Home / Fantasi / PENDEKAR KAISAR RASKAR / BAB 115 : Kegaduhan (Part 5)

Share

BAB 115 : Kegaduhan (Part 5)

Author: Hamfa Merman
last update Last Updated: 2025-05-18 09:01:01

Tatapan berdenyut dengan cepat melihat ke arah Harka Tarung yang tiba-tiba juga terlihat mempunyai perubahan situasi yang jelas. Kenyataannya memang demikianlah bahwa Harka Tarung juga mulai merasa aneh.

“Hei…. Apa kau merasa kalau kita berdua ini seperti orang yang tidak bisa mengendalikan emosi gitu, kah? Ini jelas-jelas tidak seperti diri kita yang biasanya. Mungkinkah kau tidak merasa ada yang aneh?” tanya Harka Tenang melalui pesan telepatinya kepada Harka Tarung dan dengan cepat membuat Harka Tarung benar-benar terkejut.

Pria garang tersebut yang sebelumnya ingin sekali segera menghancurkan Harka Tenang tiba-tiba harus terdiam manakala diberikan sebuah pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu dari perkara yang juga mengganjal di dalam hatinya.

“Hmm…. Apa maksudnya dia bertanya tentang sesuatu yang ada di pikiranku? A–apa mungkin dia juga merasakan ada sesuatu yang salah juga di dalam dirinya sendiri? Mustahil! Tidak mungkin sesuatu yang baru saja masuk ke dalam pikiranku secar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 117 : Kegaduhan (Part 7)

    Selain kelompoknya Dirto Buras dan bawahannya itu, semua orang yang ada di sana diam-diam saling bertukar pikiran melalui pesan telepatinya yang kurang lebih merasa ada yang aneh dengan semua kejadian yang baru saja selesai beberapa saat yang lalu itu.Kebingungan mereka semua tentunya didasarkan kepada fakta kalau mereka telah berada di dalam Bola Abadi hampir dalam waktu yang bersamaan dengan dua orang licik dan Raskar yang sejak tadi sudah menguasai Bola Abadi ini.Dengan demikian, mereka yang tahu betul dengan hubungan antara dua orang licik tersebut dengan Raskar merasa seperti secara paksa dibuat bingung dan bimbang terkait tingkah laku daripada ketiga orang tersebut yang terasa aneh.Ada sebagian yang berasumsi kalau semua perselisihan dan perdebatan di antara ketiga orang tersebut sebelumnya hanyalah sandiwara yang digunakan untuk memicu konflik berkepanjangan di antara semua orang yang ada di dalam Bola Abadi tersebut.Namun, tidak sedikit pula yang skeptis dengan asumsi liar

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 116 : Kegaduhan (Part 6)

    “Apa lagi memangnya selain mundur dan kembali duduk dengan tenang di tempat kita sebelumnya, hah?! Hanya itu saja yang paling bisa aku pikirkan sebagai solusi untuk penyelesaian masalah huru-hara yang kau ciptakan ini!”“Hah…? Sudah aku bilang tidak perlu menyalahkanku terus-menerus! Lagi pula, kau sendiri juga tidak mampu mengendalikan diri gara-gara melihat tatapan matanya Raskar juga, kan?! Kita berdua memang pada kenyataannya sedang dijebak oleh bocah terkutuk itu sejak awal tadi dan ini semua bukanlah salahku!”“Hmph…! Kalau bukan karena ulahmu sendiri yang terlalu berlebihan malah menatapnya, kita berdua pasti tidak akan terjerumus dalam ilusi dan pengaruh jurus yang kemungkinan besar dibuat oleh Raskar itu sendiri!”“Cuih…! Terserah kau saja kalau begitu! Aku sudah benar-benar bosan terus-menerus berdebat dengan orang menyebalkan sekali seperti dirimu ini. Menyebalkan sekali!”“Hmph…! Apakah kau pikir aku tidak berpikiran yang serupa sepertimu, begitu? Aku juga sudah bosan dari

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 115 : Kegaduhan (Part 5)

    Tatapan berdenyut dengan cepat melihat ke arah Harka Tarung yang tiba-tiba juga terlihat mempunyai perubahan situasi yang jelas. Kenyataannya memang demikianlah bahwa Harka Tarung juga mulai merasa aneh.“Hei…. Apa kau merasa kalau kita berdua ini seperti orang yang tidak bisa mengendalikan emosi gitu, kah? Ini jelas-jelas tidak seperti diri kita yang biasanya. Mungkinkah kau tidak merasa ada yang aneh?” tanya Harka Tenang melalui pesan telepatinya kepada Harka Tarung dan dengan cepat membuat Harka Tarung benar-benar terkejut.Pria garang tersebut yang sebelumnya ingin sekali segera menghancurkan Harka Tenang tiba-tiba harus terdiam manakala diberikan sebuah pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu dari perkara yang juga mengganjal di dalam hatinya.“Hmm…. Apa maksudnya dia bertanya tentang sesuatu yang ada di pikiranku? A–apa mungkin dia juga merasakan ada sesuatu yang salah juga di dalam dirinya sendiri? Mustahil! Tidak mungkin sesuatu yang baru saja masuk ke dalam pikiranku secar

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 114 : Kegaduhan (Part 4)

    Meski begitu, ada sesuatu yang membuat dia sendiri semakin waspada dengan perasaan penuh kebingungan terkait dengan perubahan situasi yang ada di depan matanya saat ini.“Tetap tenang di tempat kalian masing-masing dan jangan bergerak gegabah! Jika memang mereka semua sebenarnya mengincar kita, tentu saja kita semua pasti sudah siap sedia untuk melawan balik musuh-musuh kita semua ini!”“Namun, aku juga masih meragukan itu. Keterkaitan di antara mereka semua lebih rumit daripada yang telah aku bayangkan sebelumnya. Bisa jadi, mereka semua sebenarnya adalah satu kelompok yang sama sebelum kedatangan kelompok kita di Bola Abadi ini!”Dirto Buras dengan serius memberikan respon dan arahan yang jelas sehingga langsung bisa dengan mudah dimengerti oleh semua orang yang ada di sana dengan kompak dan juga sangat berhati-hati di dalam hatinya.Jelas sekali kalau dugaannya tidak bisa dikatakan benar dan salah juga sebab hubungan antara mereka semua sebelumnya memang ada kerja sama sebelum semu

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 113 : Kegaduhan (Part 3)

    “Hmph…! Apa kau pikir aku takut denganmu, hah?! Tidak sama sekali dan kau harus ingat itu baik-baik! Meski kau tidak percaya, semuanya akan terbukti nantinya. Hanya saja, tidak untuk sekarang!”“Ha-ha-ha…! Omong kosong belaka lagi! Kau hanyalah pengecut semata yang terus-menerus saja membuat berbagai macam alasan palsu hanya untuk menutupi seluruh bagian tubuhmu yang takut denganku ini!”“Aku tidak pengecut, dasar bocah bodoh! Lihatlah pakai matamu baik-baik orang-orang yang ada di sekeliling kita saat ini! Apa kau pikir mereka tidak akan menyingkirkan kita berdua apabila kita terlalu lemah untuk melindungi diri sendiri masing-masing, hah?! Jawab pertanyaanku ini!”“Hmph…! A–aku juga sudah tahu hal sepele semacam ini sejak awal tadi. Sudah aku bilang berulang kali untuk tidak mengaitkan masalah ini lagi dengan topik-topik lainnya. Sudah cukup sekian omonganmu itu. Sekarang, jadi bertarung atau tidak?”Kedua orang licik tersebut malah sibuk dengan perdebatan di antara mereka sendiri de

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 112 : Kegaduhan (Part 2)

    Kepatuhan terhadap Dirto Buras bukan hanya sekedar kebetulan dalam menjalankan tugas melainkan sebuah kepercayaan yang sudah dibentuk bersama-sama selama beberapa lama waktu yang mereka lalui bersama.Dirto Buras bukanlah pemimpin kelompok yang bodoh dan amatir juga. Dia sudah lumayan lama memiliki pengalaman di dalam bidang kepemimpinan dengan para bawahannya yang cukup patuh dan cakap sekali tersebut.Dengan begitu, tidak ada komentar yang meragukan lagi karena perkataan Dirto Buras sudah seperti titah seorang Kaisar yang tidak bisa dianggap remeh atau sebatas omong kosong belaka saja itu pun tidak boleh sama sekali.Alhasil, mereka semua sadar kalau pasti ada maksud tertentu dibalik semua hal yang tidak mereka ketahui ini dengan leluasa membuat semua orang menerima kenyataan yang cukup membingungkan tersebut.Tatapan mata semua orang dengan begitu cepat tertuju kepada Raskar sekilas sebelum mengalihkan pandangannya dengan cepat menuju ke arah posisi Harka Tenang dan Harka Tarung se

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 111 : Kegaduhan (Part 1)

    Raskar perlahan-lahan mencoba berdiri dengan tegak lurus seolah-olah tidak ingin menunjukkan kepada semua orang yang ada di sana bahwasanya sedang tertekan sekali jauh di dalam batinnya.Dia berdiri dengan perlahan-lahan hingga tegak lurus tanpa memberikan kesempatan kepada semua orang yang ada di sana untuk mengetahui isi hatinya yang sedikitnya semakin rumit.“Sudahlah…! Aku hanya bisa mengatakan kalau diriku ini tidak boleh gagal sama sekali. Jika kedua orang tuaku memaksa aku untuk pulang, mereka berdua tidak akan pernah bisa melakukannya seenaknya sendiri!”“Walaupun mereka berdua adalah orang tua kandung sendiri dan aku masih lebih lemah darinya, tetap saja bahwa masa depanku hanyalah milik diriku seorang diri dan tidak ada siapa pun juga yang dapat dengan leluasa merebut apa yang seharusnya menjadi milikku!”“Kalian semua yang mencoba mengekang kebebasan untuk menggapai mimpi pasti tidak akan mampu mencapainya. Aku tidak akan pernah menyerahkan mimpi terbaik dalam hidupku ini u

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 110 : Tenang Sejenak (Part 10)

    Semuanya hening seolah-olah menunggu pemantik yang bisa mempengaruhi semua orang termasuk momentum yang paling tepat untuk melancarkan segala macam konflik penuh dengan intrik pribadi.Raskar juga terlihat sangat siap sekali seperti beberapa waktu yang lalu ketika harus bertarung habis-habisan dengan banyak orang hingga kelelahan yang mendalam mengitari seluruh sisi tubuhnya yang mungil itu.Bocah yang seringkali dikutuk oleh orang-orang yang tidak menyukainya sama sekali tersebut tidak gentar sama sekali dan memang sudah terbiasa menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di sekelilingnya di mana pun dia berada.Lebih tepatnya bukan pusat perhatian melainkan sebagai pusat kebencian dan tontonan penuh drama yang menyayat hati itulah deskripsi yang paling tepat untuk menggambarkan betapa menegangkannya hidup seorang bernama Raskar.Pria muda yang memang terlahir berbeda dari kebanyakan orang di sekelilingnya meski dirinya tetap satu spesies dengan orang-orang tersebut yaitu anak manu

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 109 : Tenang Sejenak (Part 9)

    Semua orang terkejut dan mulai bersiap-siap tepat ketika teriakkannya Harka Tarung terdengar dengan begitu jelasnya. Sebuah kata-kata yang alih-alih diartikan sebagaimana mestinya, mereka malah semakin waspada dengan segala macam keadaan di sekelilingnya.Hal ini jelas sekali berbeda dengan apa yang sebenarnya terjadi. Harka Tenang dan Harka Tarung tidak pernah bersandiwara sejak awal. Mereka berdua benar-benar sedang bertengkar secara langsung tanpa ada rencana atau plot-plot tersembunyi lainnya.Memang sangat mengejutkan bagi semua orang yang mendengar kenyataan tersebut kalau apa yang mereka sangka-sangka hanyalah sebatas dugaan semata yang memang pada dasarnya sangat tidak berdasar sama sekali kalau dipikir baik-baik.Meski begitu, semua orang yang ada di sana memang pada dasarnya sudah saling curiga dengan yang lainnya sehingga membuat semua orang yang ada di sana tampak bersitegang walaupun tidak ada yang benar-benar mengetahui mengapa mereka harus begitu selain hanya untuk meni

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status