"Kemampuanku terbatas membuat Ayah tertawa, tetapi jika Adik Mei tidak keberatan maka aku juga akan berusaha sekuat tenaga untuk mendidik Adik Mei. " Ucap Qing Lan dengan rendah hati.
"Suamiku, Lan'er masih muda dan baru saja sembuh. Bagaimana jika Mei'er , aku yang mendidiknya? " Tanya Nyonya Lu. "Nyonya Lu berpengetahuan luas dan lebih berpengalaman dibandingkan dengan Lan'er. Lan'er pikir, memang tugas ini lebih cocok untuk diberikan pada Nyonya Lu. " Tambah Qing Lan. Qing Yang melihat putrinya dan menganggukkan kepalanya, putrinya memang sudah berubah menjadi lebih dewasa. Qing Yang awalnya hanya ingin mengetes sikap putrinya. Jika Qing Lan menerima tugas ini tanpa ragu ragu maka orang orang akan menyimpulkan bahwa Qing Lan besar kepala karena dipuji oleh orang orang atas sikapnya. Tetapi karena Qing Lan bersikap rendah hati, tidak haus akan pengakuan dan sadar dengan kemampuan sendiri sehingga membuat Qing Yang memandang putrinya dengan cara yang baru. Setelah itu, karena Qing Mei baru saja datang dari desa jadi walaupun dia berusaha terlihat anggun namun jika dibandingkan dengan sikap yang ditunjukkan oleh Qing Lan, mereka berdua terlihat seperti langit dan bumi. Semakin diamati maka semakin terlihat perbedaannya, Nyonya Besar Qing juga tersenyum dengan puas melihat cucu kandungnya berubah menjadi lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Qing Lan makan dengan tenang dan tampak tidak peduli dengan kondisi di sekitarnya, hanya fokus dengan makanannya. Namun sudut matanya melirik bahwa pelayan terdekat Nyonya Lu, Bibi Gui pergi secara diam diam. Qing Lan berhenti sejenak dan memanggil Xingyue, lalu Xingyue langsung berlari untuk mendekatinya. Qing Lan menempelkan bibirnya di telinga Xingyue. "Ikuti Bibi Gui, mungkin saja akan ada pemandangan indah." Bisik Qing Lan. Xingyue merasa bingung dengan perintah dari Nona nya tapi berhubung Nona nya sudah memerintahkan maka tidak ada gunanya untuk membantah. Xingyue pun keluar secara diam diam dan mengikuti Bibi Gui, Qing Lan sesekali mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Nyonya Lu dengan senyum rumit yang tak dapat dimengerti maksudnya. Hal ini membuat Nyonya Lu merasa serba salah dan tidak nyaman sampai akhirnya merasa tidak tahan lagi dan menghentikan makannya. "Qing Lan, apakah kamu tidak nyaman? Kenapa kamu melihatku secara terus menerus? " Tanya Nyonya Lu dengan nada agak kesal. Qing Lan tidak terkejut ketika dituduh seperti itu tetapi tetap dengan elegan meletakkan sumpitnya dan menundukkan kepalanya lalu menjawab, "Pepatah mengatakan bahwa jika baru saja kembali dari ambang kematian maka harus tersenyum kepada Ibu setiap tiga suapan. Hal ini Lan'er ketahui dari salah satu buku kuno, Lan'er meminta maaf jika membuat Nyonya Lu merasa tidak nyaman. " Ucap Qing Lan dengan sedih lalu menyeka air matanya. "Sudahlah, kenapa begitu sensitif? Ada baiknya jika Lan'er memperhatikanmu terus, Lan'er begitu berbakti dan mengikuti tradisi. Tentu saja adalah hal yang baik! " Balas Nyonya Besar Qing dengan ketus ke arah Nyonya Lu. "Maafkan aku, Ibu. Aku terlalu berpandangan sempit. " Balas Nyonya Lu pada Nyonya Besar Qing walaupun di dalam hatinya kesal dengan Qing Lan. Sementara Qing Lan menyeka "air matanya" dan kembali fokus pada makanannya, sebelum akhirnya makanannya habis dan dia samar samar melihat Xingyue kembali dengan terburu buru dari luar. Xingyue membisikkan sesuatu pada Qing Lan dan senyum di wajahnya semakin merekah, kali ini tidak hanya ditujukan pada Nyonya Lu saja melainkan pada Qing Mei juga. "Nenek, sebelumnya aku baru saja lolos dari kematian. Maukah nenek menemaniku berjalan jalan menikmati pemandangan indah di taman?" Tanya Qing Lan dengan kilatan licik di matanya. Nyonya Besar Qing tidak melihat kilatan itu dan hanya menepuk tangan cucunya lalu menganggukkan kepalanya dengan bahagia. Sekarang perhatian semua orang tertuju pada Qing Lan alih aih Qing Mei. Qing Mei yang baru datang saja seperti diabaikan, tidak peduli sebagus apa baju yang dia gunakan tetap saja tidak bisa dibandingkan dengan Qing Lan. Qing Lan menggandeng Neneknya dengan hati hati, tetapi Nyonya Lu melihat ini sebagai peluang. "Mei'er baru saja tiba di sini, bagaimana jika membawanya juga untuk berkeliling? " Tanya Nyonya Lu. Nyonya Lu sudah bersiap siap untuk berdebat karena yakin bahwa Qing Lan akan menolak dan pada saat itu Nyonya Lu akan menjelekkan Qing Lan. Tetapi tidak disangka sangka, Qing Lan setuju tanpa syarat bahkan dengan senyum cerah di wajahnya. "Tentu saja, dengan adanya Adik Mei maka halaman ini akan menjadi semakin ramai. " Balas Qing Lan. Qing Mei dengan ragu ragu berjalan di samping Nyonya Besar Qing dan ingin menggandeng nya seperti yang dilakukan oleh Qing Lan tetapi Nyonya Besar Qing menolak sehingga membuat Qing Mei merasa malu. Selain itu Qing Mei berjalan agak di belakang tampak seperti pelayan dari Nyonya Besar dan Nona Pertama dari Kediaman Perdana Menteri. Qing Lan tersenyum penuh kemenangan kala merasakan hal ini. Di masa lalu, itulah yang dia rasakan. Sekarang Qing Mei sedang merasakan apa yang Qing Mei lakukan pada Qing Lan di kehidupan lalu. Namun semua ini baru permulaan, balas dendam yang sebenarnya masih jauh dari ini! Sesampainya di taman, pemandangannya benar benar indah tetapi terdengar suara yang vulgar. Desahan pria dan wanita yang bercampur satu sama lain dari balik semak semak terdengar cukup jelas. "Hmh.... lebih cepat lagi! " Jerit sang wanita seolah olah sedang berada di dalam rumah mereka sendiri. Walaupun Nyonya Besar sudah agak tua tetapi pendengarannya belum bermasalah. Nyonya Besar perlahan lahan berjalan ke semak semak lalu membukanya. Sepasang pria dan wanita berzina terlihat dengan jelas, tubuh mereka yang polos tanpa sehelai pakaianpun membuat mereka merasa panik dan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. "Bukankah ini adalah Pelayan Nyonya Lu, Bibi Gui?! " Tanya Qing Lan dengan terkejut lalu menutupi mulutnya seolah olah dunianya terguncang oleh fakta ini. "Kalian.... Kalian sangat berani untuk berzina di Kediaman Perdana Menteri! " Kecam Nyonya Besar dengan marah. Qing Lan langsung meraih tangan neneknya dan mengelus punggung neneknya dengan lembut untuk menenangkan. "Nenek jangan marah, marah bisa merusak kesehatan Nenek yang berharga. " Hibur Qing Lan. "Nyonya Besar , kami benar benar tidak sengaja! Kami benar benar telah difitnah! " Seru Bibi Gui merangkak ke arah Nyonya Besar. "Bibi Gui, bagaimana mungkin bisa difitnah? Baru sesaat kamu menjerit dengan begitu bahagia, apakah ini fitnah? " Tanya Qing Lan dengan polos. Bibi Gui dan pria itu, penjaga kandang kuda Kediaman Perdana Menteri berusaha untuk mengklarifikasi diri mereka tidak bersalah. Sementara Qing Lan berjalan menjauh untuk menghindari pemandangan yang tidak pantas. Kemudian terdengar keluhan orang orang yang datang untuk menyambut Qing Mei ketika melihat pemandangan yang vulgar ini. Kemudian terdengar suara jeritan yang tak tertahankan ketika melihat pemandangan ini. Qing Lan yang sedang menonton dari samping dengan tenang tiba tiba terkejut dengan tuduhan yang ditujukan kepadanya. "Qing Lan yang mengatur semua ini untukku!" Tuduh Bibi Gui.Qing Lan yang sedang setengah mengantuk tiba tiba langsung tersadarkan sepenuhnya oleh suara Xingyue yang nyaring, terlebih lagi dengan apa yang disampaikan oleh Xingyue bahkan membuatnya lebih terkejut lagi. Qing Lan langsung tersadar sepenuhnya dan bangkit untuk membersihkan diri sebentar lalu berganti pakaian. Tentu saja tidak membutuhkan waktu lama baginya untuk memilih pakaian. Terutama karena dirinya sendiri tidak memiliki banyak pakaian yang layak, jadi dia segera berlari keluar untuk melihat Ayahnya yang sedang membaca laporan keuangan keluarga selama beberapa tahun belakangan ini. Dahi Ayahnya berkerut dalam dan Qing Lan tahu bahwa pasti ada kesalahan yang dibuat oleh Nyonya Lu dalam pencatatan itu. "Lan'er memberi salam kepada Ayah! " Seru Qing Lan. "Lan'er, kamu sudah tiba! Ayo, Ayah akan mengajakmu untuk pergi melihat dunia luar. " Balas Qing Yang. Qing Lan menganggukkan kepalanya dan tidak bisa menahan perasaan antusias yang bergejolak di dalam dadanya. Sulit untuk
Xingyue berteriak ketika didorong sampai terjatuh dan Bibi pengantar makanan dari dapur utama itu mendobrak pintu lalu menunjuk Qing Yang sebelum akhirnya melihat dengan jelas siapa yang sedang duduk makan bersama dengan Qing Lan. "Maafkan..... Maafkan aku Tuan! " Seru Bibi itu langsung membenturkan kepalanya di tanah dengan keras. "Begitu lancang! Apakah di kediaman ini sudah tidak ada aturan lagi?! " Tanya Qing Yang dengan kemarahan yang meledak ledak. "Jangan marah, Ayah. Kemarahan akan merusak kesehatanmu. " Ucap Qing Lan menghibur Ayahnya. "Sam.... Nona pertama benar Tuan! Harap redakan amarah Tuan! " Seru Bibi itu hampir saja menyebut Qing Lan sebagai sampah. Tetapi Qing Yang tidak bodoh dan kemarahan Qing Yang hampir meledak pada saat ini, Qing Yang menendang keranjang yang dibawa oleh Bibi itu lalu menunjukkan beberapa tulang ikan dan tulang ayam serta nasi yang telah menguning. Qing Yang berjongkok sementara Bibi itu gemetar ketakutan ketika melihat Qing Yang menyadari
"Lan'er memberi salam kepada Ayah. " Ucap Qing Lan dengan sopan dan lembut. "Bangunlah, jangan terlalu sungkan. " Balas Qing Yang membantu putrinya untuk berdiri. Lalu Qing Yang melihat sekeliling halaman putrinya yang begitu kosong dan sepi. Tetapi Qing Lan berpura pura tidak menyadari perhatian Ayahnya. "Maafkan Lan'er karena tidak bisa menyiapkan banyak hal untuk menyambut Ayah. " Ucap Qing Lan dengan penyesalan. "Apakah biasanya halaman mu selalu sekosong ini? " Tanya Qing Yang mengerutkan dahinya. "Hm, sejak beberapa tahun belakangan ini Nyonya Lu berkata bahwa Kediaman Perdana Menteri kita harus menjadi panutan bagi orang orang sehingga harus banyak berhemat agar Ayah tidak dipersulit oleh orang orang di Pengadilan Istana. " Jawab Qing Lan dengan polos. "Omong kosong! Sejak kapan aku membutuhkan kalian untuk hidup menderita agar orang orang tidak menyerang ku?! Apakah aku tidak mampu? " Tanya Qing Yang dengan kesal. "Ayah jangan marah, niat Nyonya Lu sangat
Tongkat kayu diangkat lalu kedua orang itu dipukul bersama sama, suara jeritan yang mengoyak hati bergema di sana dan membuat hati orang orang yang mendengarnya bergetar tak karuan. Entah karena ketakutan ataupun kengerian. Keduanya yang menggunakan pakaian putih perlahan lahan memiliki warna lain di punggung mereka, yaitu merah darah. Darah mengalir dan membasahi seluruh pakaian mereka tanpa menyisakan sepetak lahan bersih. Bibi Gui menjerit dari suara yang lantang sampai suaranya habis, keringat mengalir deras dari tubuhnya dan membasahi lantai. Sementara pelayan pria itu menangis dengan keras seperti anak kecil yang membuat semua orang terganggu. Nyonya Lu yang tidak tahan dengan darah, sekarang dipaksa untuk melihat hal ini dengan mata kepalanya sendiri sehingga tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa mual dan pusing. Sebelum akhirnya Nyonya Lu pun pingsan, untung saja ada suaminya yang menangkap dengan sigap. Qing Yang langsung meminta pelayan untuk membawa Nyonya
Seluruh pasang mata tertuju pada Qing Lan pada saat ini tetapi Qing Lan tidak buru buru untuk mengklarifikasi dirinya sendiri. Walaupun awalnya terkejut tetapi ketika mendengar tuduhan tak berdasar ini, Qing Lan tidak bisa menahan tawanya. "Bibi Gui benar benar tahu bagaimana caranya bercanda. Tadi pagi, Bibi Gui ingin menghukum ku tanpa alasan yang jelas tetapi aku menolak dengan alasan bahwa Nenek telah menungguku. Mungkin......... karena ini Bibi Gui menuduhku dengan alasan tak masuk akal ini. " Ucap Qing Lan. Semua orang menganggukkan kepalanya dan merasa bahwa perkataan Qing Lan ini masuk akal, lagipula reputasi Qing Lan sebagai wanita bodoh sudah terkenal, bagaimana mungkin bisa merencanakan rencana yang begitu cermat? "Lagipula, nenek melihatnya bersama denganku. Bagaimana mungkin aku bisa merencanakan semua ini dengan begitu cermat? " Tanya Qing Lan. "Benar sekali, pelayan ini mengatakan omong kosong! Menuduh majikan dengan tuduhan palsu dan berzina akan mendapatkan hukuma
"Kemampuanku terbatas membuat Ayah tertawa, tetapi jika Adik Mei tidak keberatan maka aku juga akan berusaha sekuat tenaga untuk mendidik Adik Mei. " Ucap Qing Lan dengan rendah hati. "Suamiku, Lan'er masih muda dan baru saja sembuh. Bagaimana jika Mei'er , aku yang mendidiknya? " Tanya Nyonya Lu. "Nyonya Lu berpengetahuan luas dan lebih berpengalaman dibandingkan dengan Lan'er. Lan'er pikir, memang tugas ini lebih cocok untuk diberikan pada Nyonya Lu. " Tambah Qing Lan. Qing Yang melihat putrinya dan menganggukkan kepalanya, putrinya memang sudah berubah menjadi lebih dewasa. Qing Yang awalnya hanya ingin mengetes sikap putrinya. Jika Qing Lan menerima tugas ini tanpa ragu ragu maka orang orang akan menyimpulkan bahwa Qing Lan besar kepala karena dipuji oleh orang orang atas sikapnya. Tetapi karena Qing Lan bersikap rendah hati, tidak haus akan pengakuan dan sadar dengan kemampuan sendiri sehingga membuat Qing Yang memandang putrinya dengan cara yang baru. Setelah it