Share

Pertemuan di Balik Kabut Darah

Auteur: Bang JM
last update Dernière mise à jour: 2025-07-28 12:13:23

Bab 82: Pertemuan di Balik Kabut Darah

Kabut merah pekat menggantung di udara seperti tirai neraka. Tanah bergemeretak, udara terasa berat, dan di tengah kehancuran yang mulai menyelimuti Alam Naga Kuno, Li Yuan berdiri tegap dengan tombak hitamnya yang kini berdenyut seperti detak jantung naga.

"Ada sesuatu yang bangkit dari balik segel…" gumamnya sambil memicingkan mata ke arah lembah retak yang kini menganga seperti mulut raksasa.

Ayumi melompat turun dari tebing, darah mengalir dari pelipisnya namun sorot matanya tetap tajam. "Kau merasakannya juga, ‘kan? Aura itu… itu bukan milik Jin Mian."

"Benar," jawab Li Yuan pendek. "Ini... milik naga ketujuh."

Tiba-tiba, kabut terbelah.

Dari balik gumpalan darah pekat, sesosok makhluk tinggi berkulit abu-abu gelap muncul. Ia mengenakan jubah berbahan sisik naga tua, dan kedua matanya merah menyala seperti bara api.

“Li Yuan,” suara beratnya menggelegar, “Kau akhirnya sampai pa
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Pertemuan di Balik Kabut Darah

    Bab 82: Pertemuan di Balik Kabut DarahKabut merah pekat menggantung di udara seperti tirai neraka. Tanah bergemeretak, udara terasa berat, dan di tengah kehancuran yang mulai menyelimuti Alam Naga Kuno, Li Yuan berdiri tegap dengan tombak hitamnya yang kini berdenyut seperti detak jantung naga."Ada sesuatu yang bangkit dari balik segel…" gumamnya sambil memicingkan mata ke arah lembah retak yang kini menganga seperti mulut raksasa.Ayumi melompat turun dari tebing, darah mengalir dari pelipisnya namun sorot matanya tetap tajam. "Kau merasakannya juga, ‘kan? Aura itu… itu bukan milik Jin Mian.""Benar," jawab Li Yuan pendek. "Ini... milik naga ketujuh."Tiba-tiba, kabut terbelah.Dari balik gumpalan darah pekat, sesosok makhluk tinggi berkulit abu-abu gelap muncul. Ia mengenakan jubah berbahan sisik naga tua, dan kedua matanya merah menyala seperti bara api.“Li Yuan,” suara beratnya menggelegar, “Kau akhirnya sampai pa

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Kelahiran Tanda Emas

    Bab 81: Kelahiran Tanda EmasLangit menggulung hitam seperti tinta tumpah. Di bawahnya, Li Yuan berdiri di atas reruntuhan kuil kuno yang baru saja mereka rebut dari tangan Jin Mian. Tubuhnya penuh luka, darah menetes dari pelipis hingga rahangnya, namun matanya memancarkan api yang tak kunjung padam."Segel dimensi keempat telah terbuka," ujar Ayu Ran perlahan, menatap pilar batu yang retak memanjang. "Langit akan retak... dan naga ketujuh—mungkin sudah sadar."Sret.Li Yuan menarik napas dalam-dalam. Di balik keheningan, ada bisikan gaib yang menusuk telinganya. Bukan suara manusia. Bukan pula suara makhluk suci. Itu… suara yang sama saat dia nyaris tenggelam dalam Jurang Naga Hitam dulu—saat pertama kali dia melihat sosok naga bersayap emas dengan mata seperti pusaran bintang."Apakah kalian merasakannya?" tanya Li Yuan pada kelompoknya. Di belakangnya, Lu Tian, Luo Ying, Jenderal Hei Long, dan Mei Ling saling pandang.Lu Tian

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Tujuh Nafas Naga

    Bab 80: Tujuh Nafas Naga Langit di atas Jurang Naga Hitam telah retak. Cahaya merah darah dan kilatan biru es bercampur, menyelimuti cakrawala dengan aurora kacau yang tidak berasal dari dunia fana. Segel dimensi telah hancur—bukan sebagian, tapi sepenuhnya terbuka—dan dari dalam kehampaan itu muncul suara-suara purba, desir nafas makhluk-makhluk yang pernah dimeteraikan ribuan tahun lalu. Li Yuan berdiri di ujung tebing, napasnya berat. Tubuhnya penuh luka setelah bentrokan brutal dengan Jin Mian. Meskipun sang penjaga dimensi itu berhasil dipukul mundur berkat intervensi Bai Qian dan kedatangan sekutu lama mereka, Pangeran Xu Wu dari Klan Awan Kelam, pertarungan itu telah mengubah segalanya. "Apa itu... yang kita bebaskan?" tanya Bai Qian pelan, pandangannya terpaku pada pusaran energi di langit. Xu Wu melangkah maju, mengenakan jubah perak gelap yang berkibar oleh tekanan spiritual. "Itu bukan sekadar portal dunia lain.

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Tiga Nafas Terakhir Jin Mian

    Bab 79: Tiga Nafas Terakhir Jin Mian --- Langit malam di atas pegunungan Fengyan tampak seperti lautan tinta yang dikoyak-koyak oleh kilatan petir merah darah. Cahaya petir menyapu tanah yang hancur, memperlihatkan tubuh-tubuh tergeletak dan medan yang kini penuh luka dan bara. Aroma darah dan abu bercampur di udara, menusuk hidung seperti cambuk kutukan purba. Li Yuan berdiri dengan nafas memburu. Tubuhnya dipenuhi luka dan tatapannya menyorot tajam ke depan. Di hadapannya, Jin Mian—dahulu komandan besar Istana Surgawi Timur, kini makhluk separuh naga terkutuk—berlutut dengan napas berat. Tubuh Jin Mian ditutupi sisik hitam yang retak-retak, seolah energi yang mengalir di dalamnya mulai kehilangan kendali. "Aku… belum selesai," desis Jin Mian, darah hitam menetes dari sudut bibirnya. Li Yuan mengangkat pedang Warna Langit yang kini bergetar seolah merespons aura kematian. Di belakangnya, Ayami berdiri d

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Tangisan Darah di Negeri Langit

    Bab 78: Tangisan Darah di Negeri LangitLangit retak belum sembuh sepenuhnya ketika Li Yuan dan rombongannya tiba di Negeri Langit, tanah yang mengambang di atas awan dengan tujuh gerbang cahaya penjaga dimensi. Negeri ini dulunya adalah wilayah suci tempat para penjaga naga bermeditasi, tetapi sekarang hanya tersisa reruntuhan dan bisikan magis dari masa lalu."Ini tempat lahirnya legenda naga ketujuh," kata Ayu Qing perlahan, menatap reruntuhan pilar berukir aksara kuno.Li Yuan melangkah maju. Tanah di bawah kakinya bergetar seiring aura kekuatan yang mengalir dari dalam tubuhnya—panggilan darah keturunan naga ketujuh mulai membangkit. Ia tak bisa lagi mengelak.“Aku merasa seperti... pernah ke sini,” bisik Li Yuan, jari-jarinya menyentuh pahatan relief di salah satu pilar. Sosok naga dengan tujuh tanduk tergambar jelas, melilit bintang-bintang dan meneteskan darah dari matanya.“Itu dia,” ujar Tuan Wu, mendekat sambil membawa gulungan

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Tujuh Nafas Naga, Satu Kematian

    Bab 77 – Tujuh Nafas Naga, Satu KematianLangit kembali merapat seolah luka raksasa yang menganga telah dijahit paksa. Namun serpihan energi dimensi masih beterbangan seperti kaca patah, menyayat apapun yang dilewatinya. Li Yuan berdiri di tengah reruntuhan, wajahnya pias dan tubuhnya berdarah-darah. Di belakangnya, para pengikutnya bertahan dengan nafas tersisa, tatapan mereka tertuju pada satu titik.Jin Mian.Sosok itu melayang perlahan di udara, tubuhnya terbungkus aura emas bercampur hitam pekat. Di balik topeng peraknya, suaranya menggema dingin, “Kau pikir membuka segel akan membuatmu menang, Li Yuan? Justru kau yang mempercepat kehancuran dunia ini.”Li Yuan menatapnya tanpa berkedip. “Segel itu menyembunyikan lebih dari kehancuran. Itu menyimpan rahasia—naga ketujuh, naga yang tidak tunduk pada langit, maupun kegelapan.”Tiba-tiba, tanah di bawah mereka bergetar hebat. Celah dimensi yang sebelumnya menutup, terbuka kembali. Tapi

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status