Share

Sayap Tulang Surya

Author: Bang JM
last update Last Updated: 2025-06-16 08:27:42

Bab 16: Sayap Tulang Surya

____

Petir menyambar langit.

Langkah Lei Wuhen begitu ringan, tapi setiap jejaknya membakar udara. Tanah tempat ia berdiri menghitam, menebar listrik yang mematikan. Jubah petirnya menggelepar, dan dari matanya, cahaya biru menembus langit.

“Kau belum layak membawa segel langit dan naga dalam satu tubuh,” katanya.

Li Yuan menggenggam gagang pedangnya. “Kau pikir aku minta semua ini? Ini takdirku. Dan kalau takdir ini membawaku bertarung denganmu, maka ayo.”

Feng Qiyan menarik napas. “Yuan, orang ini... bukan manusia.”

Li Yuan melirik sekilas. “Aku juga tidak.”

ZRAAAAK!

Lei Wuhen bergerak. Tubuhnya lenyap secepat kilat, muncul kembali tepat di belakang Li Yuan. Tangan kirinya mengarah ke dada, berusaha mencabut salah satu segel dari tubuh Li Yuan.

CRASH!

Kilatan emas memancar dari dada Li Yuan, menahan tangan Lei Wuhen.

“Segel ini tidak untukmu,” kata Li Yuan p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Pewaris Darah Kaisar

    Bab 17: Pewaris Darah Kaisar ____ Tiga hari berlalu sejak pertarungan Li Yuan dan Lei Wuhen. Gunung tempat mereka bertarung telah retak, dan sebagian kawah masih memancarkan cahaya keemasan. Aura dari sayap Tulang Surya meninggalkan bekas di tanah, seperti cap langit yang tak bisa dihapus. Di sebuah gua tersembunyi, Li Yuan terbaring dengan tubuh penuh perban, napas masih berat. Yue Lian duduk di dekatnya, memeras kain basah dan menempelkannya ke dahinya. “Kau tidur tiga hari seperti orang mati. Masih ingin bertingkah pahlawan?” gumamnya pelan, nyaris seperti berbicara pada diri sendiri. Li Yuan membuka mata perlahan. “Kalau aku mati... setidaknya aku diselimuti tanganmu.” Yue Lian melemparkan kain ke wajahnya. “Bukan waktunya bercanda.” Di seberang gua, Feng Qiyan duduk bersila, matanya menatap kosong ke arah api kecil. “Ada sesuatu y

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Sayap Tulang Surya

    Bab 16: Sayap Tulang Surya____Petir menyambar langit.Langkah Lei Wuhen begitu ringan, tapi setiap jejaknya membakar udara. Tanah tempat ia berdiri menghitam, menebar listrik yang mematikan. Jubah petirnya menggelepar, dan dari matanya, cahaya biru menembus langit.“Kau belum layak membawa segel langit dan naga dalam satu tubuh,” katanya.Li Yuan menggenggam gagang pedangnya. “Kau pikir aku minta semua ini? Ini takdirku. Dan kalau takdir ini membawaku bertarung denganmu, maka ayo.”Feng Qiyan menarik napas. “Yuan, orang ini... bukan manusia.”Li Yuan melirik sekilas. “Aku juga tidak.”ZRAAAAK!Lei Wuhen bergerak. Tubuhnya lenyap secepat kilat, muncul kembali tepat di belakang Li Yuan. Tangan kirinya mengarah ke dada, berusaha mencabut salah satu segel dari tubuh Li Yuan.CRASH!Kilatan emas memancar dari dada Li Yuan, menahan tangan Lei Wuhen.“Segel ini tidak untukmu,” kata Li Yuan p

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    16:Rahasia Darah Langit

    Bab 15: Rahasia Darah Langit___Langit Yun Tian kembali cerah. Pilar Dunia Kedua telah turun, tapi kedamaian hanya bertahan sekejap.Li Yuan masih berlutut, tubuhnya gemetar. Kedua simbol di dadanya—naga ungu dan naga emas—berpijar kuat, seolah tak ingin padam. Di sekelilingnya, tetua-tetua langit berbisik-bisik dalam ketakutan.“Dua segel dalam satu tubuh... mustahil…” gumam seorang sesepuh berjanggut putih.Namun Penguasa Langit, ibu dari Ling Xueyin, tetap berdiri tegak, tatapannya menusuk seperti pisau.“Li Yuan,” katanya tegas. “Kau harus tahu... sejak dua ribu tahun lalu, tak ada satu pun yang mampu menampung dua segel Pilar Dunia tanpa kehilangan jiwanya.”Li Yuan terengah. “Tapi aku... masih di sini.”“Karena kau bukan manusia biasa,” sahut Penguasa Langit dingin. “Kau adalah bagian dari sesuatu yang seharusnya sudah musnah.”Feng Qiyan menggertakkan gigi. “Maksudmu... klan naga langit?”Pe

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    15:

    Bab 15: Luka dari Langit Li Yuan masih berlutut saat Pilar Dunia Kedua lenyap dalam cahaya emas. Udara kembali tenang, badai menghilang, dan langit Yun Tian cerah seolah tak terjadi apa-apa. Namun di balik kedamaian itu, awan gelap baru mulai menggulung. “Apa maksudmu... mata yang memburuku?” tanya Li Yuan, menatap Penguasa Yun Tian. Wanita berambut perak itu menatapnya tajam. “Kaisar Petir Abadi. Penguasa Langit Timur. Ia bukan hanya musuh klanmu… tapi musuh seluruh darah naga yang masih hidup.” Ling Xueyin maju cepat. “Jadi dia masih hidup?” Penguasa Yun Tian mendengus. “Sayangnya. Dia tidak pernah mati. Hanya menghilang setelah Perang Langit berdarah itu. Tapi segel kedua adalah kunci... yang akan membangunkannya.” Li Yuan berdiri perlahan. “Apa dia... yang membantai klan naga langit?” Penguasa itu tak menjawab. Justru Feng Qiyan yang melangkah ma

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    14:Negeri di Atas Awan

    Bab 14: Negeri di Atas AwanSetelah mengalahkan Bai Wuchang dan membuka segel keempat, kekuatan Li Yuan meningkat pesat. Aura naga dalam tubuhnya menjadi semakin padat, dan simbol di dadanya bersinar seperti bara api ungu.Namun kemenangan itu hanya awal dari perjalanan panjang. Pilar Dunia kedua berada di tempat yang nyaris mustahil dicapai: Langit Yun Tian, negeri yang melayang di atas awan ribuan zhang dari permukaan bumi.“Aku masih menganggap tempat itu dongeng,” kata Feng Qiyan sambil menggulung peta kuno. “Tapi ayahmu mencatatnya dengan darahnya sendiri. Pilar kedua memang ada di sana.”Li Yuan menatap peta yang terbuat dari kulit naga. Di bagian tengahnya, tergambar pilar batu menjulang di atas daratan yang melayang di langit. Tertulis dengan tinta emas: Yun Tian, Gerbang Kedua Langit.“Ada satu jalan menuju ke sana,” bisik Yue Lian. “Tapi…”Feng Qiyan menoleh cepat. “Tapi apa?”Yue Lian menghela napas, lalu meng

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    13:Pilar Pertama—Gerbang Langit Kuno

    Bab 13: Pilar Pertama—Gerbang Langit Kuno Tiga hari berlalu sejak duel dahsyat itu. Salju di lembah telah mencair sebagian, namun bekas luka dari pertempuran antara Li Yuan dan Feng Qiyan masih tampak jelas: tanah menghitam, pohon tumbang, dan udara dipenuhi aroma darah serta abu. Li Yuan duduk bersila di atas batu datar, tubuhnya dipenuhi luka yang mulai mengering. Aura ungu pekat masih menyelimuti tubuhnya. Di sekelilingnya, simbol naga terus berputar pelan. Yue Lian berdiri di dekat perapian kecil sambil mengaduk ramuan. "Ramuan ini akan mempercepat pemulihan energi spiritualmu," ujarnya sambil menuangkan cairan berwarna hijau gelap ke dalam cawan tanah liat. "Tapi efek sampingnya… mimpi buruk selama tiga malam." Li Yuan mengambil cawan itu dan meneguk tanpa ragu. "Lebih baik mimpi buruk daripada mati dalam perjalanan." Feng Qiyan mendekat, mengenakan jubah baru berwarna merah tua. Di punggu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status