Home / Rumah Tangga / PELAKOR ITU SAUDARA KEMBARKU / SEKALI BERBOHONG YA TERUS BERBOHONG

Share

SEKALI BERBOHONG YA TERUS BERBOHONG

Author: Alya Snitzky
last update Last Updated: 2022-06-14 19:53:24

"Dari mana, Mas? Kamu kok bisa datang bersama dengan Tari?" sambut Rembulan di depan pintu.

"Kamu ini, nggak liat suami kamu bawa belanjaan banyak malah tanya hal yang nggak penting. Mobil aku rusak di bengkel dan tadi kebetulan suami kamu lewat dan menawariku untuk menumpang karena aku memang mau ke sini!" Mentari menjawab dengan ketus sebelum Aldo sempat menjawab pertanyaan Rembulan.

Sadar jika sang suami memang kerepotan dengan belanjaan di tangan, Rembulan pun bergegas membantu.

"Maafin aku, Mas," ujar wanita cantik itu lirih. Aldo hanya tersenyum kecil. Jauh dalam hatinya yang terdalam ia merasa menyesal sudah berdusta bahkan di awal pernikahan mereka.

"Mama udah masak, kita makan sama-sama, ya."

"Hmm...."

Rembulan menghela napas panjang, ia sadar jika tadi pertanyaannya mungkin menyinggung sang suami.

"Loh, katanya belanja untuk stok di rumah kalian, kenapa dibawa turun?" tanya Celia saat melihat menantunya membawa beberapa plastik belanjaan.

"Ini sebagian buat di sini, Ma. Untuk di rumah ada di mobil," jawab Aldo sambil tersenyum. Ia memang sengaja berbelanja banyak supaya tidak ada yang curiga mengapa ia sangat lama. Tentu saja tadi ia berbelanja sambil ditemani oleh Mentari.

Jujur saja saat ini hati Aldo tengah mendua. Ia merasa mulai mencintai dan membutuhkan Mentari. Namun, ia juga tidak bisa melepaskan Rembulan begitu saja.Ia ingat saat dulu mengejar cinta Rembulan. Rembulan adalah gadis yang sedikit sulit didekati. Ia sampai harus meminta gadis itu bolak balik cek up ketika ia sakit hanya karena ingin bertemu dan memikat hatinya.

"Seharusnya tidak perlu repot, kalian kan pengantin baru. Oya, kapan kalian akan pergi bulan madu?" kata Ayunda

“Kami mau ke Bali, Ma,” jawab Rembulan dengan gembira.

“Loh, nggak jadi mau ke Gili?” tanya Laura.

“Kan ke Bali dulu, Mbak. Nanti sehabis ke Bali kami baru mau ke Lombok. Rencana Mas Aldo nanti kalau aku hamil baru deh kami mau babymoon ke luar negeri, iya kan, Mas?”

“Iya, Sayang,” jawab Aldo sambil mengelus rambut Rembulan dengan penuh kasih sayang.

"Kapan kalian pergi?" tanya Mentari. 

"Memang apa urusanmu bertanya kapan mereka akan berangkat,Tari?" tanya Laura. 

"Loh, aku kan hanya tanya, Mbak. Sejak kapan memang tidak boleh bertanya?"

"Ya tidak sih hanya saja kau ini jadinya kepo," kata Laura. 

BRAK!

"Urusanmu denganku apa sih, Mbak? Sepertinya kau ini keki dan sewot sekali kepadaku? Apa ada urusan yang belum selesai denganku?!" hardik Mentari kesal. 

Antara Mentari dan Laura memang tidak pernah akur sebagai ipar. Dulu, saat mereka sama-sama kuliah Laura dan Mentari sama-sama menyukai pria yang sama. Tetapi, pria itu lebih memilih Mentari. 

Tanpa sengaja, saat Buana menjemput kedua adik kembarnya ia bertemu dengan Laura. Dan pada akhirnya mereka jatuh cinta lalu menikah. Tentu saja Mentari menjadi orang pertama yang menentang. Tetapi apa daya, tidak ada yang bisa memisahkan cinta antara Buana dan Laura. 

Laura adalah seorang menager keuangan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan. Sejak lulus kuliah ia sudah bekerja di sana karena sang ayah memiliki saham di perusahaan itu. 

Sementara Suseno memiliki sebuah pabrik tekstile yang cukup besar dan pabrik itu dikelola oleh kedua anaknya Buana dan Rembulan. Sementara Mentari memilih untuk berkecimpung penuh di dunia entertainment meski sang ayah sudah melarang mati-matian. Hal itu membuat hubungan anak dan ayah itu menjadi renggang. 

"Sudah! Kita sedang makan, kalian ini bisa tidak sih sehari saja tidak bertengkar?" kata Ayunda 

"Bela saja terus menantu kesayangan Mama ini. Aku heran, anak Mama ini aku atau dia sih?" kata Mentari dengan emosi. 

"Kalian berdua sama-sama anak Mama. Jadi, tolong  berhentilah bertengkar. Apa kalian nggak malu kepada Aldo?" 

"Ya ... ya, aku memang tidak diharapkan di rumah ini. Aku pulang saja!" 

"Tari! Kembali sini mama bilang, Mentari!" 

    Namun, Mentari tidak memedulikan teriakan sang ibu dan tetap melangkah pergi begitu saja. Toh kedatangannya ke sini hanya untuk menemani Aldo setelah mereka lelah bercinta tadi. 

"Maafkan kelakuan Tari, Do. Dia memamg sedikit keras kepala dan entah mengapa dia selalu saja bertengkar dengan iparnya, Laura," kata Ayunda. 

"Nggak apa-apa, Ma," jawab Aldo sambil tersenyum.

Laura hari itu memang kebetulan sedang mengambil cuti sehingga ia bisa makan siang bersama dengan mertuanya. Biasanya ia tidak pernah bertemu dengan Mentari. Entah mengapa setiap mereka bertemu selalu timbul pertengkaran. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PELAKOR ITU SAUDARA KEMBARKU    HAPPY EVER AFTER

    Rumah Mentari mendadak ramai, dua kamar tamu terisi dan setiap hari ada saja yang membuat Mentari tertawa geli. Laksmi dan Rembulan dengan semangat membagi tugas. Laksmi merawat Mentari dengan jamu-jamu tradisional buatannya dan juga tak lupa mengoleskan obat buatannya ke perut Mentari.Setiap pagi, Laksmi akan membuatkan kunyit asam sirih untuk Mentari minum setiap hari. Selain itu untuk mengembalikan bentuk tubuh Mentari seperti semula, Laksmi membuat jamu dengan bahan-bahan yang terdiri dari 7 gram daun papaya, daun jinten, 10 gram kayu rapet, 10 gram daun sendok, 7 gram daun iler, 7 gram daun sambilonto dan 7 gram asam Jawa. Semua bahan-bahan ini ia tumbuk halus lalu direbus dalam dua gelas air hingga mendidih. Dan, Mentari mau tidak mau meminumnya sambil memejamkan mata.Belum lagi setiap pagi Laksmi mengoleskan kapur sirih yang campur jeruk nipis sebelum memakaikan bengkung yang panjangnya hampir 7 meter itu di perut Mentari. Dan, meski Mentari merasa sesak, Laksmi benar-benar

  • PELAKOR ITU SAUDARA KEMBARKU    SECOND BABY

    _4 bulan kemudian_Tidak banyak hal yang terjadi dalam waktu 4 bulan. Semua berjalan dengan normal dan juga lancar-lancar saja. Namun, pagi saat akan menjalankan ibadah solat subuh Mentari terkejut melihat ada darah yang menetes, dan ia merasa perutnya terasa sedikit sakit. Perlahan, ia membangunkan Aldo."Mas, perutku sakit..." keluh Mentari. Aldo langsung membuka matanya dan menatap istrinya yang meringis kesakitan. Ia bertambah panik saat melihat ada darah yang mengalir di kaki Mentari."Ya Allah, kita ke rumah sakit sekarang. Tunggu, aku panaskan mobil sebentar."Aldo langsung mengganti pakaiannya, dan ia berlari keluar kamar. Sutinah yang melihat Aldo panik langsung menghampiri."Ada apa, Pak?" tanyanya."Ibu mau lahiran. Cepat bawakan tas yang sudah disiapkan."Untung saja seminggu sebelumnya Laksmi datang dan berinsiatif untuk mengemasi perlengkapan Mentari. Setelah memberikan tas berisi perlengkapan. Sutinah pun membantu Mentari mengganti pakaiannya. Aldo makin panik saat Men

  • PELAKOR ITU SAUDARA KEMBARKU    SHANGHAI

    Shanghai memang terkenal sebagai pusat wisata. Shanghai Centre Theatre adalah salah satunya. Mentari dan Aldo pun memutuskan untuk menikmati hiburan yang berbeda dengan tontonan yang lain. Mereka sangat terhibur dengan pertunjukan acrobat yang mengusung kelas dunia. Penampilan para pemainnya tidak perlu di ragukan.Karena mereka sudah sangat terlatih. Mereka menggunakan gerakan-gerakan yang sangat eksotis, untuk koreografer, Mentari pun merasa sangat terhibur. Karena koreografer yang di sajikan memang sangat mengagumkan. Wisata acrobat ini memang sangat terkenal di China, karena itulah Mentari memilih Shanghai sebagai destinasi Baby Moon mereka.Setelah menikmati tontonan yang menarik, Fengying mengajak mereka ke Pasar malam kuliner Changli.Pasar malam di Shanghai ini sering dikunjungi oleh wisatawan dan penduduk setempat yang rela antri untuk melahap daging ayam dan kebab makanan laut bakar saat mayoritas penduduk di kota itu tertidur lelap. Tempat ini merupakan tempat yang disukai t

  • PELAKOR ITU SAUDARA KEMBARKU    BABY MOON

    Mentari hanya tersenyum dan mendekat kemudian masuk ke dalam pelukan Aldo. Dibiarkannya Aldo membelai perutnya dengan mesra."Mas, jika terjadi sesuatu denganku lalu kau harus memilih, siapa yang akan kau pilih? Aku atau anak kita?" tanya Mentari."Jangan pernah bertanya sesuatu hal yang aku tidak bisa menjawabnya Mentari. Kau dan anakku adalah harta yang terindah dalam hidupku. Aku tidak bisa memilih salah satu dari kalian berdua.""Aku kan hanya bertanya, Mas."Tiba-tiba saja Mentari melihat suami tercintanya itu menitikkan air mata."Jangan, Ri. Aku selalu meminta pada Tuhan supaya kau dan anak kita sehat dan selamat. Aku ingin melihatmu menggendong anak kita. Aku ingin kita merawat dan membesarkan anak kita bersama, kemudian kita akan menua bersama. Kau adalah segalanya buatku Mentari," kata Aldo dengan suara yang bergetar karena air mata. Mentari terharu melihat kesungguhan di mata Aldo. Ia pun memeluk suaminya dengan erat sambil memejamkan matanya."Kau kenapa, Ri? Apa ada yang

  • PELAKOR ITU SAUDARA KEMBARKU    CEMBURU

    Hari ini Aldo dan Mentari tampak rapi. Mereka akan menghadiri pesta pernikahan Kendric sahabat Aldo. Ya, Kendric akan menikah dengan wanita pilihan Sita yang bernama Herlina. Sebenarnya, Aldo sedikit khawatir dengan kondisi Mentari. Tapi, setelah bertanya kepada dokter Elvira , Aldo pun berani membawa Mentari ke pesta pernikahan. Lagipula Mentari juga merasa tidak enak jika tidak menghadiri pernikahan sahabat baik sang suami."Kita hanya sebentar saja di sana ya, sayang. Aku tidak mau kau terlalu lelah. Dan kau juga tidak boleh mengenakan sepatu tinggi. Ingat, dokter Elvira menganjurkan untuk memakai flat shoes.""Iya, Mas. Kita hanya sebentar saja kesana. Setelah itu kita langsung pulang. Lagipula, seminggu ini aku hanya berbaring seharian sambil menonton, aku ingin keluar sebentar saja," kata Mentari.Aldo tersenyum dan memeluk Mentari, perlahan ia mengelus perut Mentari yang masih rata dan mendekatkan wajahnya pada perut sang istri."Hai jagoan papa, kamu harus sehat di perut Mama

  • PELAKOR ITU SAUDARA KEMBARKU    DRAMA MANGGA MUDA

    Ridwan dan Rembulan kebetulan memang sedang berada di rumah hanya tertawa mendengar cerita Aldo tentang sang istri."Mangga muda? Kamu mampir saja kemari, pohon manggaku kebetulan sedang berbuah. Dan, kalau tidak salah ada beberapa yang masih mengkal dan pasti asam rasanya. Mampirlah, biar aku pilih yang muda dan mengkal," kata Ridwan. Aldo langsung bersemangat, ia pun bergegas mengemudikan mobilnya menuju ke rumah Ridwan.Sesampainya di rumah Ridwan, ternyata iparnya itu sudah menunggu."Maaf merepotkan, Wan. Tadinya aku mau mencarinya ke toko buah. Tapi...""Memang begitu wanita jika sedang ngidam," jawab Ridwan sambil tersenyum."Beberapa hari ini, aku memang melihat Mentari sering muntah-muntah. Tapi, aku pikir hanya masuk angin biasa saja. Tiba-tiba tadi pagi ia langsung jatuh pingsan. Aku benar-benar panik.""Kamu harus lebih memperhatikannya. Wanita disaat sedang hamil terlebih di trimester pertama biasanya mudah marah, mudah menangis. Mood nya harus benar-benar kamu jaga.""

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status