Luke kembali membuat panggilan di ponselnya. Masih dengan nomor yang sama. Akan tetapi dengan cepat, Ellshora menolak panggilan itu begitu saja. Dua kali Ellshora membuat seorang Luke seolah kehilangan jati diri sebagai seoran CEO muda penuh kuasa. Ia tak pernah menerima penolakan dari segi apapun. Tapi seorang Ellshora yang memanggil namanya tanpa penghormatan, menuduhnya sebagai penipu, bahkan mengatainya sombong. Lalu apakah seorang Luke hanya diam saja ketika panggilan teleponnya ditolak oleh gadis biasa seperti Ellshora? Tentu tidak! ‘Aku bukan penipu, Nona! Apa sebentar lagi kau masih bisa bersikap seperti ini padaku?’ batin Luke kesal, sangat kesal. Luke harus pergi sekarang juga untuk menuntaskan sesuatu yang mengganjal. Ronan masih di kafetaria menikmati jam makan siang. Jadi Luke hanya perlu mengemudi sendiri salah satu mobil mewah yang berada di halaman gedung perkantoran. Dan The Dark, menjadi pilihannya sekarang. Angka di speedometer menunjukan kecepatan maksimal. Luk
Zane baru saja keluar kafe Olizer, Ellshora langsung menghampiri kekasihnya yang sudah selesai bekerja. Zane mengulum senyum senang dengan keberadaan Ellshora di sini. “Mau kubelikan hotdog pedas?” tanya Ellshora. Zane melebarkan senyumnya. “Boleh.” Mereka segera beranjak dari halaman kafe Olizer, menuju satu tempat dimana Zane dan Ellshora sering menghabiskan banyak waktu di sana. Sebuah foodtruck di taman kota, membuat mereka berhenti berjalan. “Aku pesan dua hotdog pedas, dua waffle caramel, dua kentang goreng salt spicy dan dua soda lemon,” kata Ellshora seorang di dalam foodtruck. Mendengar Ellshora menyebut pesanannya, Zane menoleh cepat. “Sebanyak itu? Kau serius, Ell?” “Aku yang traktir, Sayang.” Ellshora menyeringai namun menunjukan sikap tenangnya. Seolah memberitahu Zane bahwa ia serius. “Ada sesuatu yang harus kita rayakan malam ini. Jadi aku harus pesan banyak makanan.” Zane mengerutkan kening. “Perayaan apa?” Pertanyaan itu belum terjawab, penjual makanan di foodt
Untuk ketiga kalinya, Ellshora berada di pintu utama gedung Sonic Group. Seperti sebelumnya, kedatangan Ellshora menjadi perhatian Edd dan beberapa petugas keamanan lainnya. Tapi kali ini, tentu berbeda dengan pertemuan yang sudah-sudah. “Selamat pagi, Nona!” sapa Edd pada Ellshora. Ellshora membusungkan dada, mencoba bersikap seolah tak akan ada yang bisa mengusirnya dari sini. “Kau menyapaku?” Meski tersenyum, Edd tak bisa menyembunyikan ekspresi sedikit kesal. “Selamat bergabung dengan Sonic Group, Nona.” “Hahaha .... wajahmu terlihat aneh. Jangan memaksa senyum, Edd!” timpal Ellshora meledek sembari membaca ID Card yang menggantung di leher Edd. Edd melongo. “Hah?” Ellshora mendekati Edd, menepuk lengan pria itu dua kali. “Meski pertemuan kita sebelumnya memang mengesalkan, tapi tak ada salahnya mulai hari ini kita berteman kan?” ujar Ellshora melempar senyum pada pria yang berdiri di depannya persis. Lalu pandangannya ia edarkan pada tiga pria petugas keamanan di belakang
Ellshora menghentikan mobil tepat di teras gedung Carthage, salah satu anak perusahaan milik Sonic Group. Beberapa saat ia tak bergerak. Cody yang berdeham cepat membuat Ellshora tersadar. Ia turun dan membukakan pintu untuk seorang Luke. Cody sudah berada di depan pintu mobil saat Luke baru saja keluar.Tanpa mengatakan sepatah katapun, Luke berlalu dari situ. Membuat Cody cepat mensejajarkan kakinya dengan langkah Luke menuju ke dalam gedung untuk menghadiri pertemuan bersama para kolega.‘Aku penasaran, seberapa dingin sikap orang tuanya sampai memiliki anak seperti dia,’ batin Ellshora seraya mengerucutkan bibir.Ellshora membayangkan, sepasang suami istri yang selalu menginginkan pengakuan sosial. Orang-orang kaya yang menyanjung uang dan kemewahan. Yang selalu bersikap acuh pada semua orang biasa seperti dirinya, salah satunya. Begitulah menurut Ellshora tentang Tuan Chris dan Nyonya Annami, orang tua Luke.Luke menyeret langkahnya lebih cepat. Cody membukakan pintu ruangan pert
Mobil yang dikendarai Ellshora berhenti di depan gerbang mewah yang menjulang tinggi. Seorang penjaga rumah membuka gerbang, dan Ellshora melajutkan perjalanannya masuk ke dalam sampai di depan sebuah pintu utama rumah paling mewah yang pernah dilihatnya.Ellshora terus mengedarkan pandangannya pada bangunan mewah milik keluarga Whiston. Ia segera turun dan membukakan pintu mobil untuk Luke. Tanpa menunggu apapun, Luke cepat beranjak dan masuk ke dalam. Meninggalkan Ellshora dengan semua kekagumannya pada tempat ini.‘Seperti dalam mimpi. Aku tempat seluas ini masih bisa disebut rumah?’ decaknya dalam hati.“Nona?”Suara lembut yang melintasi pendengaran Ellshora, membuatnya cepat menoleh. Seorang wanita senja yang sepertinya cukup tak asing, sudah berdiri di hadapan Ellshora sekarang. Dan dua orang berseragam pelayan rumah, di belakang wanita itu.“Apa kau orang yang menggantikan Ronan sebagai supir baru putraku?” tanya wanita itu.Ellshora menyadari sesuatu. “Maaf, Nyonya. Apa kau N
Untuk pertama kali dalam hidupnya, Ellshora mendapat kesempatan makan siang bersama keluarga konglomerat ternama di Norwich. Pemilik perusahaan Sonic group, keluarga Whiston. Memasuki sebuah bangunan penuh kesempurnaan yang mereka namai The Oiner. Bagi Ellshora, sebuah kehormatan besar berada dalam satu ruang menikmati hidangan mewah yang disiapkan juru masak keluarga Whiston. Duduk bersama Chris, Annami dan juga seorang Luke.“Kau tinggal dimana, Ell?” tanya Chris di tengah sesi makan.Ellshora berhenti mengunyah untuk menjawab. “Sekitar Andreas Street, Tuan. ““Lalu sebelumnya, kau bekerja di mana?” timpal Annami.“Di perusahaan kecil dan aku bekerja sebagai staff bagian divisi umum, Nyonya.”Chris mengerutkan kening. “Tapi mengapa kau mengajukan pekerjaan sebagai supir pribadi Luke kalau kau memiliki pengalaman bagian divisi?” Luke dan Ellshora saling pandang. Luke menggelengkan ringan kepalanya. Ellshora melihat manik biru milik Luke dengan jelas, dari sana ia seolah menangkap
Sore menjelang petang, Ellshora menemui Luke di ruang kerja yang berada di lantai atas The Oiner seperti permintaan pria itu sebelumnya.“Jam kerjamu hari ini sudah selesai. Kau bisa pulang sekarang,” kata Luke.Ellshora meletakkan kunci mobil di atas meja. “Baiklah, Tuan. Aku permisi.”“Kau bisa bawa mobilku setiap hari ini untuk pulangselama kau masih menjadi supir pribadiku.” Luke menghentikan langkah Ellshora yang hendak pergi. Ia membalikkan badan dan menatap Luke.“Terima kasih. Tapi aku bisa menggunakan taksi. Mobilmu terlalu mencolok kalau aku mengendarainya sendiritanpamu, Tuan,” cetus Ellshora menyeringai dengan nada menyindir.“Aku hanya memudahkan pekerjaanmu. Kau tak perlu menunggu taksi, agar tak membuatku menunggu juga. Efisiensi waktu sangat penting bagiku,” papar Luke.Tapi Ellshora masih berkilah. “Tenang saja, Tuan. Aku tak akan membuang waktu be
BAB 24. Keraguan Zane cepat menarik Ellshora dari tengah jalanan. Saat menyadari kehadiran Zane, Ellshora langsung memeluk pria itu dan menumpahkan tangisnya. “Ell, apa yang terjadi?” tanya Zane merenggangkan pelukan. Mencekal lembut kedua pundak Ellshora, memandangi wajah di hadapannya cukup tajam. Ellshora menghindari kontak mata itu, ia menundukkan wajah dengan air mata yang terus mengalir. “Ell?” Zane tak mendapat respon, Ellshora masih bungkam dalam tangisnya. Kemudian tangan Zane berpindah ke wajah Ellshora, mengusap penuh kelembutan hingga Ellshora bisa merasakan sentuhan lembut itu. “Apa terjadi sesuatu di rumah?” Ellshora hanya mengangguk. “Mereka lagi?” Untuk kedua kali, Ellshora kembali memberi Zane anggukan sebagai sebuah jawaban. “Apa yang mereka lakukan padamu, Ell?” Tapi kali ini, Ellshora tak bisa menjawab. Ia tak mungkin mengatakan bahwa semua keluarganya meremehkan Zane. Meremehkan Zane yang bukan dari keluarga kaya. Ellshora kembali bungkam, meskipun di dal