Share

Bab 47 - Tawaran Pelik.

"Mbak, tunggu sebentar." seru Wulan sambil jalan tergesa menyusulku. "Ini buat ongkos, maaf ya hanya sedikit." ucapnya sambil menyelipkan lembaran uang berwarna hijau ditanganku.

Aku hanya mengangguk, lalu berterimakasih meski hati ini dongkol luar biasa.

Bagaimana mungkin, orang seperti Wulan yang punya rumah bagus dan mobil mewah memberiku uang hanya dua puluh ribu saja.

Yang benar saja, pelit sekali, bukan?

"Hati-hati ya. Saya doakan, semoga Mbak Hella bisa menemukan jalan keluar." aku hanya tersenyum kecut, lalu mengangguk dengan pelan.

Mata menoleh sendu kearah rumah Mbak Rissa, berharap pintunya terbuka lalu Dila berteriak memanggil namaku. Namun nihil, hampir lima menit aku berdiri didepan rumahnya, takku lihat Dila keluar dari pintu.

"Sudah ... jangan berharap sama manusia seperti itu. Doakan saja, semoga Rissa cepat sadar diri. Syukur-syukur kena azab." ketus Wulan, saat melihatku yang masih menatap rumah Mbak Rissa.

"Saya masuk dulu," ucapnya saat suara teriakan terdengar me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status