Share

Chapter. 2

"Nyonya Sandra, tuan muda aditya sudah datang" ucap Yosef pada perempuan yang dia panggil Sandra tersebut.

Nyonya Sandra menoleh ke arah Yosef dan pemuda di sampingnya, raut yang begitu sedih menyelimuti seluruh wajahnya dengan tangan sedikit bergetar tak mau melepaskan genggaman pada tangan pria yang sedang tertidur tak berdaya itu.

Aditya memandang lekat wajah pria yang berbaring itu, dia tertegun dan sangat terkejut, karena pria itu adalah ayahnya, ayah kandungnya, ayah yang selama ini begitu dia benci, tetapi saat melihatnya dengan keadaan seperti ini, Aditya pun sejenak menjadi luluh dan merasa sangat kasihan.

Nyonya Sandra tak berbicara sepatah katapun, air matanya terus mengalir deras, apalagi saat melihat kepada Aditya, air matanya tak sanggup dia bendung lagi dan menangis sejadi-jadinya.

"Jika bukan karena keadaan ayahmu, aku tak sudi bertemu denganmu, hingga mati pun aku tak pernah menginginkan kehadiranmu, tapi kamu tetaplah darah daging suamiku, aku tahu kamu tidak bersalah, tetapi hatiku tidak bisa dipaksa untuk menerimamu" ucap Nyonya Sandra dengan tangisan yang terdengar begitu pilu.

Aditya hanya diam, dia tak mau melawan seorang wanita bernama Sandra ini, karena dia tahu perempuan ini aslinya baik dan penyabar hingga Aditya tak pernah sekalipun menyimpan kata-kata kasar perempuan ini di dalam hatinya, karena kesalahan ada pada ayah dan ibu kandungnya yang telah berselingkuh dari Sandra hingga menjadikannya seorang anak yang berstatus anak haram, anak dari hasil perselingkuhan ayah dan ibunya yaitu Aletta dulu saat bekerja sebagai sekretaris di perusahaan Tuan Fajar ayah kandungnya itu.

"Ta-tapi untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku ingin meminta tolong padamu Aditya, tolonglah ayahmu, tolonglah kembalilah ke rumah dan jadilah pewaris perusahaan kami, aku membutuhkanmu, ayahmu membutuhkanmu, karena jika besok kamu tidak muncul, maka perusahaan akan direbut oleh adik-adikku, yaitu pamanmu yang gila harta dan kekuasaan itu" ucap Sandra lagi dan masih dengan isak tangis yang terdengar memilukan.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Aditya bersuara dan memberanikan bertanya pada Sandra atau siapa pun yang mau menjawab pertanyaan di ruangan tersebut.

"Tuan semalam ditusuk seseorang saat sedang berada di pusat perbelanjaan bersama nyonya Sandra" jawab Yosef.

Aditya begitu tercengang, kejadian yang seperti di film-film itu terjadi pada kehidupanya dan ayahnya mengalami kebrutalan dari orang-orang tak bertanggung jawab tersebut.

"Dirampok?" Tanya Aditya.

"Bukan Tuan, sepertinya, sengaja ada orang yang menyuruh mereka berdua membunuh ayah anda serta nyonya Sandra, karena mereka tidak mengambil apapun dan seolah sudah menargetkan, saat kami lengah mereka langsung bertindak" jawab Yosef lagi sekaligus memberi penjelasan.

"A-pa? Dibunuh? Di dalam mall yang seramai itu, mereka berani bertindak?" Aditya terus bertanya, karena dia tak mempercayai ucapan Yosef tersebut, tetapi Yosef hanya mengangguk, membenarkan setiap pertanyaan dari Aditya, hingga Aditya Pun merasa lemas.

"Mereka manusia-manusia laknat, berani membunuh suamiku di depan mataku sendiri, seolah mereka tahu jika besok suamiku tidak hadir maka perusahaan suamiku akan jatuh kepada orang lain, untuk itulah dalam situasi kritis ini, aku begitu membutuhkanmu Aditya, maukah kamu menjadi penolong kami? Aku lebih ikhlas memberikan warisan suamiku padamu, karena kamu putranya, darah dagingnya, daripada memberikan pada mereka yang merupakan salah satu dalang dari pembunuhan ayahmu" ucap nyonya Sandra, dengan tatapan penuh amarah.

  

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ucing Ucay
pagi-pagi udah penuh bawang nih cerita ^^
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status