Share

Bab 12. Tertampar

Tiba-tiba Hasan menarik tangan Devi dengan keras yang menimbulkan bekas kemerahan di pergelangan tangannya.

Dia coba melepaskan pegangannya namun tidak juga terlepas, genggaman Hasan terlalu kuat. Cobaan macam apa lagi ini. Baru aja belum ada sehari dia merasakan hangatnya kasih sayang. Kini malah seperti ini.

"Ayo pulang!" ajaknya penuh penekanan dan bola matanya melotot ke arah Devi.

"Tapi, Mas. Ini kalau gak dihabiskan akan kena denda," lirih Devi sambil mengarah ke meja makan yang masih setengah lauk belum terjamah, bukan karena apa tapi takutnya nanti malah kena denda.

"Sudah seperti ini, kamu masih mikirin perut?" tanyanya dengan wajah mengejek.

"Mas! Aku cuman kasihan kalau nanti akan bayar dobel." Devi mencoba mengingatkan konsekuensinya.

"Ha ha ha, kasihan katamu! Lantas saat kamu bikin anak dengan orang lain otak kamu kemana? Mana belas kasihmu?" Dia menjawab dengan menghentakkan tangan Devi.

Sakit? Tentu saja sakit, itu yang dirasakan Devi, bukan lagi karena tangannya melai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status