul gemuruh membahana. Hujan menderas. Sangat deras. Air dari langit tercurah begitu dahsyat, membentuk rinai air yang pekat dan tebal. Seolah menutup pemandangan yang terjadi di teras, antara dua sosok remaja ketika bibir keduanya bertautan. * Urusan melayani seorang pembeli yang membeli kayu reng sudah selesai dilakukan BJ. Ia baru mau menyerahkan Minel yang sejak tadi digendong ke Emak ketika Lichelle mendadak muncul di depannya. “Ada apa?” Pertanyaan BJ tak segera dijawab. Dengan gemas Lichelle menggendong Minel. Seorang bocah berumur tiga tahun sebetulnya bobotnya sudah agak berat dan berpotensi bikin pegal. Tapi postur Minel yang mungil membuat ia masih bisa dengan gampang digendong oleh Lichelle. Melihat Lichelle yang pandai dan luwes menggendong, seketika ingatan BJ teringat pada perist

  • PANGGUNG HEBOH   Memiliki Terlalu Sedikit

    Bagi Abah, kehilangan pekerjaan sebagai interpreter memang agak disayangkan. Tapi keutuhan rumah tangganya adalah di atas segalanya. Pandangan itu diaminkan Emak. Kesulitan sehari cukuplah untuk sehari. Ke depannya tantangan akan seperti apa pasti mereka berdua bisa atasi ketika keduanya saling sepakat, saling tolong, dan saling mendukung. Hanya memang ada satu masalah kecil. Keciiiiiil sekali. Biasanya Abah bangun pagi. Tapi tidak kali ini. Emak sudah berusaha bangunkan suaminya. Sekali, dua kali, dan baru di usaha ketiga Abah baru terbangun. Ia sempat membuka mata, mengobrol sebentar dengan isterinya. Hanya saja ketika Emak ‘lengah’ dan melakukan hal lain, Abah berbaring lagi. Mendengkur malah. “Lho kenapa tidur lagi?” Emak mengomel sembari membangunkan Abah. Bukanya menjawab, Abah malah mengambil bantal guling, memeluknya dan melanjutkan tidur. “Hey, bangun.” “Masih ngantuk

  • PANGGUNG HEBOH   Atas Nama Cinta

    “Enak kan?” “Inhi enhak karhena akhu lhapar....” Lichelle tidak mau mengalah. Ia berucap dengan mulut penuh terisi makanan. “Ini adalah gado-gado terenak se-Jakarta. Kamu pergi kemana pun nggak ada gado-gado seenak ini. Bumbu kacangnya lembut dan ada aroma jeruk nipis. Wuih mantap,” BJ lantas menyuap sesendok untuk mulutnya sendiri. Tak lama ia mengambil secarik tisyu dari box-nya di atas meja dan menyapu mulut Lichelle yang terkena noda bumbu kacang. “Aku maunya ini terakhir ya kita makan di tempat kaya gini soalnya...” “Aaaaaa....” Ucapan Lichelle lagi-lagi tak terselesaikan ketika BJ menyuap satu sendok lagi. Makanan pesanan Lichelle kini datang. Sepiring kwetiau goreng dengan taburan bawang goreng yang menawan. Melihat bentuknya yang menggairahkan Lichelle tergoda untuk segera menikmati. Makanan itu sebetulnya dipesankan oleh BJ untuknya. Dan Lichelle harus mengaku

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status