Share

Bab 0002

PLAK

Sabetan cemeti menghantam punggungnya dengan sangat kuat.

"Argh!" Hawks mengaduh dengan tetap menahan teriakannya.

Dia tidak ingin membuat musuh-musuhnya itu melihatnya lemah.

"Cambuk terus sampai dia memberikan kodenya!" ucap si pemimpin kepada serdadu yang kini mengendalikan cemeti di tangannya.

Ketujuh prajurit Zethian ini telah terikat di batang pohon, mereka diikat memeluk pohon tersebut sementara punggung ketujuhnya terus di cambuk oleh para serdadu Verliand.

Lembah subur di pelosok belantara hutan Shovizx ini membuat raungan kesakitan Hawks dan anak buahnya tidak akan terdengar oleh siapa pun. Udara dingin malam hari yang mencapai kisaran 21°C ini pun semakin menguliti tubuh mereka yang telah terluka parah di punggungnya.

"Tetap memeluk pohon dan jangan merenggangkannya!" ucap Hawks dengan suara lantang menyadarkan anggotanya yang semakin kedinginan.

Di bawah sana, terdapat sebuah gua yang cukup lebar di mana para serdadu Verliand tengah berkumpul menghangatkan diri.

"Kita bisa mati kedinginan di sini," ucap Steve meracau.

"Hey Bung, kita memang sudah mati bukan?" ucap Hamesh menimpali.

Sementara para anggotanya masih berusaha menghibur diri dengan lelucon seperti tadi, Hawk justru mengamati Sam yang terlihat semakin memucat.

"Ali! kau bisa mengapai Sam?" tanya Hawks.

"Tidak bisa Jenderal!" jawab Ali yang terdekat dengan Sam menimpali.

Malam kian larut, sementara tubuh mereka terikat kuat.

"Sam! Sam! Are you hear me?" tanya Hawks kepada anggotanya yang termuda itu berteriak.

"Yes Jenderal," jawab Sam sangat lirih.

"Syukurlah," Hawks merasa lega karena masih mendapatkan jawaban dari Sam.

Letih dan perih di punggung, membuat regu Golden Eagle ini pun terlelap dengan tetap berdiri di tempatnya.

BYUUR

Siraman air membuat Hawks terjaga.

GLEG

Lelaki ini meneguk salivanya ketika dia membuka mata dan tidak bisa menemukan keenam anggotanya.

"Kau membawa anggotaku ke mana?" tanya Hawks kepada salah seorang serdadu Verliand yang mendekatinya.

"Aku tidak tahu," jawabnya singkat.

Dengan terus ditodong moncong MG42 seri terbaru, Hawks tak bisa melakukan apa pun selain mengikuti dua serdadu yang kini membawanya menuju dataran tinggi di atas bukit Shovizk ini.

Percakapan dengan bahasa lokal Verliand di antara kedua serdadu itu membuat Hawks sedikitnya bisa mengetahui apa yang tengah terjadi. Ya ... Hawks memang sedikit memelajari bahasa Verliand yang merupakan musuh negaranya itu.

"Arrg!" suara lengkingan kesakitan terdengar sahut menyahut dari atas bukit. Tubuh Hawks merinding, dia sangat mengenali semua suara itu.

"Bajingan!" umpatnya di dalam hati.

BUKK

Satu sapuan ujung senjata menghantam lutut kanan Hawks dan seketika membuat lelaki itu langsung ambruk di tanah.

"Tidak ada tawanan yang boleh berdiri di depan Maha Jenderal!" ucap serdadu di sebelahnya mengingatkan.

Hawks kini berjalan bebek sambil terus menaiki lereng bukit dengan kemiringan sekitar tiga puluh derajat ini. Di atas sana, suara sambaran cemeti terus saja terdengar disertai jeritan kesakitan anggotanya.

"Jenderal Hawks, sebuah kejutan mendapatkanmu terdampar di wilayah kami, ini sangat berani," ucap lelaki berjubah hitam di depannya yang tidak lain adalah Jenderal Utama Verliand yang bernama Jenderal Velmir.

"Aku yakin kau tahu kenapa aku bisa masuk ke sini, ini murni kecelakaan!" ucap Hawks berusaha menunjukkan kebenarannya.

Namun sorot dingin justru membalasnya.

"Tidak ada sebuah kebetulan seperti itu di perbatasan negara! Jenderal Zethian!" ucap Velmir dengan suara menggeram kesal.

Kedua mata Jenderal ini saling menusuk tajam.

"Berikan kami Sidang Jeda Perbatasan, kami bisa membuktikan bahwa keberadaan kami bukanlah penyusupan!" ucap Hawks masih terus mencoba bernegosiasi.

"Tembak satu anggotanya!" ucap Velmir memberikan instruksi.

"DORR!"

Satu letusan tembakan terdengar. Namun Hawks tidak bisa mendengar jeritan setelahnya.

DEGG

Jantung Hawks langsung berdegup kencang, dia mengira jika tembakan itu pasti kini sudah menghabisi nyawa salah satu anggotanya.

"Satu kesalahan lagi, dan satu nyawa anggotamu akan sia-sia, Jenderal Hawks," ucap Velmir sambil melangkah pergi dengan memunggungi Hawks.

"Berikan surat peringatan kepada Zethian!" ucap Velmir terdengar sangat jelas.

Sementara itu, di Pangkalan Militer Utama Zethian.

"Jenderal, sebuah email resmi dari Pangkalan Militer Verliand," ucap Sersan Lucy kepada Jenderal Hazeed yang tengah duduk di kursinya.

SRAT

Hazeed langsung membuka surat tersebut dan membacanya dengan sangat teliti.

SRAKK

Surat tersebut diraupnya dengan jemari tangannya hingga menjadi bulatan acak yang tidak karuan.

"Mereka berada di wilayah Verliand! Dan Velmir menginginkan barter untuk itu," ucapnya sambil menjatuhkan punggungnya pada sandaran kursi.

Tiga Jenderal di depannya langsung membelalakkan mata menatapnya.

"Apa yang akan kita lakukan Panglima?" tanya Jenderal Ghara-Panglima Angkatan Darat kepada Hazeed.

Raut wajah Hazeed masih terbungkus kebingungan. Panglima Tertinggi Zethian ini masih memikirkan strategi yang akan diambilnya.

"Verliand bukanlah musuh biasa, mereka akan mengambil kesempatan ini untuk menguasai Kilang Amirath di batas negeri," ucap Jenderal Leo yang merupakan Panglima Angkatan Udara kepada Hazeed mengimbuhkan.

Hazeed terus berpikir, sesekali dia memijat keningnya yang kini berdenyut-denyut terasa sakit.

"Kita tidak akan mengambil risiko! Musnahkan identitas mereka, dan buatkan alibi bantahan atas status militer mereka sekarang juga!" ucap Hazeed sambil bangun dari kursinya.

Mendengar Panglima Tertingginya mengambil keputusan, Jenderal Shaka langsung berdiri hendak menyanggahnya. Bagaimanapun, Eagle Golden adalah salah satu regu di bawah komandonya.

Namun dua pasang mata Panglima Angkatan Darat dan Angkatan Laut langsung menahannya.

"Lupakan mereka! kita jelas tidak akan memberi celah untuk penawaran dengan negara Verliand," ucap Jenderal Leo kepadanya.

Dua Jenderal itu pun bangun dari kursinya di ruangan rapat tersebut. Tinggallah kini Jenderal Shaka sendirian di sana dengan beban berat di pundaknya.

Langkah Jenderal Shaka menjadi gontai, salah satu regu terbaiknya akan dihapuskan dari sejarah militer Zethian. Lelaki ini tidak bisa berbuat banyak karena memang syarat barter yang diajukan Militer Verliand sangat tidak masuk akal.

"Jenderal! jangan pernah berpikir untuk menyelamatkan mereka!" ucap Hazeed saat Shaka baru saja melangkah hendak meninggalkan ruangan rapat tersebut.

"Siap Jenderal! Sesuai perintah Anda," ucap Jenderal Shaka sambil mengambil sikap sempurna lalu memberi hormat kepada Sang Panglima Tertinggi Zethian tersebut sebelum berpamitan.

+++

Kembali ke bukit Shovizx di mana Letnan Mayor Hawks dan enam anggotanya masih disandera. Jenderal Velmir yang mendapatkan surat balasan dari Pangkalan Utama Militer Zethian ini pun mengembangkan senyuman kemenangannya sebelum membaca isinya.

Raut wajahnya seketika menghitam setelah mengetahui isi surat balasan tersebut.

"Argghh!" teriak Velmir sambil merobek-robek surat balasan tersebut menjadi serpihan kecil dan membakarnya.

"Kau sangat tidak berguna!" ucap Velmir sambil mengeluarkan pedang dari sarungnya.

SRET

Ujung pedang yang sangat tajam itu menghunus di batang leher Hawks, membuatnya langsung mendongakkan kepala untuk menahan tusukannya.

SLEBB

Sangat pelan sekali, namun Hawks bisa merasakan ujung pedang itu mulai mengiris kulit arinya dan setiap detik yang berlalu, semakin merobek lehernya semakin dalam.

***

Hallo semuanya, kasih ulasan TERBAIK kalian dan jangan lupa untuk TAMBAHKAN ke pustaka juga ya.

Happy Reading.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status