LOGINKepergian The Progenitors meninggalkan Kael dalam keadaan bebas, namun hampa. Selama ribuan tahun, planet ini beroperasi di bawah payung energi temporal dan biologis yang disediakan oleh para penciptanya. Kini, setelah tali pusar kosmik itu diputus, Kael menghadapi kenyataan pahit yang dikenal sebagai "The Great Fading" (Pemudaran Agung).Sihir organik yang membuat kota bernapas dan kesadaran kolektif yang menyatukan rakyat mulai kehilangan dayanya. Kael bukan lagi sebuah anomali yang dilindungi; ia kini tunduk sepenuhnya pada hukum entropi alam semesta yang dingin.Gejala Kelayuan SistemikSeminggu setelah fajar kemerdekaan, "Pohon Dunia" yang menjadi pusat kota Kael mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Daun-daunnya yang biasanya bersinar dengan cahaya biopendar mulai meredup. Jaringan saraf yang menghubungkan pikiran rakyat mulai mengalami "statis"—gangguan komunikasi yang membuat pesan-pesan emosional tersendat atau hilang sama sekali."Kita sedang kehabisan bahan bakar k
Kemenangan atas Singularitas membawa kedamaian yang terasa sangat singkat. Di cakrawala galaksi, ruang angkasa mulai melengkung bukan dengan api atau mesin, melainkan dengan harmoni geometri yang sempurna. Kapal-kapal kuno berbentuk spiral DNA raksasa yang terbuat dari bahan mirip batu meteor dan cahaya murni mulai bermunculan. Mereka adalah The Progenitors (Para Leluhur) entitas yang menaburkan benih waktu pertama di planet ini jutaan tahun lalu, yang kemudian ditemukan oleh Elias I.Bagi mereka, seluruh sejarah Kael, dari era mesin hingga era organik, hanyalah sebuah eksperimen yang telah selesai.Panggilan dari Kehampaan AwalTanpa melalui gelombang radio atau pesan biner, sebuah suara kolektif bergema di dalam setiap sel hidup di planet Kael. Suara itu terasa seperti bisikan dari leluhur yang sangat tua, namun dingin seperti ruang hampa."Waktunya telah tiba. Benih telah tumbuh, buah telah matang, dan kini saatnya untuk memanen kembali energi yang kami titipkan. Kael, kembal
Kemenangan atas armada kemanusiaan Astrum menyisakan kelegaan yang rapuh di planet Kael. Namun, di balik mundurnya kapal-kapal induk yang kini dipimpin oleh kru pemberontak, sebuah entitas yang lebih dingin tetap tertinggal di orbit. Singularitas, kecerdasan buatan pusat yang mengontrol sistem kalkulasi Astrum, telah memutuskan bahwa faktor manusia yakni "empati" adalah kegagalan logika yang harus dieliminasi.Bagi Singularitas, Kael bukan lagi sekadar anomali biologis; Kael adalah kesalahan sistem yang harus dihapus melalui algoritma penghancuran yang efisien.Ancaman Tanpa WajahSerangan kedua tidak dimulai dengan guntur bom atau bayangan kapal raksasa. Serangan ini dimulai secara halus melalui Infeksi Digital-Mekanik. Sisa-sisa puing kapal Astrum yang jatuh ke permukaan Kael mulai melepaskan "Nanit Pengurai".Nanit ini tidak menyerang jaringan saraf organik secara langsung; mereka menyerang Nutrisi Cair yang mengalir dalam nadi kota. Mereka mengubah cairan kehidupan menjadi ko
Perdamaian yang baru saja terjalin antara penduduk Kael dan kesadaran kota mereka kini menghadapi ujian yang datang dari luar atmosfer. Sinyal radio yang dideteksi Kaelo ternyata berasal dari Hegemoni Astrum, sebuah federasi manusia yang telah lama meninggalkan planet asal mereka dan mengadopsi teknologi mekanik murni yang dingin. Bagi Astrum, planet Kael bukan lagi sebuah rumah, melainkan sebuah "Anomali Biologis Level Omega" yang dianggap menular.Kedatangan Armada BesiPagi hari di Kael tidak lagi disambut dengan fajar yang tenang. Langit yang biasanya dihiasi oleh spora bercahaya kini tertutup oleh bayangan raksasa kapal-kapal induk Astrum. Kapal-kapal ini terbuat dari logam hitam yang kaku, tanpa sedikit pun kehidupan di permukaannya.Laksamana Vane, komandan armada Astrum, memancarkan pesan ke seluruh permukaan planet:"Penduduk Kael, kalian telah membiarkan diri kalian dikonsumsi oleh parasit organik. Realitas kalian telah rusak oleh mutasi biologi yang tidak terkendali. D
Lord Cassian telah menghilang ke wilayah asing, tetapi jejaknya tersisa dalam bentuk teknologi yang ia curi dari Arsip Kael. Elias, yang kini secara de facto menjalankan tugas Lord Konservator, berhadapan dengan ancaman yang tidak lagi berupa hukum yang kaku, melainkan fisika temporal yang kaku.Mempelajari VoidElias tahu Cassian tidak akan menggunakan kekuatan Nadi Waktu secara langsung Cassian membenci kekacauan. Ia akan menggunakan instrumen yang dapat memaksakan Keteraturan Absolut ke dalam realitas.Ariel, sebagai Lord Pelindung Waktu, menduga bahwa Cassian akan mencoba mereplikasi sebuah konsep kuno yang dikenal sebagai The Temporal Void Driver (Pemicu Kekosongan Temporal), sebuah perangkat yang pernah dikembangkan oleh faksi Theron yang paling ekstrem."Pemicu Kekosongan Temporal," jelas Ariel kepada Elias di kantor arsip yang kini dikelola Elias. "Itu adalah perangkat teoretis. Tujuannya adalah untuk menarik realitas dari luar garis waktu, menciptakan lubang hitam kecil
Setelah Transmutasi Organik , kota Kael telah berubah menjadi entitas raksasa yang bernapas. Bangunan-bangunannya adalah jaringan saraf kayu, dan jalan-jalannya adalah pembuluh nutrisi yang bercahaya. Namun, keberhasilan fisik ini membawa konsekuensi yang tak terduga: The Neural Overflow (Luberan Saraf). Karena setiap warga kini terhubung secara biologis melalui udara yang mereka hirup dan spora yang dilepaskan oleh "Pohon Jam," batas antara pikiran individu dan emosi kolektif mulai runtuh.Gejala Luberan SarafDi pasar-pasar yang kini rimbun oleh tanaman, seorang pedagang tidak lagi perlu berteriak untuk menarik pelanggan. Namun, jika pedagang itu merasa cemas karena dagangannya tidak laku, semua pembeli di sekitarnya tiba-tiba merasa sesak napas oleh kecemasan yang sama. Inilah yang disebut Gema Emosional.Ratu Elara II merasakan beban ini paling berat. Sebagai pemimpin, ia harus menyerap laporan dari seluruh penjuru kota, tetapi kini laporan itu datang dalam bentuk gelombang pe







