Share

Bima dan Tomi Ternyata...

Laki-laki itu, dia malah berangsur pergi meninggalkan aku sendirian di ruangan ini. Entah akan kemana dia. Nggak ada rasa empati sedikit pun.

Disaat rasa sakit pun mulai semakin menggebu, seketika itu beberapa orang datang menghampiriku. Mereka dokter dan juga suster yang sepertinya hendak akan memeriksakan kondosiku.

“Sebenarnya Wulan ini sakit apa, Dok. Kok berulang kali dia mengeluh sakit di area kepala?” tanyanya pada laki-laki yang berpenampilan ala dokter.

“Menurut dari hasil pemeriksaan, pasien ini menderita gangguan pada sel otak, namun tidak terlalu parah. Saya sarankan pasien untuk beristirahat dan jangan memikirkan sesuatu apapun terlebih dahulu. Untuk resep obatnya sudah saya persiapkan,” jelas Dokter membeberkan.

“Tapi dia akan sembuh kan, Dok, saya takut keadaannya malah semakin memburuk?” tanyanya lagi seakan cemas dengan keadaanku.

“InsyaAllah. Kita berdoa saja semoga keadaan pasien bisa kembali sembuh total. Kalau begitu saya permisi.” Setelah mengucap hal itu Dokter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status