Share

Bab 2

Part 2

 

 

"Papa? Nggak salah pagi-pagi sudah ke sini?" tanya Anita pagi tadi saat aku buru-buru masuk ke dalam rumah dengan piyama mandi masih melekat di badan.

 

 

Jarak rumah Mia dengan rumah istri pertamaku, Anita memang tidak begitu jauh, hanya berkisar seratus meteran saja dan berselang tujuh buah rumah. Jadi tak sulit bagiku bila harus berganti hari giliran atau pun mobile dari rumah istri mudaku itu menuju kediaman istri pertamaku.

 

 

Mia sendiri adalah seorang janda tanpa anak yang sehari-harinya bekerja di salon kecil yang berada di depan kompleks perumahan ini.

 

 

Karena seringnya kami bertemu dan bertegur sapa, membuat benih-benih cinta antara aku dan Mia pun mulai tumbuh subur dan bersemi.

 

 

Tak ingin diam-diam selingkuh dan berbuat zina, akhirnya aku pun memberanikan diri mengutarakan niat di hatiku itu untuk menikah lagi dengan Mia pada Anita.

 

 

Awalnya Anita menolak keras keinginanku itu karena katanya tak ada satu pun wanita di dunia ini yang rela cinta suaminya dan penghasilan dari suaminya dibagi dua.

 

 

Akan tetapi setelah aku terus merayu bahkan memaksanya agar mengizinkan aku menikah lagi dari pada berzina, maka dengan sangat terpaksa akhirnya istriku itu pun memberikan izin meski dengan berat hati.

 

 

Hanya saja istriku itu memberi satu syarat, jika aku nekad menikah lagi dengan Mia, maka aku tak boleh bermudah-mudahan menceraikan perempuan itu kalau ternyata wanita itu mengecewakan dan tidak sesuai dengan harapan ku. 

 

 

Bila hal itu terjadi, maka konsekuensinya aku juga harus melepaskan dirinya alias bercerai darinya yang sudah memberiku dua buah permata hati itu.

 

 

Walaupun syarat itu kuanggap cukup aneh dan tak masuk akal, tetapi karena hati ini sudah kebelet ingin mencicipi mahligai kedua bersama Mia, maka tanpa pikir panjang lagi aku pun segera menyanggupi syarat tersebut.

 

 

Bagiku syarat tersebut tidaklah sulit sebab aku yakin rumah tangga keduaku kelak bersama Mia pasti akan bahagia dan baik baik saja, langgeng untuk selama lamanya.

 

 

Itu sebabnya syarat itu pun kuanggap angin lalu dan tak memberatkan sama sekali. Toh, mustahil aku akan menceraikan Mia atau pun menyesal menikah lagi dengannya sebab wanita itu adalah tipe wanita idamanku setelah Anita yang selama ini telah mendampingi hidupku.

 

 

Jadi, syarat dari Anita itu pun hanya kujawab dengan anggukan kepala ringan tanpa beban.

 

 

 

*****

 

 

 

 

"Mia nggak cucikan baju dan gosok seragam yang kamu tinggal di sana ya, Pa? Terus sarapan pagi juga belum dibuatin? Ya udah, makan sama Dea dan Deo aja deh, tadi aku masak cumi asam manis sama sup ikan laut. Buruan makan deh, nanti telat ke kantor," ucap Anita sembari menarik kursi untukku dan mengangsurkan piring berisi nasi putih yang mengepul hangat. Tak lupa secangkir teh melati panas tampak ia hidangkan dengan cekatan selanjutnya.

 

 

Aku duduk dengan segera di hadapan Dea dan Deo yang terlihat diam saja sejak aku masuk ke ruangan makan sedari tadi. Entah apa yang terjadi pada mereka, karena tak biasanya dua buah hatiku itu bersikap acuh tak acuh padaku seperti ini. 

 

 

Namun, aku yang sudah terlambat masuk kantor, memilih diam saja karena hendak  buru-buru menyudahi sarapan dan berangkat kerja.

 

 

"Seragamnya kusiapkan di kamar ya, Mas. Aku mau ngeluarin motor dulu buat nganter anak-anak ke sekolah," ujar Anita lagi yang segera kujawab dengan anggukan kepala ringan.

 

 

Sebagai seorang istri dan ibu bagi kedua buah hatiku, sejujurnya Anita hampir tak punya kekurangan apa-apa. Namun, entah mengapa aku masih saja merasa kurang puas pada pelayanan istriku itu hingga akhirnya nekat menikah lagi dengan Mia. Aku berharap dengan hadirnya wanita itu dalam hidupku, kebahagiaan yang kucari selama ini akan semakin lengkap dan sempurna.

 

 

Namun, kenyataan ternyata tak selalu seindah bayangan.

 

 

Mia yang aku harapkan bisa menjadi sosok istri muda yang sempurna ternyata tak sepenuhnya mampu mewujudkan harapan itu.

 

 

Perempuan itu justru mulai membuatku kecewa dan berpikir ulang apakah benar keputusan yang telah aku ambil ini dengan menikah kembali dengannya???

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status