Home / Fantasi / PENDEKAR KAISAR RASKAR / BAB 170 : Babak Baru (Part 10)

Share

BAB 170 : Babak Baru (Part 10)

Author: Hamfa Merman
last update Last Updated: 2025-06-03 10:28:30

Tidak ada yang akan menyalahkan dirinya karena memang tidak ada yang aneh sama sekali di sana. Hanya tumpukan orang-orang yang sudah pingsan tanpa ada sesuatu yang lebih menarik perhatian daripada hal itu.

“Aku merasa seperti ada yang sedang mengawasi kita dari arah sana. Namun, aku tidak bisa menebak asal usulnya sama sekali. Mungkinkah aku hanya berhalusinasi saja?”

“Halusinasi? Mungkin begitu dan mungkin saja tidak! Bisa saja, bocah terkutuk bernama Raskar itu pasti masih ada di sana mengawasi kita dari belakang secara diam-diam!”

“Raskar? Bukankah dia sendiri yang bilang ditendang keluar dari dalam Bola Abadi?”

“Hah? Apa kau percaya dengan perkataan? Ck-ck-ck…! Orang selicik kamu bisa saja percaya akan hal itu. Ingatlah musuh kita beberapa saat yang lalu berteriak akan membalas dendam kepada kita berdua dan termasuk Raskar! Artinya, bocah terkutuk itu pasti kemungkinan besar masih ada di tempat ini entah bersembunyi di mana kita tidak mengetahui hal itu!”

“Oh…. Heh…, jarang sekali
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 177 : Tak Disangka (Part 7)

    “Hah?! A–apa?! Si–siapa kau? Ra–raskar?! Itu kamu lagi! Beraninya kau menco–, huh? Argh…! Wohek…!” jeritan menyedihkan oleh pengkhianat sisanya yang tampak tak siap sama sekali menghadapi serangan kuat semacam itu.Letupan kembali terjadi di mana berakhir dengan seorang pengkhianat lainnya yang terhempas sampai keluar dari dalam Bola Abadi sebagai akhir dari pertempuran di sana. Tidak pernah disangka-sangka oleh dua orang pengkhianat akan adanya serangan kejutan yang begitu cepat melesat menargetkan keduanya.Mereka sebenarnya cukup kuat untuk bertahan melawan Raskar beberapa kali pukulan. Namun, kesombongan dan keinginan mereka untuk menjaga kekuatan tempur mereka semaksimal mungkin disertai pertarungan intens mereka melawan banyak orang membuat sedikit celah muncul yang langsung dieksekusi dengan baik dan mematikan oleh Raskar.“Hah?! Siapa lagi dia? Musuh atau kawan?!”“Entahlah…! Dia ikut serta membantu kita mengalahkan dua orang pengkhianat yang sangat kuat itu!”“Tetap waspada t

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 176 : Tak Disangka (Part 6)

    Dengan demikian hanya akan berakhir dengan sia-sia dan tak layak dikagumi sama sekali. Kalangan Pendekar elit sejati pasti mengerti fakta sederhana semacam itu tanpa perlu susah-susah diajarkan karena itulah puncak kekuatan yang ingin mereka raih.Kemampuan Raskar memanipulasi Energi Sabit dalam tubuhnya sudah melampaui batas-batas dari mereka yang selevel dengannya bahkan mereka yang sedikit lebih kuat darinya pun tak akan mampu bertarung lebih dari sepuluh hingga lima belas langkah melawannya.Hal ini menunjukkan kapabilitas seorang Raskar yang layak diperhitungkan meski dari segi usia lebih muda dan kekuatan tingkatan Energi Sabit dalam tubuhnya tergolong rata-rata sewaktu tes ini baru saja dimulaikan.Tidak cukup sampai di situ, perkembangan Raskar benar-benar di luar nalar manakala mengeluarkan segala upayanya dalam pertempuran sehingga dapat turut serta merangsang pertumbuhan kekuatannya hingga mencapai Fase 83 saat ini.Sebuah terobosan di tengah situasi yang mendesak membuat R

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 175 : Tak Disangka (Part 5)

    Whoosh…!Keduanya dengan cepat melesat menghadapi masing-masing dari dua orang pengkhianat tersebut. Pukulan kuat dengan Energi Sabit melimpah dilesatkan begitu cepatnya tiada hentinya menusuk jauh ke arah musuhnya.“Hmph…! Dasar bodoh sekali! Orang-orang dengan pemikiran sempit seperti kalian berdua memang tidak pantas untuk diajak maju sama sekali!” tegas dua orang pengkhianat.“Kami tak butuh ajaran hidup kalian yang menyimpang itu, sialan! Mampuslah kalian berdua! Terima pukulanku ini, hiyaah…!” sahut salah satu anggota yang menyerang tersebut dengan gagah melancarkan sirkulasi Energi Sabit dalam tubuhnya sebelum diledakkan begitu cepatnya melesat ke arah salah satu pengkhianat tersebut.Boom…!“Hmm? Apa?! Mustahil!” teriak orang yang menyerangnya tersebut.Letupan terjadi begitu terdengar keras. Sayangnya, pukulannya dengan leluasa ditahan oleh lawannya.“Heh…! Pukulanmu cukup kuat untuk menghadapi seekor semut, tapi tidak untukku! Lagi pula, kaulah yang semut di mataku saat ini!

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 174 : Tak Disangka (Part 4)

    Teriakan nyaring dengan cepat terdengar disertai serangkaian aksi menyerang bersama-sama ke arah dua orang pengkhianat yang baru saja muncul ke permukaan itu dalam gerakan cepat dari segala sisi yang sangat mungkin menjadi sebuah serangan gabungan yang dapat berakibat fatal kalau mengenai targetnya.Whoosh…!Hentakan kakinya semua orang memecahkan keheningan dan dalam waktu yang begitu singkat saling bergesekan satu dengan yang lainnya. Tak lagi ada gencatan senjata, semuanya hanya akan meningkatkan intensitas pertarungan sengit yang tampaknya tidak akan pernah mereda dalam jangka waktu tertentu.“Hiyaah…!” teriak semua orang anggota kelompoknya Dirto begitu membara seakan tak ada lagi yang mampu menghentikan mereka untuk segera membalaskan dendam kesumatnya atas jatuhnya Dirto Buras.“Bodoh…!” gumam dua orang yang berkhianat itu sambil mengambil ancang-ancang sebagai sebuah persiapan yang jelas untuk melancarkan serangannya.Boom…! Bak…! Bruk…!Pukulan demi pukulan tiada henti dilanc

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 173 : Tak Disangka (Part 3)

    “He-he-he…! Akhirnya pertunjukan hebat akan segera dimulai juga! Saatnya bersiap-siap untuk beraksi dengan kecepatan tempur paling maksimal!” batin Raskar dengan begitu cepat memahami perubahan situasi yang sebenarnya sudah jelas sangat dinanti-nantikan olehnya dari jarak jauh.“Kalian semua boleh menjelaskan syarat dan ketentuannya yang diinginkan agar gencatan senjata di antara kita dapat segera terealisasi. Apa pun itu akan kami dengarkan selama permintaannya masih masuk akal!” tegas Dirto Buras kembali mendesak musuh-musuhnya tersebut untuk segera lekas memberikan jawaban yang memuaskan dahaganya saat itu juga.Musuh-musuhnya saling melirik satu sama lain seolah-olah telah membuat keputusan bulat untuk segera disampaikan kepada Dirto Buras saat itu juga. Alhasil, seseorang berdiri dengan tegak setelah bertekuk lutut cukup lama.“Baiklah, kami semua akan dengan senang hati memilih untuk melakukan gencatan senjata selama batas waktu tertentu yang tentu saja tidak bisa dipastikan kap

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 172 : Tak Disangka (Part 2)

    “Sial…! Bagaimana bisa aku terpuruk hanya karena situasi semacam ini?! Kalau saja aku sedikit lebih berhati-hati, tidak! Seharusnya aku yang lebih kuat, pastinya tidak akan sampai ke kondisi yang menyebalkan ini! Musuh-musuh di hadapanku saat ini memang tidak terlihat mengancam, tapi bukan berarti yang lainnya tidak!” batin Dirto Buras tampak tak nyaman melirik ke arah sisinya dua orang licik yang masih terdapat banyak orang.Raut wajahnya jelas mengerut tak nyaman melihat kumpulan orang-orang di sekitarnya dua orang licik dan tentu saja termasuk mereka berdua sendiri yang senantiasa mengawasi keberlangsungan yang sedang terjadi di sisinya Dirto Buras saat ini.Situasi yang sejatinya tidak bisa dikatakan baik-baik saja sama sekali itu seperti sebuah tontonan yang bisa digunakan sebagai bentuk dasar daripada penilaian yang jauh lebih objektif seandainya mereka pintar dalam melakukan analisa sehingga dapat digunakan dalam langkah-langkah mereka selanjutnya.Sesuatu yang seharusnya menja

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status