Home / Rumah Tangga / PELAKOR BERKEDOK SYAR'I / ISTIGHFAR PALSU ANISA

Share

ISTIGHFAR PALSU ANISA

last update Last Updated: 2025-01-17 08:55:59
"Aku sudah bilang, itu untuk syarat pertama, syarat kedua, masih ada, kalau kamu tidak mau, ya, sudah. Tidak perlu pergi, pikirkan sendiri jalan keluar untuk masalah kamu itu."

Bagas menyahut dengan ekspresi wajah yang tidak terpancing dengan reaksi marah istrinya, dan mendengar ucapan enteng Bagas, telapak tangan Clara mengepal.

"Syarat apalagi yang harus aku lakukan?" tanyanya, dengan suara gemetar menahan amarah.

"Aku mau, selama kamu tidak di rumah, kau tidak boleh menolak atau mengabaikan panggilan dariku. Saat itulah, aku akan memberitahumu syarat kedua."

"Kenapa enggak kamu katakan sekarang aja? Kenapa harus menunggu saat aku sudah di sana?"

"Kamu mau patuh atau tidak?!"

Bagas meninggikan suaranya, tanpa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh istrinya. Membuat Clara menarik napas panjang.

"Baiklah. Aku akan patuh."

"Bagus. Aku tahu, sesulit apapun aturan yang aku buat, kamu pasti akan patuh karena kamu sangat mencintai pekerjaan sinting kamu itu."

"Aku tidak p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KEMARAHAN NINA!

    Anisa mengepalkan telapak tangannya, sebenarnya, ingin sekali ia mengatakan pada Bagas, bahwa ia tidak mau membantu laki-laki tersebut. Akan tetapi, jika itu dilakukannya, ia pasti akan dicurigai tidak religius di mata Bagas dan ibunya lantaran mengingkari janji. Tentu saja Anisa tidak mau karena bisa-bisa, rencananya akan gagal total."Memangnya aku bilang tidak mau membantu kamu? Yang sekarang sedang kita lakukan, bukankah itu sudah langkah awal, tenang aja, selagi kamu mau patuh sama apa yang aku katakan, aku pasti bakal bantu."Bagas tersenyum mendengar janji yang diucapkan oleh Anisa. Membuat Anisa jadi semakin sulit untuk mengingkari bahwa, ia semakin terpesona dengan laki-laki yang sudah menikah tersebut.Gelora hasrat di dada Anisa semakin menggebu dan Anisa nyaris tidak bisa mengendalikan diri andai saja ia tidak berpikir, akan sia-sia semua yang ia lakukan selama ini jika Bagas tahu ia hanya berpura-pura religius.***Nina dan Clara sudah sampai di hotel di mana ia dan romb

    Last Updated : 2025-01-17
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TUGAS KEDUA DARI BAGAS!

    Clara beringsut mundur, berusaha untuk menghindari apa yang akan dilakukan oleh Nina padanya, namun bukan Nina jika ia mudah dihadapi, karena Nina tipe wanita gesit meskipun memiliki tubuh yang mungil.Apa yang dilakukan Nina mampu membuat pakaian bagian atas Clara terbuka. Dan benar saja, seluruh bagian atas dada Clara penuh dengan tanda kepemilikan, dan Nina bisa melihat, bukan hanya bagian atas dada, tapi dada Clara yang terlihat dari bra yang dipakainya pun terdapat tanda kepemilikan di sana hingga membuat Nina melotot."Banyak amat, Ra! Ini sih, bukan stempel cinta yang dilakukan penuh perasaan cinta! Tapi, ini lebih mirip kayak sebuah cara untuk menghukum dengan nafsu!" kata Nina, dan Clara terdiam karena apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu tepat.Nina selalu mampu menebak dengan tepat apa yang dialami oleh Clara meskipun tidak selalu Clara menceritakan meskipun secara samar."Kamu dianiaya sama Bagas! Kamu harus laporin dia ke polisi, Ra!"Suara Nina terdengar lagi karena C

    Last Updated : 2025-01-18
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    BAGAS SEMAKIN MENGGILA!

    Nada suara Bagas terdengar meninggi di seberang sana, pertanda suami Clara tersebut benar-benar sudah meledak kemarahannya.Karena lagi-lagi berpikir ia sedang memburu waktu, terpaksa Clara mengalah kembali, lalu ia melakukan apa yang diinginkan oleh Bagas pada dadanya sendiri. {Jangan hanya dipegang! Remas! Lakukan itu seperti aku melakukannya pada kedua dadamu, keluarkan suaramu juga, desahanmu, seolah-olah kamu sedang menikmati itu, lakukan sekarang!}Clara menggigit bibir. Bagas tidak peduli dirinya senang atau tidak saat melakukan perintah tersebut, tapi apa mau dikata, Clara tidak bisa membantah sementara ia harus segera bersiap karena ia harus bekerja.Bagas puas dengan apa yang dilakukan oleh Clara. Matanya tak berkedip melihat ke arah layar ponselnya, tidak lupa ia mengambil gambar sensual Clara untuk dijadikannya koleksi, sementara tangannya yang lain semakin cepat bergerak pada miliknya dan tidak butuh waktu yang lama, Bagas sudah mencapai puncaknya."Sial! Ini sangat nikm

    Last Updated : 2025-01-18
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIPERGOKI IBU MERTUA!

    "Bagas! Apa yang kamu lakukan!!"Teriakan ibunya terdengar, dan tidak hanya memergoki sang anak memuaskan diri sendiri dengan tangan, tapi juga Berlina merampas ponsel sang anak untuk melihat dengan siapa anaknya melakukan tindakan tidak terpuji tersebut. "Astaghfirullah! Clara!! Memalukan sekali kelakuan kamu! Kamu bikin rusak anakku!!"Clara tersentak mendengar suara ibu mertuanya di seberang sana, dan dengan penuh perasaan panik disertai malu, Clara langsung memutuskan sambungan panggilan video itu sesegera mungkin. Sementara itu, Bagas yang shock karena dipergoki ibunya berusaha untuk tenang agar ia tidak semakin berantakan ketika menjawab pertanyaan ibunya. Ia berusaha untuk mengatur kalimat yang tepat, supaya ibunya tidak menyalahkan dirinya."Kamu dengan Clara melakukan tindakan seperti ini, Gas? Apa itu kebiasaan kalian? Mama tahu, berat berpisah dengan istri, itu sebabnya kenapa kamu mengizinkan Clara pergi segala!"Berlina mendamprat anaknya, karena tidak menyangka sang a

    Last Updated : 2025-01-19
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MERASA BERSALAH....

    Suara Sean membuat Clara sedikit tergagap. Ia menatap pria berambut sebahu itu dengan tatapan mata yang tidak enak. Tidak enak karena sudah membuat pria itu merasa bersalah."Maaf. Aku yang salah, kau tidak salah sedikitpun, aku yang salah, aku minta maaf."Clara buru-buru menanggapi, sambil meyakinkan bahwa, yang bersalah adalah dirinya, bukan laki-laki tersebut. Sean berusaha maklum, dan mereka mengulang kembali sembari meminta Clara untuk mengatakan saja apa yang sekiranya membuat perempuan itu tidak nyaman, agar mereka bisa bekerjasama dengan baik.Satu jam kemudian, mereka break. Masih ada beberapa foto yang harus diambil oleh Clara dan Sean. Namun, karena Clara tidak fokus, akhirnya, fotografer meminta untuk beristirahat sebentar."Ra. Kamu kenapa? Enggak kayak biasanya, kamu gugup berpasangan dengan Sean? Dia ganteng banget ternyata, ya?"Nina melontarkan pertanyaan itu ketika Clara duduk di sampingnya.Sean sedang asyik dengan ponselnya di tempat duduk tidak jauh dari sang fo

    Last Updated : 2025-01-19
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANCAMAN BAGAS!

    Clara mengiyakan ajakan Nina, dan meyakinkan pada Nina bahwa ia melakukannya sendiri hingga tidak perlu Nina yang memberikan peringatan itu pada Bagas. Nina menghela napas. Sebenarnya, ia tidak yakin Clara bisa melakukan hal itu, tapi bagaimanapun juga, ia tidak boleh ikut campur dalam urusan rumah tangga orang lain walaupun itu adalah rumah tangga sahabatnya sendiri. Baik. Sekarang aku enggak akan ikut campur, tapi kalau ini terulang lagi, si Bagas itu akan aku berikan pelajaran!Nina membatin sambil terus melangkah mengiringi langkah Clara untuk masuk lift agar mereka bisa segera turun dari lantai satu.***"Apa? Clara tidak jadi pulang? Masih di Jakarta satu hari lagi?" Berlina terkejut ketika Bagas menyampaikan padanya bahwa Clara memberikan kabar pada mereka bahwa pekerjaannya berantakan karena ia tidak konsentrasi bekerja.Semenjak kepergok ibunya, Bagas sangat diawasi. Ibunya terus menerus memantau jika ia sedang di rumah hingga Bagas kesulitan untuk meminta Clara melakukan

    Last Updated : 2025-01-20
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANISA KE KANTOR BAGAS!

    Bagas semakin getol memaksa Clara disertai dengan ancaman pada perempuan tersebut, tidak peduli Clara berusaha untuk mengajaknya negosiasi, tapi Bagas tetap ingin Clara melakukan apa yang ia perintahkan segera.Sampai kemudian, Clara lagi-lagi tidak bisa menolak karena Bagas benar-benar akan nekat menyebarkan foto-fotonya jika ia tidak mau melakukan apa yang diperintahkan suaminya tersebut.Clara meminta Bagas untuk tidak mengambil gambar miliknya lagi jika ia melakukan hal itu untuk suaminya, dan dengan enteng, Bagas hanya mengiyakan walaupun ia sebenarnya tidak mau menurutinya.Enak saja. Dengan adanya foto-foto ini, kamu sekarang bisa aku kuasai, Clara, saat kamu pulang ke rumah nanti, kamu akan aku ubah menjadi Anisa agar ibuku senang dengan kamu!Bagas membatin sambil mengarahkan matanya pada layar ponselnya tanpa berkedip, di mana, di sana, Clara mulai terlihat menurunkan celana dalamnya dan menaikkan roknya tepat di depan layar ponselnya hingga Bagas menelan salivanya melihat k

    Last Updated : 2025-01-20
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANISA MULAI MENGGODA

    Bagas terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Anisa. Bukan hanya terkejut dengan kedatangan perempuan tersebut, tapi juga terkejut, Anisa bisa bicara demikian padanya."Kenapa kamu bicara seperti itu?" tanya Bagas tanpa melangkah mundur meskipun jarak Anisa dengannya sangat dekat."Kenapa? Memangnya tidak boleh?"Anisa bukannya memberikan alasan yang masuk akal atas apa yang dikatakannya, tapi justru balik bertanya hingga membuat Bagas semakin heran. Apalagi, senyuman Anisa hari ini, sangat berbeda dari biasanya. Yang sekarang, Anisa seperti memberikan senyum seolah ingin menggodanya.Dia ini kenapa? Tiba-tiba datang ke kantor lalu bicara seperti itu dan tersenyum yang berbeda seperti biasanya.....Hati Bagas bicara, tapi sejujurnya ia menikmati apa yang dilakukan Anisa hingga ia tidak menggeser posisinya meskipun posisi itu terlalu dekat dengannya. "Bukan tidak boleh. Tapi, sikap kamu seperti beda, biasanya....""Kamu kan teman aku, sesekali santai enggak papa dong? Enggak akan

    Last Updated : 2025-01-21

Latest chapter

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANISA BERDARAH LAGI

    Dia ini ayah macam apa? Kenapa dia seperti menawarkan anaknya sendiri padaku? Tapi, kalau memang lebih tampan dari Bagas, boleh juga sepertinya, apalagi aku juga harus punya cadangan, anak Pak Christ kalau benar-benar tampan dia juga kaya, boleh juga untuk cadangan kalau Bagas tidak bisa sepenuhnya membuang Clara, enak saja aku hanya tetap jadi yang kedua....Otak perhitungan Anisa bekerja ketika ia mendengar apa yang diucapkan oleh Pak Christ padanya. Hatinya bicara panjang lebar dan ia yang tadinya kesal karena Pak Christ seolah tidak mau menepati janji, akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran dari Pak Christ. Yang penting, aku bisa membuat keluarga Bagas berutang budi padaku, tidak masalah, kan aku melakukan sedikit penyimpangan? Siapa suruh Clara itu tetap saja menjadi yang spesial di hati Bagas.Anisa kembali bicara di dalam hati, dan ia semakin yakin keputusan menerima tawaran dari Pak Christ itu adalah sebuah keputusan yang tepat.Pak Christ tersenyum penuh arti mendengar

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TAWARAN PAK CHRIST

    "Terserah, sekarang aku pergi dulu."Anisa yang tidak tahan untuk bicara dengan Pak Christ mengabaikan ucapan sinis yang dikatakan oleh Bagas.Meskipun ia kesal mendengarnya, tapi Anisa menepis dahulu perasaan kesal itu karena ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga Pak Christ bisa membatalkan semuanya padahal mereka sudah menyepakati.Sebenarnya, Bagas penasaran apa yang akan dilakukan oleh Anisa untuk mencegah Carli yang meminta mereka mengosongkan rumah, tapi karena Bagas hanya fokus memikirkan Clara di mana, pria itu membiarkan Anisa pergi dan Berlina kesal melihat Bagas tidak mendampingi."Kamu itu bagaimana, Gas! Anisa itu sedang hamil, kamu tidak mendampingi dia pula bertemu dengan pria itu, kalau terjadi apa-apa pada dia bagaimana?" Berlina bicara seperti itu hingga Bagas mengusap wajahnya dengan kasar. "Susul sana! Dampingi istri kamu, dia sedang berjuang untuk kita, Bagas!"Tanpa peduli dengan rasa enggan Bagas, Berlina bicara seperti itu pada sang anak hingga Bag

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SEMAKIN MENDAPAT TEMPAT

    "Aku tidak pernah bisa menerima kembali orang yang sudah mengkhianati aku, Sean. Aku bisa memaafkan, tapi untuk menerima lagi, aku tidak bisa."Sean menarik napas lega mendengar jawaban Clara yang melegakan hatinya."Ya. Seseorang yang sudah pernah berselingkuh memang tidak bisa diterima lagi karena akan mengulang apa yang ia lakukan, karena selingkuh itu bisa membuat pelakunya akan kembali berbuat atas nama khilaf.""Aku hanya ingin lepas dari Bagas, mungkin dengan begitu, aku bisa memulai hidup baru.""Aku akan membantu.""Sean, tidak perlu. Selama ini juga kamu sudah terlalu banyak membantuku, jangan melakukan sesuatu yang membahayakan reputasi mu apalagi kamu juga akan menikah, kamu-""Aku tidak akan menikah! Tidak akan menikah dengan perempuan yang tidak aku sukai, kamu tidak perlu memikirkan masalah itu!"Sean tidak suka Clara membahas tentang perjodohan yang diatur oleh orang tuanya hingga Clara terpaksa tidak meneruskan ucapannya khawatir membuat Sean semakin tidak enak hati m

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MERASA TIDAK NYAMAN

    "Pi, kapan Papi pulang?" Sean tidak tahan untuk melontarkan pertanyaan, dan pertanyaan itu mampu membuat ayahnya dan Clara mengarahkan pandangan padanya."Oh, kamu sudah pulang? Darimana saja kamu?" tanya Pak Steven pada sang anak.Sean segera ikut bergabung dengan keduanya dengan duduk di dekat Clara yang saat itu terlihat tegang raut wajahnya."Aku sedang mengurus sesuatu, Pi.""Banyak wartawan di luar, ini karena kamu bertindak sembarangan, jika mereka menulis berita yang tidak-tidak, saham perusahaan kita akan anjlok, Sean!" ucap Pak Steven pada sang anak dengan raut wajah yang serius."Aku pastikan, mereka tidak akan melakukan hal itu, Pi.""Clara istri orang, kamu tidak bisa menyembunyikan dia terus menerus di sini."Pak Steven langsung bicara seperti itu dan Clara langsung menundukkan kepalanya dalam-dalam seolah tidak tahu akan bicara seperti apa menanggapi ucapan ayah Sean."Hanya sementara, Pi. Tidak lama. Sampai masalah dia selesai, itu saja.""Kamu bisa menyewakan tempat

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KETERKEJUTAN SEAN

    "Aku mencintai Clara, Fauzi! Aku tidak akan pernah membiarkan dia dengan pria lain, titik!""Bagaimana dengan Clara terhadapmu? Dia dulu juga mencintaimu, dia pasti juga tidak mau kamu bersama dengan wanita lain, tapi nyatanya apa? Kamu sekarang poligami!""Diam! Kau ini temanku atau bukan? Aku itu minta dukungan, Fauzi, bukan ingin disudutkan!""Sudahlah. Tenangkan dirimu. Sekarang, apa yang akan kau lakukan? Istrimu tidak kembali, bagaimana caranya kamu mengatasi itu semua?""Clara pasti dengan Sean! Aku yakin itu!""Tapi kamu ada buktinya tidak?""Bukti apa lagi? Jika Clara tidak bersama dengan Nina, pasti dia dengan Sean, hanya pria itu yang selalu ikut campur masalahku dengan Clara, karena dia menyukai Clara!""Bagas. Jika kamu memang curiga Sean ingin merusak hubunganmu dengan Clara, kau harus punya bukti, Sean anak Pak Steven, kalau Pak Steven tidak terima dengan apa yang kamu tuduhkan, maka dia bisa membuat mu berada dalam kesulitan sekejap mata."Bagas hanya bisa mengepalkan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SEMAKIN MEMANAS!

    "Aku datang menemui Anda di sini bukan ingin mengatakan istri Anda ada di mana, itu bukan urusanku, bukankah dia sudah pulang? Jika dia pergi lagi memangnya ada kaitannya dengan ku?" jawab Carli yang tahu tentang Sean yang mengantarkan Clara pulang tapi Clara melarikan diri lagi dari rumah karena Sean yang bercerita.Kalo emang Clara menjadi pelakor dalam pernikahan orang tua lu, gue kagak mungkin menyembunyikan Clara di rumah gue, Carli. Dia hanya korban, dan ini perlu diselidiki!Begitu kata Sean pada waktu itu saat Carli melancarkan aksi protes padanya, mengapa Sean mau menyembunyikan Clara di rumahnya padahal ada resiko besar jika wartawan tahu apa yang sudah dilakukannya.Karena tahu kepribadian Sean seperti apa, Carli percaya, Sean tidak mungkin berbuat sembarangan jika tidak ada tujuan yang jelas dan benar itu sebabnya meskipun kesal dengan Clara yang dianggapnya sebagai selingkuhan ayahnya, Carli berusaha untuk menahan diri untuk tidak ikut campur dengan apa yang sudah diputu

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MELAKUKAN PERTEMUAN

    "Mungkin kalian salah lihat, tidak ada perempuan di rumah ini kecuali para pelayan dan ibuku, sesekali ada tapi keluarga di Jakarta yang datang, selebihnya tidak ada, mungkin saat itu yang kalian lihat adalah sepupuku."Sean terpaksa berbohong untuk menjawab pertanyaan para wartawan. Lalu ia menutup kaca mobilnya setelah itu segera memberikan isyarat pada para wartawan itu untuk menyingkir karena gerbang rumahnya sudah terbuka.Meski para wartawan itu tidak puas dengan jawaban Sean, tapi mereka terpaksa membiarkan mobil Sean masuk ke dalam pekarangan rumah besar tersebut dan akhirnya setelah itu pintu gerbang ditutup.Mereka kembali tidak bisa melihat situasi di dalam dengan bebas padahal mereka penasaran dengan perempuan yang perawakannya mirip Clara itu di dalam sana. Sean segera masuk ke dalam dan bergegas menutup pintunya, tidak mau sedikitpun para wartawan itu tahu bahwa ia menyembunyikan Clara di dalam."Clara. Jangan keluar. Ada banyak wartawan di luar, mereka melihat kamu ent

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIKELILINGI WARTAWAN!

    "Itu juga tidak bisa dipastikan sebenarnya.""Dengan kata lain, kemungkinan kalau dia punya itu memang benar, kan?""Bisa jadi, tapi Clara, meskipun demikian apakah kamu yakin akan selalu di bawah kuasanya hanya karena kamu khawatir video itu tersebar?""Apa yang harus aku lakukan, Sean? Selain patuh padanya apa yang bisa aku lakukan? Kamu kerja di dunia entertainment, kamu pasti sangat tahu perasaanku tentang itu.""Clara. Jika dia melakukan hal itu, kamu bisa melaporkan dia balik karena pencemaran nama baik."Clara menutup wajahnya dengan telapak tangannya mendengar apa yang diucapkan oleh Sean. Perempuan itu seolah tidak sanggup jika video itu terpublikasi dan semua orang bisa melihat apa yang dilakukannya. Ia benar-benar tidak punya mental untuk menerima situasi seperti itu."Kamu yang berhak menentukan apa yang akan kamu lakukan, hidup cuma sekali, Clara. Jangan sampai kamu hidup hanya untuk memuaskan orang lain saja yang sudah sangat jelas tidak pernah menghargai kamu."Suara S

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MELARIKAN DIRI!

    Clara berusaha untuk melakukan perlawanan, dan itu semakin membuat Bagas kalap hingga ia juga semakin memperlakukan Clara dengan kasar. Apa yang dilakukan oleh Bagas benar-benar membuat Clara ikut membabi buta untuk mempertahankan dirinya agar tidak disentuh secara brutal oleh Bagas.Segala cara dilakukan oleh Clara tapi Bagas justru semakin merajalela untuk melakukan apa yang ia inginkan pada Clara. Bagas melakukan hal itu dengan kasar dan Clara tambah merasa keberatan hingga perempuan itu menendang bagian bawah perut sang suami dan Bagas seketika tersungkur menerima itu semua. Kesempatan itu digunakan oleh Clara untuk keluar dari kamar setelah menyambar tasnya yang berisi dompet dan ponselnya.Tanpa peduli Berlina yang berteriak ke arahnya, Clara terus keluar sebelum Bagas berhasil bangun dan mengejarnya. Clara juga tidak sempat membenahi pakaiannya hingga dua tangannya merapatkan pakaian itu sembari terus berlari ke arah jalan untuk pergi sejauh mungkin dari rumah. Saat itulah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status