Share

EKSTRA PART 4 BAG 1

EKSTRA PART 4

“Kenapa lama? Aku sudah setengah jam menunggu di sini,” ucap Isna kesal.

“Jangan marah-marah. Kamu hanya menungguku setengah jam. Sementara aku, aku sudah bertahun-tahun menunggumu. Saat datang, kamu sudah menjadi milik orang. Bukankah itu lebih mengesalkan?” tanya Fahri sambil tersenyum menggoda. “Jangan marah. Kita impas. Aku mengalah jika waktuku bertahun-tahun hanya kubalas dengan setengah jam saja ….”

Isna memasang muka masam.

“Aku merindukan kamu,” kata Fahri saat baru saja duduk sambil menyerahkan buket bunga.

Isna masih enggan menanggapi.

“Kalau kamu ngambek, kita seperti sudah berpacaran.”

Isna melirik sekilas saja lalu meletakkan tangan di dagu dan memindahkan bola mata menuju objek lain.

“Aku tadi mencari bunga berwarna merah ini. Kamu tahu kenapa lama?”

Isna melirik Fahri. Kali ini tatapannya berhenti seperti penasaran.

“Karena aku mengecat bunga ini sendiri.”

Isna hendak tertawa tapi ditahan.

“Kamu mau terima bunga ini atau tidak? Kalau tidak, aku mau mengem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status