Share

Bab 6

Penulis: RATU LANGIT
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-12 19:21:18

Richard tampak gelisah. Ia takut terlambat hadir di pesta resepsi cucu kesayangannya. Tidak ada yang tahu jika kemacetan di jalan raya itu adalah ulah cucunya sengaja agar semua terlambat datang ke resepsi pernikahannya.

"Kenapa macet sekali? Ada apa, Ini?" tanya Richard gelisah.

"Maaf, Tuan. Sepertinya ada mobil terbakar di depan. Beberapa mobil damkar sedang berusaha memadamkan api tersebut."

"Kalau begini kita bisa terlambat ke acara pernikahan Devan," gerutu Pak Richard.

Sepertinya rencana Devan berjalan dengan lancar. Jalan utama menuju gedung resepsi telah tertutup total. Sedangkan mobil yang sudah terjebak, tidak akan bisa berputar balik. Kejadian itu juga berlaku untuk keluarga Calia yang sedang menuju gedung resepsi. Mereka ikut terjebak dan tidak akan bisa berkutik.

Sementara itu, mobil Devan telah sampai di gedung resepsi. Beberapa tamu yang berasal dari daerah lain telah sampai di lokasi. Namun hanya beberapa saja.

Dio membukakan pintu untuk Devan. Ia lalu mengulurkan tangannya kepada Cleo. Sontak Cleo merasa terkejut. "Apa maksudnya?" pikir Cleo.

Devan memberi kode kepada Cleo agar dirinya meraih tangan Devan dan turun dari mobil. Cleo pun menurutinya.

Devan lalu berbisik kepada Dio. "Pastikan semua keluargaku tidak akan bisa memasuki ruangan sampai pernikahanku selesai!"

"Baik, Tuan!"

"Dan juga, perketat penjagaannya!"

"Siap, Laksanakan"

Tak di sangka mereka mendapat tepuk tangan yang luar biasa dari para tamu undangan. Devan menyematkan tangan Cleo di lengannya. Mereka berjalan di atas karpet merah yang sudah di gelar.

Seketika Cleo merasa dirinya benar-benar sedang bermimpi. Tak pernah terbayangkan dalam benak seorang Cleo. Ia akan mengenakan baju pengantin yang begitu indah. Dan lagi, seorang pria tampan berjalan dengan menggandeng tangannya.

"Lalu aku harus apa? Apa yang bisa aku bantu?" bisik Cleo ke telinga Devan.

"Tugasmu hanya menyelesaikan pernikahan ini sampai akhir."

Seketika Cleo melotot. "Apa? Ma-maksudmu kita akan menikah?"

"Bukankah kamu yang ingin menyamar menjadi calon istriku? Jadi selesaikan sampai akhir!" pekik Devan.

"Ta-tapi. Aku tidak bermaksud melakukan ini. Kau bisa menyuruhku menjadi pembantumu atau pelayanmu, atau apa saja."

Devan lalu menatap Cleo dengan tajam. Pandangan itulah yang membuat Cleo mengkerut. Ia tidak berani melawan keinginan Devan. "Jika mobil bisa ia bakar dengan sekejap demi melancarkan rencananya, apadaya aku yang hanya serpihan kerupuk?" batin Cleo pasrah.

"Masih berani menolakku?" tanya Devan dengan nada mengancam.

"Sepertinya tidak, Tuan Devan. Aku tidak mau mati sia-sia," ujar Cleo mengkerut.

"Panggil aku Devan saja. Kau mau kita ketahuan kalau pura-pura?"

"Jadi pernikahannya pura-pura? Aku kira ...ah sudahlah Cleo jangan banyak bermimpi, dan selesaikan sampai akhir. Daripada kau dijadikan tumbal proyek," batin Cleo gelisah.

"Pak Devan, mari silahkan! Penghulunya sudah datang."

Devan lalu menarik Cleo menuju kursi yang sudah di siapkan. Di sana sudah ada penghulu, namun belum ada saksinya. Devan lalu memanggil Dio. Tak lama kemudian, seseorang datang dan duduk di meja wali.

"A-ayah? Bagaimana bisa?" Sontak Cleo terkejut saat melihat ayahnya tepat berada di depannya.

"Cleo, ayah benar-benar minta maaf. Ini semua salah ayah."

"Pak Rudi, untuk mempersingkat waktu. Bisa kita mulai sekarang?" pinta Devan dengan tegas.

"Ba-baik, Tuan Devan."

"Devan, kamu tidak hanya memerasku. Tetapi kenapa ayahku juga dilibatkan?" bisik Cleo kesal.

"Kenapa kamu oon sekali? Kalau perempuan nikah pasti butuh wali. Dan walinya ayahmu sendiri, Kan?"

Cleo meringis. Dia tidak pernah berpikir sejauh itu. Apa yang dikatakan Devan memang benar. Setelah Devan mengetahui nama ayah Cleo, tentu saja ia segera menyuruh orang untuk membawanya ke gedung resepsi sebagai wali dari Cleo.

"Saya terima nikah dan kawinnya, Cleo Amalia Baskoro binti Rudi Baskoro dengan mas kawin tersebut di bayar tunai."

"Bagaimana saksi apakah, Sah?"

"Sah!!"

Seketika Cleo menitikkan air matanya. Ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang terjadi. Entah apa yang harus ia lakukan? Bahagia? Ataukah sedih? Bahkan Cleo tidak pernah tahu kehidupan seperti apa yang akan ia jalani setelah ini.

Sementara situasi di luar gedung cukup rumit. Keluarga Devan baru datang setelah acaranya selesai. Beberapa penjaga yang di tugaskan Devan menghalangi keluarga Devan untuk masuk.

"Maaf Pak Richard, anda di larang masuk!"

"Apa kamu ini sudah tidak waras. Aku mau melihat pernikahan cucuku."

"Tapi ini perintah Pak Devan, Tuan."

"Apa? Perintah, Devan? Bagaimana bisa cucuku memerintahkan untuk melarangku masuk?" ujar Richard kepada pengawal dengan emosi.

Sementara itu Devan merasa lega. Akhirnya ia telah menikah. Dan yang paling membuatnya lega adalah, dia tidak menikah dengan Calia, si wanita perfeksionis itu.

Dio menundukkan kepalanya, berbisik kepada Devan. "Maaf, Tuan. Sepertinya Tuan Richard sudah datang."

"Tahan sebentar. Beri aku cek!"

Apa, Tuan?” Dio melotot. Tapi dia lebih memilih pasrah. “Ba-baik." Dio mengeluarkan cek kosong dari balik jasnya dan memberikan kepada Devan. Ia lalu menuliskan beberapa nominal di cek tersebut, dan memberikannya kepada Rudi.

"Tolong terima ini. Pastikan anda dan Willy makan dengan baik."

"Tu-tuan. Terimakasih banyak." ujar Rudi terharu.

"Dan satu lagi. Jangan khawatir, aku akan menjaga Cleo dengan baik."

Sontak Cleo menatap Devan. Ia sangat terkejut mendengar Devan mengatakan hal itu. Raut wajahnya tegas, dan serius. Dari pertama bertemu dengan Devan, Cleo menyadari jika Devan tidak akan pernah main-main dengan apa yang ia katakan.

"Tapi, apa itu juga berlaku untuk soal percintaan? Apa, percintaan? Tidak-tidak... Cleo jangan terlalu berharap lebih. Nanti kau akan kecewa." Batinnya memarahi dirinya sendiri.

"Dio, tolong suruh orang untuk mengantar Pak Rudi! Dan juga amankan Cleo. Aku akan pergi menemui kakek. Tetap perketat penjagaan!"

"Baik, Tuan!"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • PENGANTIN PENGGANTI CEO TAMPAN    Bab 6

    Richard tampak gelisah. Ia takut terlambat hadir di pesta resepsi cucu kesayangannya. Tidak ada yang tahu jika kemacetan di jalan raya itu adalah ulah cucunya sengaja agar semua terlambat datang ke resepsi pernikahannya. "Kenapa macet sekali? Ada apa, Ini?" tanya Richard gelisah. "Maaf, Tuan. Sepertinya ada mobil terbakar di depan. Beberapa mobil damkar sedang berusaha memadamkan api tersebut." "Kalau begini kita bisa terlambat ke acara pernikahan Devan," gerutu Pak Richard. Sepertinya rencana Devan berjalan dengan lancar. Jalan utama menuju gedung resepsi telah tertutup total. Sedangkan mobil yang sudah terjebak, tidak akan bisa berputar balik. Kejadian itu juga berlaku untuk keluarga Calia yang sedang menuju gedung resepsi. Mereka ikut terjebak dan tidak akan bisa berkutik. Sementara itu, mobil Devan telah sampai di gedung resepsi. Beberapa tamu yang berasal dari daerah lain telah sampai di lokasi. Namun hanya beberapa saja. Dio membukakan pintu untuk Devan. Ia lalu

  • PENGANTIN PENGGANTI CEO TAMPAN    Bab 5

    Mobil hitam yang dikendarai Dio melaju membelah jalanan ibu kota dengan kecepatan tinggi. Di kursi belakang, Devan duduk dengan wajah tegang, matanya tajam menatap ke depan seolah sedang menghitung setiap detik yang lewat. “Berapa lama lagi acaranya dimulai?” tanya Devan, suaranya dingin dan dalam. “Sekitar tiga puluh menit, Tuan,” jawab Dio, matanya tetap fokus ke jalan. “Kakek dan yang lain, sudah sampai di gedung?” “Belum, Tuan. Informasi terakhir, mereka masih dalam perjalanan.” “Bagus. Tutup semua akses menuju lokasi. Aku tidak ingin siapa pun dari mereka tiba tepat waktu,” perintah Devan dengan nada memerintah. Dio sempat menoleh sekilas dari kaca spion, wajahnya bingung. Tapi ia tahu benar, bukan tempatnya untuk bertanya. “Baik, Tuan,” jawabnya patuh. Ia segera mengambil ponsel dan memberi perintah pada seseorang. “Satu lagi,” sambung Devan. “Pastikan keluarga Calia juga mengalami keterlambatan.” Cleo yang duduk di samping Devan, diam mematung. Tatapan

  • PENGANTIN PENGGANTI CEO TAMPAN    Bab 4

    Suasana bandara hari itu cukup ramai. Deru koper yang bergulir, suara pengumuman keberangkatan, dan hiruk-pikuk pelancong menyatu jadi satu harmoni khas terminal kedatangan internasional. Dari pintu kaca otomatis, seorang wanita muda melangkah keluar dengan penuh percaya diri. Tubuhnya ramping, langkahnya tegap, wajahnya tertutup kacamata hitam besar, dan penampilannya sempurna. Rambutnya yang hitam legam digulung rapi ke belakang, blazernya diseterika tanpa satu pun lipatan, dan high heels-nya berbunyi ‘klik-klik’ mantap setiap kali menjejak lantai. Itulah Calia Amanda Affandi. Si calon pengantin yang sesungguhnya. Putri dari keluarga terpandang yang terbiasa dengan standar tinggi dan kesempurnaan. Setiap hal harus sesuai rencana. Termasuk pernikahannya. Ia menghela napas pendek saat melihat sekeliling. "Seharusnya supir sudah standby di sini sejak lima menit lalu. Ini keterlambatan tak profesional," gumamnya. Tak lama kemudian, seorang pria muda dengan kemeja putih dan jas ka

  • PENGANTIN PENGGANTI CEO TAMPAN    Bab 3

    Dengan langkah ragu, Cleo mengikuti pelayan masuk ke ruang pas. Tangannya dingin, jantungnya berdetak kencang seperti genderang perang."Nona, izinkan saya membantu memakaikannya," ujar pelayan itu dengan ramah sambil membuka resleting gaun.Cleo mengangguk pelan, hampir tanpa suara. Dalam hati ia terus bergumam, “Ya Tuhan, aku hanya ingin kabur dari preman, bukan malah dinikahkan secara tiba-tiba!”Gaun itu terasa berat, tapi lembut menyentuh kulit. Saat pelayan memasangkannya di tubuh Cleo dan merapikan detailnya, cermin besar di hadapannya pun memantulkan sosok gadis berbeda. Gadis yang tadinya kabur dari preman pasar, kini berdiri anggun bak pengantin bangsawan."Wow... Anda sangat cantik, Nona. Seperti putri dalam dongeng," ujar pelayan itu dengan mata berbinar.Cleo terdiam. Matanya menatap pantulan dirinya di cermin. Seketika rasa bingung dan takut itu menyatu dengan takjub."Ini... aku?" gumamnya pelan.Tapi momen kagum itu hanya berlangsung sesaat, karena kenyataan menamparny

  • PENGANTIN PENGGANTI CEO TAMPAN    Bab 2

    “Kamu harus menikah dengan, Calia!” Suara kakeknya masih terdengar mengalun keras di telinganya. Devan adalah pria muda berusia dua puluhan, tampan dan berkarisma, namun dikenal dingin dan tak banyak bicara. Ia cucu dari konglomerat Richard Darelano, pemilik imperium bisnis terbesar di Asia. Malam itu, tanpa aba-aba, sang kakek tiba-tiba memintanya hadir dalam jamuan makan malam keluarga. Bukan undangan biasa, ini perintah. Pesan itu disampaikan oleh Dio, asisten pribadi Devan, dengan sangat hati-hati. “Tuan Devan... maaf mengganggu. Kakek Anda meminta Anda hadir malam ini di rumah utama. Beliau bilang ini wajib.” Devan menatap Dio tajam, lalu mengangguk pelan. Tak satu kata pun keluar dari mulutnya. Tapi tatapannya cukup membuat Dio menelan ludah. Rumah megah keluarga Darelano malam itu dipenuhi cahaya lampu kristal dan aroma makanan mahal. Dua keluarga besar berkumpul membicarakan pernikahan Devan. Devan tak bisa menolak. Kakeknya, Richard Darelano, menuntutnya menikah agar

  • PENGANTIN PENGGANTI CEO TAMPAN    Bab 1

    Hei, tunggu! Berhenti! Jangan lari!” Cleo terus berlari, menghindari kejaran para preman. Sudah sebulan ini hidupnya tak tenang. Ayahnya, Rudi Baskoro, terlilit hutang dengan bandar judi, dan tak sanggup membayarnya. Alih-alih mencari solusi, sang ayah justru nekat menjadikan Cleo sebagai jaminan. Sesampainya di rumah, Cleo langsung mengamuk. “Ayah keterlaluan! Kenapa aku dijadikan jaminan hutang?!” “Cleo, Ayah nggak punya pilihan. Ayah panik, jadi asal bicara.” “Berapa total hutangnya?” “Lima miliar.” “APA?!” Cleo hampir terjatuh. Dengan gaji bulanannya yang hanya empat juta, sampai kiamat pun tak akan cukup untuk melunasi hutang ayahnya. “Ayah keterlaluan. Sudah kubilang, berhenti berjudi! Sekarang aku harus apa?!” Rudi hanya menunduk. Cleo mengepalkan tangan, menahan amarah. “Selama ini aku yang biayai kebutuhan rumah, sekolah Willy, dan Ayah malah begini. Aku capek!” Ketukan keras menggema dari depan pintu. Preman. Rentenir. Penagih hutang. "Cleo, cepat lari!

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status