Share

100

Batari terisak di dada suaminya, ia merasa sedih dengan kenyataan yang baru saja diketahui. Selama ini Batari tidak menaruh prasangka terhadap Suyati dan Ningsih.

"Kamu masih sedih? Maksud aku baik supaya kamu tidak lagi dimanfaatkan di masa depan oleh mereka. Atau kamu mau kita memperkarakan lagi tentang hutang piutang ini?"

Xabier mengusap rambut istrinya yang duduk menyandar padanya.

Batari menarik diri lalu menatap suaminya. Dia menggelengkan kepala. "Tidak usah, saya berusaha ikhlas saja."

Senyum samar di wajah Xabier menandakan kekagumannya pada sang istri. "Tapi, kenapa tidak diperkarakan saja. Mereka telah mengambil apa yang menjadi hak kamu, peninggalan orang tua." Xabier penasaran dengan isi otak istrinya.

Batari kembali menyandarkan kepalanya di dada suaminya. Mereka berada di ruang keluarga.

"Kalau saja dulu saya mendapat warisan itu, mungkin saja saya tidak akan menjadi istri Bapak. Cita-cita saya masa remaja ingin menjadi seorang desainer, saya suka menggambar. Karena k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
andalas emang sok bourjou, pada kalau tuhan mau balikan nasibnya dalam sekejab habislah kau. author kasih hidayah dong tuh andalas
goodnovel comment avatar
Novisi
lanjut yaa... selamat membaca... maaf, tidak teratur up date-nya ada kerjaan lain.
goodnovel comment avatar
lina ardiana
lanjuuut thor sayang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status