PEREMPUAN YANG DISEBUT SUAMIKU

PEREMPUAN YANG DISEBUT SUAMIKU

Oleh:  Nay Azzikra  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
17 Peringkat
111Bab
19.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Isna, seorang gadis yang berprofesi sebagai bidan--memilih untuk menjaga diri untuk tidak berpacaran dengan siapapun. Ia sudah bertekad akan memberikan cinta dan tubuhnya hanya kepada orang yang benar-benar halal untuknya. Sampai suatu ketika, orang tuanya menjodohkan dengan Restu, seorang kepala desa muda yang tampan. Isna berpikir bahwa Restu memiliki perasaan yang sama. Namun ternyata, di malam pertama mereka, Restu justru menyebutkan sebuah nama berulangkali saat tidur. Malam yang harusnya diisi dengan kemesraan, tapi malah berujung sebuah sakit hati bagi Isan, kala keesokan harinya, Restu menceritakan sosok yang dia sebut. Marwah, perempuan yang sangat dicintai Restu, yang kini pergi entah kemana. Cinta pertama yang masih belum bisa tergantikan, bahkan oleh Isna sekalipun. Namun, ia berjanji akan belajar mencintai Isna, sebagai sosok yang ditakdirkan untuk menjadi jodohnya. Meski pada awalnya Restu tidak mencintai Isna, tapi kebersamaan mereka mampu menumbuhkan benih-benih cinta dalam hatinya.

Lihat lebih banyak
PEREMPUAN YANG DISEBUT SUAMIKU Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
saidah napisah
ceritanya asyik, mengalir, ky kisah nyata
2023-04-11 16:58:52
0
user avatar
Upik Lupia
masih nunggu kelanjutannya..keren ini mah
2023-01-03 14:01:11
0
user avatar
JP
Ijin promote thor. REVENGE menceritakan derita wanita yang tidak tahu apa-apa disiksa sampai hampir mati hanya dengan satu tuduhan, Pelakor. Bangkit dari kematian berbekal sedikit ilmu bela diri, Claudia melacak semua orang yang membuatnya menderita. Mampir kak buat reviewnya. Thanks.
2022-12-20 03:33:38
0
user avatar
Hana Asmita
keren ceritanya
2022-12-18 16:11:48
0
user avatar
Aini Eny
ceritanya bagus ....cerita yg ada ada di sekitar kita sehafi hari,
2022-12-17 21:16:58
0
user avatar
Aini Eny
ayo kak di tunggu Up ya... lagi seru2 ya ,OTW karma restu
2022-12-16 20:15:19
0
user avatar
kecebong cabi
sangat menarik
2022-12-14 15:07:43
0
user avatar
Boim Bob
ceritanya bagus
2022-12-01 11:44:35
0
user avatar
rissia
keren setia menunggu update thor
2022-11-18 18:37:47
0
user avatar
Laksmy Ferrynasari
ceritanya menarik juga, Restu menyebalkan
2022-10-23 17:31:06
0
user avatar
Ela
sehat selalu author.. biar bisa terus berkarya...........
2022-10-12 18:24:53
1
user avatar
Naimatun Niqmah
karya kakak satu ini selalu keren ...️...
2022-10-11 19:03:10
1
user avatar
Syarlina
menarik nih, rekomen buat dibaca. keren thor...
2022-10-11 05:50:51
1
user avatar
Yanti Keke
menunggu bab slnjtnya .... menunggu restu bucin sm isna.......
2022-09-27 10:59:00
1
user avatar
Yanti Keke
dah baca smua karya Thor Nay... mudh2n g trll pnjg hehehehe....
2022-09-26 18:22:43
0
  • 1
  • 2
111 Bab
Blurb
BlurbIsna, seorang gadis yang berprofesi sebagai bidan--memilih untuk menjaga diri untuk tidak berpacaran dengan siapapun. Ia sudah bertekad akan memberikan cinta dan tubuhnya hanya kepada orang yang benar-benar halal untuknya. Sampai suatu ketika, orang tuanya menjodohkan dengan Restu, seorang kepala desa muda yang tampan.Isna berpikir bahwa Restu memiliki perasaan yang sama. Namun ternyata, di malam pertama mereka, Restu justru menyebutkan sebuah nama berulangkali saat tidur. Malam yang harusnya diisi dengan kemesraan, tapi malah berujung sebuah sakit hati bagi Isan, kala keesokan harinya, Restu menceritakan sosok yang dia sebut.Marwah, perempuan yang sangat dicintai Restu, yang kini pergi entah kemana. Cinta pertama yang masih belum bisa tergantikan, bahkan oleh Isna sekalipun. Namun, ia berjanji akan belajar mencintai Isna, sebagai sosok yang ditakdirkan untuk menjadi jodohnya.Apakah Restu bisa mencintai Isna? Dan, apakah Marwah benar-benar pergi untuk selamanya atau justru ak
Baca selengkapnya
Sebuah Nama
Hari yang indah, yang telah lama aku harapkan tiba. Saat dimana aku melepas masa lajang, berganti status menjadi istri Mas Restu, pria yang aku kagumi sejak lulus dari SMA. Banyak tamu undangan dari kalangan orang terpandang di desa-desa yang ada di kecamatan kami hadir. Pelaminan megah, dan juga pesta yang meriah menjadi pertanda statusku kini sudah bukan lagi perempuan lajang.Aku sengaja memilih perias terbaik di kabupatenku untuk acara paling spesial yang aku harap sekali dalam seumur hidup. Banyak teman seprofesi hadir. Umumnya mereka masih memakai seragam putih. Seragam kebesaran kami sebagai seorang bidan.Sementara itu, banyak juga kepala desa yang datang, karena suamiku adalah seorang kepala desa pula. Sungguh acara yang sempurna. Menyatukan dua hati menjadi satu.Senyum bahagia terus mengembang di bibir ini. Sesekali aku melirik Mas Restu, lelaki pendiam, pilihan Bapak. Dia selalu membalas tatapanku dengan senyuman, lalu menunduk. Meskipun hasil sebuah perjodohan, aku begitu
Baca selengkapnya
Restu Jujur
Isna mengerjapkan mata. Ia baru bisa tidur setelah jam tiga pagi. Tidak bisa dipungkiri, jika rasa penasaran membuat dirinya tidak bisa terlelap. Berbagai spekulasi muncul dalam pikiran. Mencoba menebak, siapa sosok yang namanya berkali-kali disebut Restu. Ia memang tidak tahu menahu tentang pribadi sang suami, karena pernikahan tersebut terjadi atas sebuah perjodohan.“Bangunlah! Sudah pagi. Kamu tidak shalat?” Sebuah guncangan lembut dirasa Isna. Padahal, ia sudah membuka mata sedari tadi. Ingin rasa hati segera bertanya, tapi ia masih bisa menahan diri.“Aku sudah bangun,” jawab Isna tanpa membalikkan badan.“Aku mau mandi. Dimana handuknya?” tanya Restu.Isna terbangun. Ia baru ingat, jika sedari sore belum memberikan peralatan mandi pada penghuni baru di kamarnya itu. “Lhoh, tadi sore mandi pakai apa?” tanyanya sambil mengucek kedua netra.“Pakai handuk kamu di kamar mandi. Tapi terjatuh, jadi basah. Ambilkan yang kering, ya?” ujar Restu lembut.Tak lama kemudian, Restu keluar da
Baca selengkapnya
Janji Restu
“Aku minta maaf Isna. Orang tuaku sangat menyukaimu. Tidak mungkin saat itu aku menghancurkan impian mereka. Hatiku saja yang salah, sudah mencintai wanita yang tidak tepat. Lagipula, hendak dipaksakan seperti apapun, aku tidak akan pernah bisa bersanding dengan Marwah. Dia juga sudah pergi jauh, membiarkan aku hidup dengan pilihan orang tuaku, yaitu kamu ….” Restu menunduk. Tampak oleh Isna, sebuah kristal bening jatuh di telapak tangannya.“Lalu, bagaimana dengan aku yang tidak tahu apapun tentang masa lalu kamu, Mas? Aku hanyalah seorang gadis yang merasa bahagia karena telah dipersunting seorang lelaki yang membawaku ke dalam sebuah hubungan yang halal. Dan nyatanya, aku harus menemukanmu dalam keadaan masih mencintai wanita lain. Aku harus membawa hatiku kemana, Mas? Dan pernikahan kita, seperti apa nantinya hubungan ini akan dijalani?” tanya Isna dengan pipi yang sudah basah dengan derai air mata.Sebuah sentuhan halus terasa di pundak Isna. Ia membiarkan tangan kekar Restu memb
Baca selengkapnya
Isna Pergi Kemana?
“Bagaimana bisa kamu memberitahunya?” Harun menyesalkan sikap sahabatnya.“Aku tidak sengaja menyebut nama Marwah saat tidur. Isna mendengar dan menanyakan hal itu di pagi harinya. Aku bisa apa? Aku tidak ingin Isna berpikir yang macam-macam.”“Jadi benar kamu tidak melakukan kewajiban kamu di malam pertama?”Restu menggeleng.“Kamu keterlaluan, Restu! Apa kamu akan tetap seperti ini?” Meski dengan nada pelan, Restu tahu jika sahabatnya itu marah.“Aku tidak bisa melakukannya tanpa sebuah cinta. Aku sangat tersiksa dari kemarin saat ijab qabul. Aku selalu membayangkan, jika Marwah yang ada di sampingku, maka aku akan sangat bahagia. Aku bingung, Mas Harun. Aku belum bisa menyentuh Isna. Aku belum ingin. Hatiku benar-benar menolak dia menggantikan posisi Marwah ….”“Bukankah dulu saat kamu hendak meminta pada orang tuamu untuk mencalonkan diri menjadi kepala desa, kamu sendiri yang menyetujui perjodohan ini? Kenapa sekarang kamu mengingkari itu? Dan menyakiti seseorang yang tidak bersa
Baca selengkapnya
Minta Maaf
Di tengah rasa bimbangnya, ia segera memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Entah mengapa, hati seolah menuntun untuk pergi ke sana.Dengan mengendarai motor, ia melewati jalan yang naik turun khas pegunungan. Di kiri dan kanan, terdapat deretan kebun cengkeh dan kopi yang membuat suasana tambah dingin. Hatinya tambah berdebar, manakala melihat sepeda motor Isna ada di halaman rumahnya yang luas. Dengan debar takut, ia berjalan masuk ke dalam rumah."Kamu seharusnya tidak bekerja dan membiarkan istrimu kesepian datang ke sini. Mana ada pengantin baru keluyuran seperti itu? Desa sudah memberikan cuti. Semua urusan bisa kamu serahkan kepada carik," todong sang ibu."Ayo, pulang," ajak Restu halus."Aku masih betah di sini," tolak Isna tanpa melihatnya."Ibu masak dulu, ya?" pamit wanita bernama Narsih itu.Kini tinggallah sepasang pengantin yang saling bingung--duduk berdua. Restu memandang terus wajah Isna, mengamati dan mencoba mencari alasan kuat untuk dirinya bisa menjatuhkan hati pad
Baca selengkapnya
Malam Pertama
“Sudah mandi?” tanya Restu tatkala melihat Isna yang masih memegang handuk di depan kamar mandi yang ada di dalam kamar. Ia memang sudah merancang kamar yang nyaman. Dulunya berpikir jika orang tuanya akan luluh merestui hubungan dengan Marwah, sehingga segalanya telah dipersiapkan jauh hari. Ia yang lulusan arsitek bangunan paham sekali bagaimana membuat kamarnya nyaman.“Sudah,” jawab Isna lalu tersenyum sedikit. Hatinya memang belum bisa pulih. Namun, mencoba bersikap dewasa dan berusaha menerima masa lalu Restu. ‘Lelaki yang menjadi suamiku adalah jodoh yang dipilihkan Allah. Aku telah menjaga kesucianku dan juga perasaanku sejak dulu dengan tidak berpacaran. Maka, apa yang terjadi hari ini adalah sudah diatur oleh penulis skenario terbaik. Marwah sudah pergi jauh. Mas Restu juga sudah menjadi suamiku. Dia memilih menikah dengan jodoh pilihan orang tuanya. Maka, itu artinya, Mas Restu memang tercipta untukku. Bismillah, semoga seiring berjalannya waktu, benih-benih cinta akan tumb
Baca selengkapnya
Gagal
Meski saat ini, tangannya memeluk dan membelai Isna, meski bibirnya sesekali mencium mesra wajah serta anggota tubuh lain Isna, tapi itu hanyalah sebuah kepalsuan belaka. Bohong! Ia telah membohongi Isna juga hatinya sendiri. Batinnya seolah berontak untuk tidak melakukan semua itu. Setiap gerakan yang ia sentuhkan terhadap sang istri, di sana seolah ada seulas senyum Marwah yang mencegahnya melakukan semuanya.Sementara wanita yang berada dalam belaiannya justru berpikir lain. Isna merasa jika saat ini, Restu benar-benar sedang menikmati malam kemesraan mereka dan mulai menerimanya sebagai seorang istri. Imajinasi yang berbeda dirasakan oleh kedua insan yang kini sudah saling menyatu.Isna memejamkan mata sembari mengucapkan sebuah doa dalam hati. ‘Bismillah ya Allah, aku lepaskan sesuatu yang berharga untuk dia suamiku, lelaki yang sudah halal, dan insya Allah akan menjadi imamku seumur hidup.’Sedangkan Restu pun ikut memejamkan mata, tapi di hatinya tidak terucap doa apapun, melai
Baca selengkapnya
Part 8
Tidak banyak yang dibicarakan Isna dan Restu di hari kedua mereka menjalani hidup bersama. Peristiwa semalam membuat keduanya canggung. Narsih tersenyum senang, manakala melihat Isna dan Restu berambut basah saat pagi. Berpikir jika anak lelakinya sudah bisa menerima perempuan pilihan mereka.“Aku mau pulang ke rumah,” ucap Isna saat keduanya di kamar.“Kenapa?”“Kita menikah belum ada satu minggu. Seharusnya aku belum ke rumah ini.”“Baiklah, ku antar,”“Tidak usah ….” Isna menolak. “Aku mau ambil sesuatu di rumah Bu Ika,”“Bu Ika bidan desa sebelah?”Isna mengangguk.“Baiklah. Hati-hati! Aku mau ke balai desa. Jangan cerita tentang apa yang kita alami pada orang lain, ya?”“Sementara ini belum, Mas. Karena aku juga menjaga harga diriku. Tidak lucu pastinya, aku yang dulu disukai banyak cowok, harus mengalami pernikahan yang tragis.” Isna langsung pergi keluar kamar. Membuat Restu kembali memikirkan peristiwa semalam.‘Nanti malam, aku harus bisa melakukannya. Tolong aku, Marwah, iji
Baca selengkapnya
Part 9
Tanpa sadar, keduanya saling berhadapan, saling memandang. Dan tak lama, Restu menarik wanita yang kini memakai piyama panjang naik ke peraduan. Agak ragu buat Isna untuk menyambut kemesraan dari lelaki yang kini hanya berjarak beberapa senti saja dari tubuhnya. Ia masih teringat peristiwa semalam. Namun, melihat Restu yang begitu gigih, akhirnya ia luluh. “Siapa tahu, saat anak saya kembali, dia bisa berjodoh dengan lelaki yang dicintainya ….” Kata-kata yang disampaikan Ruslam, terngiang kembali di telinga Restu. Terus menerus, seolah menjadi sebuah bisikan yang menghantui. Bayangan Marwah yang sedang menangis meratapi nasib, hadir kembali dalam pikiran Restu. Hingga membuat hasrat yang sudah membuncah, kembali surut. Dan dia, lagi-lagi harus membuat Isna yang sudah bersiap menutup mata--kecewa. Restu duduk kebingungan. Dipandangnya wanita cantik yang sudah siap untuk menyerahkan raga untuknya tengah menunggu. Hingga satu menit berlalu, Isna membuka mata dan menyadari, kejadian yan
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status