Share

MENJADI SAHABAT

“Aduh! Kenapa bisa lupa segala. Setan apa yang masuk ke tubuhku?” tanya Angga pada dirinya sendiri. Menggerutu di depan Adyaksa yang malah tertawa melihat kebodohan Angga. 

“Terus dengan kondisi seperti ini, apa kita tetap pergi ke Gunung Kubang?” tanya Adyaksa. 

“Sepertinya kita harus tetap ke sana, kondisiku terkadang tak menentu. Kamu juga masih terluka, yang aku lakukan tadi hanya pengobatan sementara,” ucap Angga. 

Macan Kumbang sadar jika kondisi dirinya adalah ulah seseorang, meskipun tak tahu siapa. Juga luka Adyaksa perlu disembuhkan sebelum obat sementara, sudah tidak mujarab lagi. 

“Tunggu apa lagi, ayo kita ke sana? Hari sudah sangat siang, sedangkan perjalanan masih jauh?” tanya Adyaksa. 

“Ayo. Tetapi kita makan dulu, lapar!” seru Angga sambil menyantap daging ayam hutan yang dipanggangnya. 

“Kau mau menghabiskannya sendirian, tidak m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status