Share

AKU BUKAN DIRIKU

29

Aku mulai menjalani hari-hari dengan profesi dobel, sebagai pelayan dan juga sekretaris Tuan Sultan.

Lelah?

Tentu saja. Sangat melelahkan malah, karena pekerjaan rumah tetap kujalani walaupun ada beberapa kelonggaran. Belum lagi di kantor. Aku yang masih kaku, kadang harus bolak-balik mengerjakan pekerjaan yang sama, karena Tuan Sultan tidak puas dengan kinerjaku.

Karena setiap hari lelah bekerja di rumah dan kantor, praktis setiap malam aku langsung tertidur begitu masuk kamar. Hingga tak sempat lagi mengunyah aneka camilan yang kubeli tempo hari. Akhirnya, sekantong kresek besar makanan itu hanya teronggok di atas meja. Mungkin nanti aku akan memberikan kepada Marini atau siapa pun daripada mubazir.

Tak terasa tiga bulan sudah aku menjalani pekerjaan ini. Aku mulai terbiasa dengan ritme kehidupan teratur yang kujalani semenjak bekerja untuk Tuan Sultan.

Naik turun tangga ke kamarnya, bukan lagi hal berat bagiku. Aku bahkan bisa melakukan sambil meloncat-loncat atau berlari k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Hasnah Md
bagus..bagus..bagus..good..good..good.. semuanya bagus dan menarik. Jalan cerita yang mendebarkan memangkinkan semangat untuk terus menerus membaca. bagus dan mantap penceritaannya.. Semakin berdebar-debar dengan jalan ceritanya.. Semoga penulis semakin bersemangat untuk meneruskan aktiviti menulis
goodnovel comment avatar
Asnidar Ummu Syifa
bagus klw Arman tdk dtng² ke Pengadilan biar cpt selesai proses cerainya
goodnovel comment avatar
Zubaidah Zubaidah
aahh...kenapa Ana yg jadi langsing dan cantik aku yg berflower2 hadirin. eleuh...eleuh...eta mantan menta di tampol ku teflon meureun nya...gak mau datang malah baguslah mantan..prosesx malah jd bisa lebih cepat selesai.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status