Home / Romansa / PEREMPUAN LAIN DI HATI SUAMIKU / Bab 7. Rencana Selanjutnya

Share

Bab 7. Rencana Selanjutnya

Author: Dacytta-Peach
last update Last Updated: 2024-05-24 18:08:00

Bab 7. Rencana Selanjutnya

"Kamu tak seharusnya bilang begitu Devi," dengkus Daniel lirih. Wajahnya menunjukkan kekecewaan yang dalam, bahkan untuk membela kekasih hatinya ia rela menghentikan makan dan melotot ke arahku.

Aku mengendikkan bahu lalu tersenyum tipis, "kamu lupa Mas siapa aku di rumah ini. Boleh saja kamu menampung selingkuhanmu di sini, anggap saja aku kasihan pada bocah-bocah manis ini."

"Dev!"

"Satu lagi Mas, tamu harusnya menghargai pemilik rumah ini. Meskipun ia sudah diberi jantung, aku harap ia cukup tahu diri dan mengerti untuk tidak lagi meminta hati." Aku tersenyum lalu menyeruput sisa susuku yang tinggal separuh.

Meraih serbet di atas meja dan membersihkan noda di atas mulutku, sejenak kulirik dua bocah kembar itu yang tampak makan dengan belepotan. Duh, ibu mereka saja sibuk bermesraan hingga lupa seperti apa rupa anak mereka saat ini.

"Karena aku sudah selesai, aku akan istirahat dulu di kamar." Aku berpamitan sambil mengulas senyum, sebelum itu aku sempat memanggil Bi Nani untuk datang ke meja makan. "Bi Nani, kemari Bi."

"Iya Nyah," ucap Bi Nani sambil berlari ke arah kami. Tentu saja wanita paruh baya itu tampak siap siaga saat kubutuhkan.

"Bi, tolong bawa koper mereka ke kamar tamu ya. Mereka akan menginap di sini untuk beberapa hari."

"Baik Nyah," ucap Bi Nani sambil melangkah menuju ke koper dimana koper itu masih berada di samping Anggun.

"Mas, aku ini kekasihmu loh, masa aku harus tidur di kamar tamu sih?" Anggun berani protes, ia menyentuh lengan Daniel dengan begitu manja dan merengek-rengek.

Aku tersenyum, menatapnya dengan sedikit muak. Tanpa sadar kedua tanganku mengepal erat. "Mbak, kamu tidak amnesia kan? Kamu lupa ya, diantara kita yang memegang buku nikah itu siapa?!"

Anggun merengut, tidak punya kata-kata yang bisa ia lontarkan pada diriku. Aku pun berdiri dari duduk dan meninggalkan mereka di ruang makan.

"Mas, kamu kok diam aja sih Mas? Kamu nggak sayang ya sama aku? Aku dihina sama dia Mas, dihina." Anggun mengadu, sayup-sayup aku masih bisa mendengarnya ketika pergi tadi.

"Sudah kamu sabar dulu ya, nanti akan kucarikan apartemen yang bagus untukmu." Daniel mencoba menghibur mood Anggun yang berantakan karena aku.

Jujur aku terkekeh dalam hati. Ini baru permulaan Mbak,cobalah dua atau tiga hari lagi, aku pasti akan membuatmu hidup dalam neraka yang sebenarnya.

**

Sumpek mendengar selingkuhan suamiku teriak-teriak karena dua bocah kembarnya yang sulit diatur, aku memilih pergi ke sebuah restoran mahal di pusat kota. Dari ketiga sahabatku, aku memilih Dania untuk menemani kesendirianku siang ini.

Sementara Daniel pergi ke kantor, aku sendiri mencari hiburan yang pastinya akan membebaskanku dari masalah hati yang tidak berkesudahan.

"Bagaimana jus pomegranatnya? Enak nggak?!" Dania menatapku penuh minat saat aku sibuk menyedot jus itu dengan sekali sedot.

Manggut-manggut, aku meletakkan gelas lalu menatapnya. "Enak kok, pas dengan harganya yang mahal."

Kamu terkekeh bersama hingga akhirnya Dania menatapku lekat-lekat. "Apa apa? Tumben sekali kamu ngajak aku keluar siang-siang begini?"

"Tumben? Masa sih?" Aku menatapnya heran sambil kembali menyedot jus di dalam gelas.

"Iya, kamu ini seperti bukan Devi yang kukenal," ungkapnya sambil tersenyum. "Biasanya kamu seneng banget jadi istri teladan di rumah. Buat cemilan ini itu, coba resep ini itu, hingga cari-cari tutorial menghias kamar. Sebenarnya ada apa? Sumpah, kamu bener-bener berbeda."

Aku tersenyum tipis, dengan roman wajah berbeda aku meletakkan gelasku di meja. Menatap hamparan piring yang sudah kosong, kami baru saja selesai menyantap dua buah kepiting merah yang besar dan sedap untuk dimakan.

"Ada selingkuhan Daniel di rumah," jawabku sekenanya tanpa rasa malu.

"Apa? Selingkuhan?" Dania terlonjak, ia menatap mataku jauh lebih tajam sekarang. "Maksudmu apa? Selingkuhan yang bagaimana?"

Aku tersenyum lebar, menganggukkan kepala pada Dania. "Iya, selingkuhan. Jadi foto yang ditunjuk Pamela waktu itu benar adanya."

"Foto? Pamela?" Dania terdiam sejenak, sepertinya ia mencoba mengingat-ingat soal foto kemarin. "Oh, foto Daniel sama cewek itu ya?"

"Betul," anggukku mantap. "Wanita dalam foto itu adalah selingkuhannya. Tadi pagi mereka baru saja datang dan parahnya lagi Daniel mengijinkan wanita itu menginap di rumah kami untuk beberapa hari."

"Apa?!" Dania masih saja terlonjak, ia lalu terkekeh. "Apa Daniel sekere itu hingga mencarikan apartemen lain saja tidak mampu? Kenapa harus di rumah kalian? Apakah dia sengaja ingin membuatmu panas?"

"Entahlah, mereka yang tahu semuanya." Aku mengendikkan bahu, menatap jusku dengan tatapan hampa. "Satu lagi hal yang mungkin akan membuatmu tercengang Dania, dia pulang tidak hanya membawa selingkuh tapi juga anak kembar yang katanya buah hati mereka."

"Apa?" Dania melebarkan mata, ia tiba-tiba memukul meja lalu menggeleng. "Gila, ini benar-benar gila! Lalu kamu bagaimana?"

Aku mendongak, memandang mata Dania tak kalah tajam. "Aku baik-baik saja. Mereka kira aku akan hancur tapi tidak, aku tidak mungkin hancur semudah itu."

Dania menganggukkan kepala, ia buru-buru meraih tanganku dan menggenggamnya. "Kamu sudah benar Dev, jangan sampai kalah dengan orang seperti itu. Aku yakin kekuatan istri sah jauh lebih kuat dari pelakor manapun."

Aku mengulas senyum, membalas genggaman tangan Dania dengan lembut. "Tentu saja, aku akan melanjutkan rencanaku sebelumnya."

"Rencana? Rencana apa?"

Aku mengalihkan pandang, menatap kerumunan orang yang tengah makan di restoran yang sama seperti kami.

"Kita lihat saja nanti, aku tidak mungkin kalah dari orang itu." Senyumku melebar lalu memandang Dania. "Sebagai istri sah, kami punya cara untuk mengusir mereka. Kamu ini tahu? Coba lihat saja nanti."

**

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PEREMPUAN LAIN DI HATI SUAMIKU   Bab 70. Ayah Baru ( TAMAT)

    Bab 70. Ayah BaruAku dan Riko kini akhirnya bisa hidup satu atap. Setelah pernikahan, aku diboyong dan tinggal di sebuah perumahan yang cukup luas dan nyaman. Meski tidak semewah yang dulu, aku merasa hidupku jauh lebih berbahagia.Perumahan yang sekarang adalah hasil keringat Riko sejak tiga tahun yang lalu. Beruntungnya aku hanya tinggal dan menempatinya saja.Kami bertiga hidup di perumahan itu, memiliki kebun kecil yang sering kutanami sayur mayur dan beberapa jenis bunga. Tak heran jika rumahku paling hijau sendiri dibandingkan rumah-rumah yang lain.Jarak dari perumahan ke tempat kerja Riko juga tidak jauh. Tak perlu memakai mobil, Riko lebih senang mengendarai motornya untuk pergi bekerja. Benar-benar hidup yang sederhana namun bahagia."Hallo Alvaro, sudah makan belum nih? Nih ayah belikan biskuit buat kamu," ujar Riko setiap kali pulang dari tempat kerjanya di restoran.Pria itu sangat penyayang, sering mengajak Alvaro main cilukba bahkan saat ia baru pulang kerja dan capek.

  • PEREMPUAN LAIN DI HATI SUAMIKU   Bab 69. Aku Mengaku Kalah

    Bab 69. Aku Mengaku KalahHari pernikahan telah ditentukan, seluruh keluarga kembali berkumpul untuk mendiskusikan berbagai hal mulai dari wedding organizer, konsep pernikahan, souvernir apa yang akan mereka beri untuk tamu, hingga jenis hidangan yang akan mereka suguhkan nanti.Semua orang begitu ribut membahas hal ini, beda dengan diriku dan Riko yang hanya pasrah dan menunggu clear saja.Setelah melakukan banyak persiapan yang hampir disiapkan sebulan penuh, hari bahagia itu akhirnya sampai juga di depan mata. Kami menggunakan konsep adat Jawa dimana kami memang sama-sama keturunan orang Jawa.Pernikahan digelar di sebuah gedung yang besar, mewah, meriah, dan banyak tamu yang diundang. Tentu saja penikahan kali ini tak kalah semarak dari pernikahanku yang dulu. Hanya bedanya, dulu pasanganku adalah pria dingin yang sama sekali tidak berniat untuk membalas cintaku sedangkan saat ini, pria yang berdiri di sampingku adalah pria baik hati yang akan mendedikasikan seluruh hidupnya untuk

  • PEREMPUAN LAIN DI HATI SUAMIKU   Bab 68. Kedatangan Mantan

    Bab 68. Kedatangan MantanMenahan napas beberapa detik, aku sadar jika kejadian seperti ini pasti bakal terjadi suatu saat. Ya, semenjak pisah dengan Daniel, aku memutuskan akur demi Alvaro. Akur di sini bukan berarti tidak ada lagi masalah, hanya saja aku memilih menghindar tiap kali bertemu Daniel.Pria itu akan datang beberapa bulan sekali untuk menjenguk Alvaro. Hanya Alvaro dan sama sekali tidak bertemu denganku. Bagaimana pun luka tetap saja luka, butuh waktu untuk benar-benar bisa menyembuhkannya."Ini bukan saat yang tepat Mas, aku masih bekerja." Aku mengucapkan alasan sambil menunduk, "mungkin nanti selepas dhuhur kamu bisa menemui Alvaro di rumah."Daniel menggeleng, tidak setuju dengan saran yang kuberikan."Tidak bisa, aku ada pekerjaan lain selepas dhuhur nanti." Daniel menolak ideku, matanya yang tajam kini memandangku, "aku bisa mengubahnya misal kau juga mau menemuiku nanti."Aku menelan ludah. Sulit rasanya menerima penawaran itu, selama ini setiap kali bertemu Alva

  • PEREMPUAN LAIN DI HATI SUAMIKU   Bab 67. Lamaran

    Bab 67. Lamaran"Iya, kamu jangan kaget." Ayah menepuk lenganku dengan lembut. "Ternyata Pak Effendi ini dulu temen perjuangan ayah waktu SMA. Kami punya hobi yang sama, sama-sama menyukai bonsai. Hanya baru akhir-akhir ini kami bertemu saat reuni sekolah."Ayah terkekeh, menggelengkan kepala sesaat. "Ternyata dunia ini tidak selebar daun kelor ya. Kukira siapa, ternyata kamu toh.""Dan yang lebih mengejutkannya lagi, si Devi ini sudah kenal Riko beberapa tahun belakangan. Bener-bener jodoh nggak sih Yah?" Ibu turut berbaur dengan perbincangan itu. Kedua keluarga saling terkekeh, berbagi kebahagiaan satu sama lain."Iya Pak, Bu, saya juga kaget ternyata ayah saya malah jauh lebih kenal keluarga ini ketimbang saya," ucap Riko dengan sopan. Pria itu sesekali melirikku yang tengah memangku Alvaro sambil tersenyum."Berarti memang benar-benar jodoh," timpal Pak Effendi mantap dan disambut tawa ceria yang lain."Oh ya Pak, Bu, silakan diminum dulu tehnya. Dimakan juga cemilannya," ucap ibu

  • PEREMPUAN LAIN DI HATI SUAMIKU   Bab 66. Pernyataan Cinta

    Bab 66. Pernyataan Cinta"Ini?" Riko lalu mengalihkan pandangannya sendiri ke arah dekapannya. Ia lantas tertawa, "bukan. Ini keponakanku Dev. Anak dari kakak perempuanku, baru berusia sepuluh bulan.""Oh kirain anakmu," sahutku dengan wajah sedikit malu. Pria berkaos hitam itu hanya terkekeh sambil menimang-nimang keponakannya yang berjenis kelamin perempuan."Bukan. Aku masih single, belum memiliki istri apalagi anak," ujar Riko selaki lagi. "Oh ya, bisa kita ngobrol di sana nggak? Sambil minum kopi atau makan roti."Riko menunjuk pada salah satu stand yang menjajakan kopi dan juga roti. Aku menoleh ke arah yang ditunjukkan Riko, tanpa basa-basi aku pun langsung mengiyakan saja."Kamu pesan apa? Aku hari ini yang akan mentraktirmu," ujar Riko setibanya di stand itu. Sambil mendudukkan keponakannya di pangkuan, Riko begitu luwes ketika memomong bayi berumur sepuluh bulan tersebut."Terserah kau saja," jawabku tanpa keberatan. Riko mengangguk, ia lantas melambaikan tangannya pada penj

  • PEREMPUAN LAIN DI HATI SUAMIKU   Bab 65. Siapa yang Lebih Munafik?

    Bab 65. Siapa yang Lebih Munafik?POV DeviAku masih diam, saat ini aku nggak tahu harus bersikap bagaimana. Dengan kaki gemetar, aku melangkah untuk melihat bayi mungil tersebut dari dekat.Benar saja, kini terlihat jelas bagaimana wajah, dagu, alis, hingga warna kulitnya sama persis dengan Daniel. Aku menelan ludah, bagaimana pun aku benar-benar seperti ditusuk dari belakang oleh Daniel. Dia bilang nggak berbuat, dia bilang mungkin itu bayi orang lain tapi apa? Buktinya bayi ini bahkan amat sangat mirip dengannya. Memang, dosa akan bicara pada waktunya."Lihat Dev, bayinya mirip dengan Mas Daniel bukan?! Aku tidak berbohong. Aku memang hanya berbuat dengan dia seorang," ucap Anggun sambil menarik tanganku dengan lembut. "Tapi aku nggak tahu harus kukemanakan bayi ini. Mas Daniel terus saja mengelak, ia tidak ingin mengakui anak ini."Anggun mulai terisak, ada kesedihan di wajahnya kali ini. Sebagai seseorang yang sudah menjadi ibu, tentu saja aku tahu bagaimana perasaan Anggun saat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status