Home / Romansa / PEMBALASAN DENDAM SANG PUTRI PERDANA MENTERI / Chapter 4 - Pemindahan Kekuasaan

Share

Chapter 4 - Pemindahan Kekuasaan

Author: Nyx
last update Huling Na-update: 2025-09-06 07:50:46

Seluruh pasang mata tertuju pada Qing Lan pada saat ini tetapi Qing Lan tidak buru buru untuk mengklarifikasi dirinya sendiri. Walaupun awalnya terkejut tetapi ketika mendengar tuduhan tak berdasar ini, Qing Lan tidak bisa menahan tawanya.

"Bibi Gui benar benar tahu bagaimana caranya bercanda. Tadi pagi, Bibi Gui ingin menghukum ku tanpa alasan yang jelas tetapi aku menolak dengan alasan bahwa Nenek telah menungguku. Mungkin......... karena ini Bibi Gui menuduhku dengan alasan tak masuk akal ini. " Ucap Qing Lan.

Semua orang menganggukkan kepalanya dan merasa bahwa perkataan Qing Lan ini masuk akal, lagipula reputasi Qing Lan sebagai wanita bodoh sudah terkenal, bagaimana mungkin bisa merencanakan rencana yang begitu cermat?

"Lagipula, nenek melihatnya bersama denganku. Bagaimana mungkin aku bisa merencanakan semua ini dengan begitu cermat? " Tanya Qing Lan.

"Benar sekali, pelayan ini mengatakan omong kosong! Menuduh majikan dengan tuduhan palsu dan berzina akan mendapatkan hukuman cambuk dan pengasingan! " Perintah Nyonya Besar Qing dengan marah.

Nyonya Lu tertegun melihat pemandangan yang tidak masuk akal ini sementara Perdana Menteri Qing merasa sangat malu saat melihat pemandangan ini. Terutama karena hal ini disaksikan oleh keluarga besar mereka, bagaimana mungkin mereka masih memiliki wajah untuk berkata sebagai kediaman dengan peraturan paling ketat?

"Cepat pakai pakaian kalian! " Bentak Qing Yang dengan marah.

"Lu Shiniang, betapa baiknya kamu dalam mendidik pelayan mu! " Hardik Nyonya Besar kepada Nyonya Lu.

Nyonya Lu langsung ketakutan dan menundukkan kepalanya, Qing Yang ingin melindungi istrinya juga tidak bisa pada akhirnya. Bagaimanapun urusan rumah tangga semacam ini memang sudah seharusnya menjadi tanggung jawab Nyonya Lu.

Sekarang terjadi hal memalukan semacam ini di hadapan banyak orang yang membuat Kediaman Perdana Menteri kehilangan wajah. Jadi wajar saja jika Nyonya Besar merasa marah.

"Maafkan aku Ibu, aku akan segera menghukum dan mengusir mereka. " Ucap Nyonya Lu dengan gemetar.

"Jangan, Nyonya! Hamba telah setia kepada Nyonya selama puluhan tahun, tolong pertimbangkan kebaikan ini! " Seru Bibi Gui berusaha memohon pada Nyonya Lu dan meraih lengan pakaian Nyonya Lu.

Tetapi Nyonya Lu mengibaskan lengan pakaiannya dengan kejam sehingga Bibi Gui terjatuh ke tanah dengan keras.

"Jangan anggap dirimu bisa lolos dari tanggung jawab dengan ini saja. Aku ingin kamu merenungi kesalahanmu dengan menyalin sutra selama satu bulan penuh di aula leluhur! " Perintah Nyonya Besar.

Tiba tiba Qing Lan maju dan memberi hormat pada Nyonya Besar dan berkata, "Nenek, Nyonya Lu memang tidak bisa lepas dari tanggung jawab tetapi kesalahan ini tidak bisa dianggap sepenuhnya kesalahan Nyonya Lu. Beberapa orang yang diperlakukan dengan ketulusan hati justru dimanfaatkan untuk hal yang buruk. Selama ini Nyonya Lu begitu sibuk sampai sampai tidak bisa memperhatikan semua orang dengan jelas, belum lagi di masa depan harus bertanggung jawab pada pendidikan Adik Mei. Jika Nyonya Lu dikurung di Aula Leluhur maka pendidikan Adik Mei akan tertunda. " Ucap Qing Lan dengan bijaksana.

Nyonya Lu terkejut ketika mendengar pembelaan yang dilontarkan oleh Qing Lan bahkan tampak memeriksa berkali kali apakah ada yang salah dengan kata kata Qing Lan atau tidak.

Sementara Qing Yang yang sejak tadi ingin membela istrinya akhirnya sudah melihat peluang untuk membelanya.

"Apa yang dikatakan oleh Lan'er benar, Ibu. Bagaimana jika memberikannya hukuman sebagai tahanan rumah selama tiga bulan? " Tanya Qing Yang.

Nyonya Besar menghela nafas dan memegang kepalanya tampak pusing sebelum akhirnya berkata, "Baiklah, kalian atur saja. Aku lelah dan ingin beristirahat." Ucap Nyonya Besar lalu dipapah oleh pelayan setia Nyonya Besar.

Semua orang memberi hormat pada kepergian Nyonya Besar sebelum akhirnya Nyonya Besar berhenti dan berbalik badan lalu menunjuk Nyonya Lu.

"Karena Lu Shiniang merasa begitu lelah sampai tidak mampu merawat diri sendiri maka tidak ada salahnya membagi tugas. Keuangan rumah tangga dan penertiban pelayan akan diserahkan kepada Lan'er, tahun ini Lan'er sudah berusia 15 tahun dan sebentar lagi akan menikah. Membiarkannya berlatih di sini tentu saja agar tidak mempermalukan reputasi Kediaman Perdana Menteri, bagaimana? " Tanya Nyonya Besar dengan idenya yang mendadak.

Nyonya Lu merasa hampir serangan jantung di sana karena kejutan dari Nyonya Besar ini, Qing Yang memandang putrinya dari atas sampai bawah dan menilai.

"Kemampuan Lan'er terbatas, namun niat Nenek sangat baik. Lan'er akan berusaha keras untuk memenuhi ekspektasi Nenek dan Ayah, mohon bimbingan dari Nyonya Lu. Selama tiga bulan ini, Lan'er akan mengambil alih urusan ini untuk sementara dan setelahnya Nyonya Lu bisa mengurusnya kembali. " Ucap Qing Lan dengan rendah hati dan sadar diri.

"Baiklah, diputuskan seperti ini saja. Istriku, nanti kamu serahkan semua urusan kepada Lan'er dan ajari dia dengan baik !" Perintah Qing Yang.

Semua orang pada akhirnya berbahagia, hanya Nyonya Lu yang terpuruk dalam kesedihan. Pelayannya telah mempermalukan martabatnya sehingga harus dihukum cambuk 20 kali sebelum akhirnya diusir dari kediaman.

Sementara pelayan pria itu dicambuk 20 kali juga namun dikirim ke pengasingan yang jauh. Nyonya Lu juga harus menjalani tahanan rumahnya selama tiga bulan dan menyerahkan semua kekuasaannya kepada Qing Lan.

Hanya dalam satu hari, Qing Lan mampu membalikkan semuanya sekaligus. Keberuntungannya memang sangat baik, karena sejak awal Qing Lan memang sudah tahu bahwa Bibi Gui dan penjaga kandang kuda itu berzina tetapi tidak tahu sejak kapan tepatnya hal itu dimulai.

Jadi, Qing Lan hanya bisa bertaruh dengan meminta Xingyue untuk mengikuti Bibi Gui. Namun tidak menyangka bahwa takdir memang berpihak kepadanya dan membuatnya mampu membalikkan keadaan seperti ini.

Setelah ini, hukuman untuk Bibi Gui dan Pelayan pria itu akan dilaksanakan dan disaksikan oleh semua orang. Tetapi Qing Lan dengan Qing Mei belum menikah sehingga tidak layak untuk melihat hal semacam ini, jadi mereka kembali ke halaman mereka masing masing.

Qing Lan akhirnya bisa melepaskan jubahnya dan menghela nafas lega, dia juga tidak perlu mempertahankan postur tubuh sempurna miliknya lagi di dalam halaman rumahnya.

"Nona, kamu sangat mengesankan! Kamu seperti menjadi orang yang berbeda! " Puji Xingyue.

"Xingyue, sejak aku mengambil jalan ini maka tidak akan ada hari tenang lagi di masa depan. Di antara aku dan Nyonya Lu, tidak akan bisa didamaikan lagi. " Ucap Qing Lan menatap jauh dengan tatapan kosong.

"Tidak peduli apakah jalan di depan sulit dilewati atau mudah dilewati, Xingyue pasti akan selalu bersama dengan Nona. " Ucap Xingyue dengan polos dan menganggap bahwa Nonanya hanya sekedar cemas saja.

Tetapi tidak begitu, jalan ke depan memang tidak mudah. Tapi walaupun tidak mudah, Qing Lan masih ingin mencobanya sekuat tenaga. Di masa lalu dia tunduk pada takdirnya begitu saja dan sekarang sudah muncul kesempatan baru, bahkan jika jalan ke depan sulit, dia masih akan mengubah seluruh takdirnya!

Sekarang yang perlu dia lakukan adalah memutuskan hubungan pertunangan yang telah dibuat dari sejak dia masih kecil dengan Li Xuan, Adipati Li. Namun hal ini pasti tidak akan dapat dilakukan dengan mudah jadi dia perlu membuat perencanaan yang matang terlebih dahulu.

Di sisi lain, Bibi Gui dan Pelayan pria itu, sekarang diikat ke atas papan kayu dalam posisi tengkurap dan ada dua orang pelayan yang membawa tongkat kayu untuk mencambuk mereka. Hal ini disaksikan oleh semua orang dewasa dalam keluarga Besar Perdana Menteri Qing.

Sementara Qing Lan dengan tidak sabar menunggu untuk pertunjukkan selanjutnya yang akan mengaduk aduk kekuasaan di dalam Kediaman Perdana Menteri.

Qing Lan melangkah masuk ke dalam Paviliunnya yang sederhana lalu memikirkan sebuah rencana cemerlang untuk langkah selanjutnya, senyum miring terbit di wajahnya yang indah.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
snowmoon
mantapp gas teruss
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • PEMBALASAN DENDAM SANG PUTRI PERDANA MENTERI   Chapter 75 - Berkemas

    “Kalau begitu maka aku harus cepat, jangan sampai nenek menungguku untuk waktu yang lama. “Ucap Qing Lan dengan gelisah. Qing Lan berpura pura terkejut, jadi Qing Lan buru buru untuk bangkit tetapi pada akhirnya terjatuh di ranjang karena tubuhnya yang lemah. “Hati hati, Nona Sulung. “ Ucap Bibi Xu dengan terkejut. Alhasil Qing Lan berjalan dipapah oleh Bibi Xu dan Xingyue sampai di hadapan Nyonya Besar. Qing Lan baru akan berlutut sebelum akhirnya langsung dicegah oleh Nyonya Besar.“Kamu jangan berlutut dulu, keadaanmu belum membaik. “ Ucap Nyonya Besar dengan perhatian.“Terima kasih atas kebaikan, nenek. Lan'er tidak patuh dan tidak tahu aturan sehingga harus melakukan ini. “ Balas Qing Lan dengan rendah hati. “Anak yang baik dan kasihan… jangan menyalahkan diri sendiri lagi. Nenek sudah memikirkannya dan nenek sudah setuju untuk kamu pergi ke Kuil secepatnya. “Ucap Nyonya Besar akhirnya mengatakan tujuannya. “ Benarkah? Kalau begitu maka Lan'er akan pergi pada esok hari. Se

  • PEMBALASAN DENDAM SANG PUTRI PERDANA MENTERI   Chapter 74 - Panggilan Mendesak?

    Hati Nyonya Besar seolah olah terpukul oleh perkataan ini dan mengingatkannya pada satu orang. Nyonya Besar merogoh kantung uangnya lalu meletakkan beberapa tael perak di tangan peramal tua itu. “Tidak perlu, Nyonya. Pria tua ini meramal untuk kepuasan hati. Jika melihat bencana yang bisa dihindari tetapi tidak dihindari maka membuat pria tua ini kecewa. “ Ucap peramal tua itu dengan bijaksana. Lalu, peramal tua itu pun berjalan pergi ke arah yang berlawanan dengan kereta kuda milik Nyonya Besar. Meraba raba jalan dengan tongkat tuanya yang susah lapuk. Namun, tidak sekalipun peramal tua itu menoleh ke belakang untuk melihat kereta Nyonya Besar lagi seolah olah mereka tidak memiliki hubungan yang tersisa lagi. Nyonya Besar melirik ke arah kepergian peramal tua itu dan memikirkan hal ini dalam dalam, sikap peramal tua itu benar benar sudah menyentuh hatinya. “Kirimkan perintah untuk Lan'er bersiap pergi ke Kuil ! Bencana tidak boleh sampai tiba di keluarga kita. “Perintah Nyonya

  • PEMBALASAN DENDAM SANG PUTRI PERDANA MENTERI   Chapter 73 - Ramalan

    Tubuh Qing Lan langsung membeku kala mendengarkan suara ini, suara ini sama sekali tidak asing baginya. Hanya saja dia menolak untuk mempercayainya. Tidak lama kemudian dia merasakan setetes air hangat menetes di wajahnya. Semakin lama menjadi semakin banyak air yang menetes, itu adalah air mata. Qing Lan bisa merasakan bahwa orang ini memeluknya dengan sangat kuat dan gemetar, seolah olah ingin melindunginya tetapi sudah terlambat. “Jangan menangis… “Hibur Qing Lan. Qing Lan mengulurkan tangannya dan berusaha meraba wajah pria yang memeluknya ini, dia menyeka air mata pria itu dan mengingat bentuk wajahnya. Qing Lan memiliki dugaan di dalam hatinya, tetapi tetap saja tidak berani untuk menyatakannya dengan lantang. Ketika jari jemari Qing Lan yang sedingin es bertemu dengan setetes air mata yang hangat itu, Qing Lan langsung tersadar dan terbangun. Qing Lan duduk dengan terengah engah dan menatap ke sekeliling lalu merasakan bahwa jantungnya berdebar dengan hebat. Qing Lan m

  • PEMBALASAN DENDAM SANG PUTRI PERDANA MENTERI   Chapter 72 - Kehangatan Yang Terlambat

    Semua orang langsung mengalihkan pandangan mereka kala mendengar suara ini dan melihat seorang gadis yang terbaring dengan bibir pucat dan suara serak. “Aku ingin berdoa di Kuil. “ Lirih Qing Lan sekali lagi. Qing Lan sudah sadar dan langsung menyatakan keinginannya dengan lantang, tepat sekali pada saat Tabib itu mengatakan hal ini. Suasana dan waktu dia mengatakan ini sangat pas sampai sampai Qing Lan merasa bahwa semua ini adalah takdir langit. Sehingga dirinya bisa sadar di saat yang tepat dan langsung menyatakan keinginannya. Hati Nyonya Besar pasti akan tersentuh oleh ketulusannya. Benar saja, tatapan Nyonya Besar mulai berkaca kaca kala mendengarkan permintaan lirih dari Qing Lan. “Nenek… ketika berdoa maka hatiku tenang. Seolah olah ada kekuatan tak terlihat yang menguatkanku. Bisakah nenek membiarkanku mengasingkan diri di kuil? “Tanya Qing Lan sekali lagi. Seolah olah Qing Lan sangat berharap pada hal ini yang membuat Nyonya Besar semakin terharu. “ Gadis bodoh, kena

  • PEMBALASAN DENDAM SANG PUTRI PERDANA MENTERI   Chapter 71 - Sakit Parah

    Xingyue memandang Qing Lan tidak mengerti dengan maksud perkataan Qing Lan. Qing Lan tersenyum lembut dan tidak marah dengan Xingyue yang agak lambat. Qing Lan mengulurkan tangannya dan mengadakan ngacak rambut Xingyue lalu menjelaskan maksudnya. “Aku sengaja untuk membuat diriku sakit, setelah ini kamu akan memanggil tabib. Pada saat itu kita akan memiliki alasan untuk pergi ke Kuil. “ Jelas Qing Lan “Nona… ini akan merusak kesehatanmu? Apakah kita…. Apakah kita tidak memiliki cara lain yang lebih baik? “Tanya Xingyue tergagap. “Tidak ada cara lain yang lebih baik dari ini lagi. Terkadang… kita memang harus sedikit berkorban untuk tujuan besar. “Jawab Qing Lan tersenyum sedih. Xingyue menganggukkan kepalanya dan tidak mengatakan apapun lagi, tidak lama kemudian Qing Lan berjalan menuju ke kamar mandinya. Di bak mandinya sudah berisikan air dingin dengan bunga bunga yang harum, lalu dia melepaskan pakaiannya sehelai demi sehelai. Hingga tak menyisakan apapun, hanya menunjukkan

  • PEMBALASAN DENDAM SANG PUTRI PERDANA MENTERI   Chapter 70 - "Itulah tujuanku"

    Kelima orang itu langsung mengangguk dan menjawab dengan serempak, “Kami bersedia! ““Bagus, karena aku sudah menyiapkan tugas masing untuk kalian semua. Sekarang kalian tutup pintu dan jendela, lalu duduk. “Perintah Qing Lan. Pintu dan jendela ditutup rapat rapat, memastikan bahwa tidak mungkin ada orang yang bisa mencuri dengar di halaman mereka.Lalu kelima pelayannya duduk berjejer di depannya dan menatapnya dengan rasa penasaran. “ Baiklah aku mulai, sebelumnya aku telah mengatakan kepada Yang Mulia bahwa statusku sebagai Nona bangsawan tidak memperbolehkan ku untuk pergi. ““Maka dari itu, aku akan membuat sebuah drama yang mengatakan bahwa aku sakit karena kecemasan dan kerinduan pada Ayahku. ““Aku akan pergi ke Kuil di luar kota dan mengasingkan diri untuk waktu yang lama sembari menyembuhkan diri sendiri. ““Tetapi sebenarnya di sana, akan ada utusan Yang Mulia yang menjemputku. Jadi untuk menyempurnakan kebohongan ini aku membutuhkan bantuan kalian. ““Yang pertama adalah

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status