Share

45Bab 45: Guru dari Neraka

Author: Bang JM
last update Huling Na-update: 2025-07-06 08:22:19

Awan gelap menyelimuti langit Timur. Di atas menara petir berkilauan ribuan zhang dari tanah, sosok berjubah hitam berlutut di hadapan seorang lelaki tua bermata petir, auranya menusuk tulang.

Ia adalah Kaisar Petir Abadi.

“Li Yuan telah membuka Pilar Dunia Keempat,” ucap suara petir sang kaisar. “Terlalu cepat. Waktunya belum tiba.”

Sosok berjubah itu menunduk. “Perintahkan aku, Tuanku. Akan kurobek tengkoraknya, dan kupajang jantung naga itu di gerbang langit.”

Kaisar Petir Abadi menyipitkan mata. “Tidak, Shen Lie. Untuk Li Yuan, aku hanya butuh satu orang.”

Ia berdiri, lalu menunjuk ke sisi kanan takhtanya. Kabut hitam terbuka, memperlihatkan sosok lelaki tua dengan jubah abu, matanya kosong, wajahnya rusak bekas luka lama.

Tang Yuan.

Guru Li Yuan.

Yang melemparnya ke Jurang Naga Hitam.

Yang dulu bersumpah membimbingnya… lalu menghianatinya.

---

Di tengah hutan mati dekat Kota Tanpa Nama, Li Yuan duduk bersila. Lambang keempat di dadanya masih berdenyut, memberi efek aneh—matanya b
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Bab 56: Ayah yang Dibangkitkan, Pedang yang Ragu

    Bab 56: Ayah yang Dibangkitkan, Pedang yang Ragu_____Langit Yun Tian berubah menjadi merah pekat. Petir menyambar tanpa suara, membelah awan seperti cambuk para dewa. Di tengah pusaran badai, Kaisar Petir Abadi mengangkat satu tangan ke langit. “Kau tidak layak mati oleh tanganku, Li Yuan. Kau harus hancur... oleh rasa yang kau sembah sendiri.”Tubuhnya bersinar, lalu ia menggenggam udara kosong.Suara dentuman terdengar, lalu dari retakan ruang terbuka, muncul pusaran cahaya gelap yang menyerupai gerbang kematian.Dari dalamnya, perlahan keluar satu sosok berjubah ungu gelap, rambutnya panjang terikat, dan mata tajam yang dulu selalu penuh kasih.Li Yuan membeku.Napasnya tercekat. “Ayah...?”Yue Lian menutup mulutnya. “Itu… roh ayahmu yang telah dibangkitkan paksa.”Feng Qiyan bergetar. “Itu bukan hidup. Itu... alat. Kaisar Petir memanggilnya dari jurang kemat

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Bab 55: Waktu yang Membeku, Darah yang Menolak Takdir

    Bab 55: Waktu yang Membeku, Darah yang Menolak TakdirLangit dipenuhi bayangan raksasa.Tujuh kapal udara milik Sekte Waktu melayang di atas reruntuhan Pulau Kabut, tubuhnya sebesar gunung, mengeluarkan suara gemuruh seperti suara gendang langit yang dipukul para dewa.Dari tiap kapal, turun cahaya berputar, lalu muncullah tiga sosok berselimut jubah hitam, tubuh mereka seperti bayangan yang tidak dipengaruhi cahaya matahari.Feng Qiyan menelan ludah. “Itu mereka… Tiga Penatua Abadi dari Sekte Waktu.”Yue Lian menggenggam gagangnya erat. “Mereka... bisa membekukan waktu. Bahkan napasmu bisa berhenti jika kau melihat mata mereka terlalu lama.”Li Yuan berdiri di depan, angin meniup jubahnya. “Bagus. Aku ingin tahu bagaimana rasanya melawan waktu itu sendiri.”---Salah satu tetua melangkah maju. Tubuhnya tinggi, wajahnya tidak tampak dari balik kerudung hitam, hanya matanya yang seperti j

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Bab 53: Sistem Ketiga dan Pilihan yang Tak Terucap

    Bab 53: Sistem Ketiga dan Pilihan yang Tak TerucapLangit bergetar.Bumi menangis.Dan di tengah Pulau Kabut yang telah runtuh sebagian, Li Yuan berdiri dikelilingi pusaran energi hitam dan merah darah.Bola kristal hitam yang ia sentuh kini telah berubah wujud—menjadi sebuah intalasi simbolik: lima cincin melayang-layang, memutar pelan seperti roda takdir, dengan satu mata naga terpejam di tengahnya. “Sistem Ketiga…” gumam Feng Qiyan, suaranya serak oleh ketakutan dan kekaguman.Yue Lian menatap simbol itu dengan napas tersendat. “Itu bukan kutukan, bukan warisan… tapi bentuk keinginan dari kekosongan.”Li Yuan membuka mata.Matanya bukan lagi hitam, tapi gelap… seperti kehampaan itu sendiri. “Aku mengerti sekarang,” katanya, suaranya tenang namun menghantam kesadaran siapa pun yang mendengarnya. “Sistem Pertama: Peningkatan. Sistem Kedua: Kutukan. Tapi yang ini…”Ia mena

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Bab 54: Tiga Pertanyaan dari Benda Asal

    Bab 54: Tiga Pertanyaan dari Benda AsalBenda Asal berdiri di tengah Pulau Kabut, tubuhnya menjulang seperti gunung. Tak memiliki wajah, tak memiliki suara, namun kehadirannya memecahkan udara. Setiap langkahnya membuat langit mengerut dan bumi berdetak.Yue Lian mundur dua langkah, tubuhnya menggigil. “Makhluk itu bukan bagian dari dunia. Bahkan para dewa pun tak bisa menyentuhnya.”Feng Qiyan mencengkeram gulungan jimat di dadanya, tapi tahu jimat itu sia-sia. “Itu... sumber dari semua sistem. Sebelum Dewa Pertama menciptakan aturan, sebelum naga ada... dia sudah ada.”Li Yuan menatap raksasa itu, mata hitamnya memantulkan cahaya kabut. “Kalau begitu, biar aku bicara dengannya.”---Dunia berhenti.Benda Asal tak mengeluarkan suara, tapi pikirannya menembus langsung ke dalam batin Li Yuan. Waktunya tak bergerak, kabut berhenti, dan hanya ada satu suara... suara kesunyian itu sendiri.

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Bab 52: Pulau Kabut dan Tanda Anomali

    Bab 52: Pulau Kabut dan Tanda AnomaliKabut pekat menyelimuti laut timur selama tiga hari penuh.Seluruh pelaut, bahkan mereka yang memiliki teknik penglihatan roh, kehilangan arah. Kompas spiritual berputar tanpa kendali. Udara asin terasa berat, seolah membawa bisikan dari masa silam.Di Menara Utara, seorang penjaga laut menggigil saat melihat peta kuno di tangannya bersinar merah.“Pulau Kabut muncul lagi...” bisiknya, lalu buru-buru membunyikan lonceng peringatan sembilan kali berturut-turut—sebuah kode kuno bahwa anomali tingkat asal telah bangkit.---Di sisi lain dunia, Li Yuan berdiri di pelabuhan tua. Angin laut menampar jubahnya, membawa bau kematian dan kehampaan.Yue Lian berdiri di belakangnya. “Kau yakin mau ke sana? Bahkan para tetua dunia takut menyebut namanya.”Li Yuan mengangguk pelan. “Dulu Dewa Murni menyebut kata anomali. Dan sekarang, sebuah pulau yang tak pernah ada dalam catatan sp

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Bab 51: Dewa Murni Turun ke Dunia

    Bab 51: Dewa Murni Turun ke DuniaLangit di atas dunia kultivasi mulai menunjukkan retakan.Garis-garis cahaya keemasan mengalir seperti sungai yang mengalir ke bawah dari celah dimensi. Di tengahnya, sesosok makhluk muncul perlahan, tubuhnya membentuk siluet manusia—tapi terlalu tinggi, terlalu sempurna untuk disebut manusia.Ia tidak memiliki wajah, namun dari balik “kepala”-nya, muncul cahaya berbentuk mahkota, memancarkan aura kekal.“Akhirnya... dunia ini cukup matang,” suara entitas itu mengalir tanpa mulut, masuk langsung ke dalam hati semua makhluk hidup.Orang-orang dari empat penjuru dunia terdiam. Kultivator tahap tinggi merasakan napas mereka dicekik. Binatang buas menjerit panik dan lari ke gua-gua terdalam. Langit Yun Tian pun goyah.Di puncak gunung terpencil, Li Yuan menghentikan latihan dalam.Feng Qiyan berlari mendekat, napas memburu. “Li Yuan! Celah langit muncul di empat titik! Ini bukan ha

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status