Share

bab 15. Adelia, Awas!

Aku melajukan vario kesayangan dengan tersenyum sendiri. Setelah borokokok baru kali ini ada yang mengajak jalan-jalan lagi.

Kulihat di sekeliling jalan bunga seolah bermekaran dan Kupu seolah beterbangan. Dan tiba-tiba terdengar alunan musik india janam-janam dilwalee. Elah. Kok bisa sih. Penyuka drakor tapi musik suka india.

Sengaja kubuka kaca depan helm agar udara bebas bisa mengelus pipiku. Sepanjang jalan aku sengaja tersenyum pada siapa saja yang kutemui.

Abang tukang bakso, tukang bakpao, cilok, pengendara- pengendara motor lainpun tak luput dari senyumanku. Ada yang menanggapinya dengan tersenyum juga, ada yang menanggapinya dengan diam saja. Dan yang lebih ekstrim, memandangiku dengan melotot, mungkin mengira kenapa ada orang stres keluyuran di jalan lagi senyum-senyum sendiri dan dilepas oleh keluarganya.

Ah, entahlah, aku tidak peduli. Hatiku masih berbunga saja rasanya. Sebenarnya terbersit sedikit ragu di hatiku. Untuk apa dokter Andi mendekatiku. Aku takut dokter Andi h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status