Share

Part 8

Tidak banyak yang dibicarakan Isna dan Restu di hari kedua mereka menjalani hidup bersama. Peristiwa semalam membuat keduanya canggung. Narsih tersenyum senang, manakala melihat Isna dan Restu berambut basah saat pagi. Berpikir jika anak lelakinya sudah bisa menerima perempuan pilihan mereka.

“Aku mau pulang ke rumah,” ucap Isna saat keduanya di kamar.

“Kenapa?”

“Kita menikah belum ada satu minggu. Seharusnya aku belum ke rumah ini.”

“Baiklah, ku antar,”

“Tidak usah ….” Isna menolak. “Aku mau ambil sesuatu di rumah Bu Ika,”

“Bu Ika bidan desa sebelah?”

Isna mengangguk.

“Baiklah. Hati-hati! Aku mau ke balai desa. Jangan cerita tentang apa yang kita alami pada orang lain, ya?”

“Sementara ini belum, Mas. Karena aku juga menjaga harga diriku. Tidak lucu pastinya, aku yang dulu disukai banyak cowok, harus mengalami pernikahan yang tragis.” Isna langsung pergi keluar kamar. Membuat Restu kembali memikirkan peristiwa semalam.

‘Nanti malam, aku harus bisa melakukannya. Tolong aku, Marwah, iji
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status