Share

PART 117

    Hebatnya lagi, serdadu Kompeni Belanda yang berjumlah lumayan besar itu kemudian tak dianggap sebagai tawanan oleh pemimpin Tanaru, Galara Mudu. Atas nasihat guru sekaligus mertuanya, Dato Hongli, para serdadu itu dianggap sebagai tamu dan diperlakukan sebagai tamu. Hanya saja senjata mereka berupa bedil dan pedang disita dahulu untuk sementara. Kapal-kapal mereka yang dilabuhkan di pelabuhan kecil di pesisir utara pun dipindahkan ke Pelabuhan Wadu Mbolo.

       Para serdadu itu sebagian ditempatkan bersama para serdadu tawanan terdahulu di kedua Uma Naru, sebagian lain ditempatkan di beberapa tenda, dan yang luka-luka yang berjumlah hampir seratus orang di rawat di beranda Uma Na’e. Pokoknya mereka seluruhnya dijamin secara baik dan beradab sebagai layaknya tamu.

      Hanya saja memang, Kapitan Almos dan Sergeant Ruben mendapat perlakuan agak istimewa oleh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status